Suara Warga

Penangkapan 4 Pelaku Penembakan di Lanny Jaya, Sesuai dengan Aturan yang Berlaku

Artikel terkait : Penangkapan 4 Pelaku Penembakan di Lanny Jaya, Sesuai dengan Aturan yang Berlaku



Pelaku penembakan yang terjadi beberapa waktu lalu di Kabupaten Lanny Jaya, Papua berhasil ditangkap aparat Kepolisian. Pelaku yang ditangkap ini berjumlah 4 orang yang diduga merupakan anggota dari kelompok separatis bersenjata (KSB) di wilayah Lanny Jaya. Penangkapan ini dilakukan oleh aparat kepolisian, setelah melewati berbagai macam penyelidikan dan pengumpulan keterangan dari berbagai sumber.

Para pelaku yang berhasil ditangkap antara lain Eren Wanimbo yang merupakan Kepala Suku Lanny Besar yang bekerja sebagai guru PNS dan 3 warga sipil lainnya yaitu Akhy Logo (Aktivis Pendidikan dan Ketua YP3R), Deni Douw (Petani) dan Jornus Wenda (Petani).

Terkait penangkapan yang dilakukan, Ketua Jaringan Advokasi Penegakkan Hukum dan HAM Pegunungan Tengah Papua, Theo Hesegem menanggapi negatif penangkapan tersebut dan seolah-olah mendukung gerakan OPM/KSB. Saat ditemui oleh pihak media beliau menyatakan, bahwa penangkapan yang dilakukan oleh aparat sangatlah bersifat semena-mena karena dalam penangkapan tersebut aparat tidak dilengkapi dengan surat tugas, surat penangkapan, dan surat penggeledahan. Jelas bahwa kelompok sipil bersenjata (KSB) melakukan aksinya terlebih dahulu melakukan penyerangan kepada pihak keamanan, Kemudian tuduhan KSB ini membuat dirinya merasa bahwa pihak kepolisian sedang memelihara konflik di Papua.

Theo juga mengatakan, pemerintah pusat juga harus mulai mengadakan dialog yang memungkinkan adanya penyelesaian masalah di Papua sehingga konflik tidak mudah terjadi dan menimbulkan korban. Pernyataan Theo Hesegem ini terlihat bahwa yang bersangkutan secara explisit menyatakan mendukung akan gerakan OPM/KSB.

Kabid Humas Polda Papua, Kombes Pol. Sulistyo Pudjo Hartono saat dikonfirmasi mengatakan bahwa penangkapan keempat orang tersebut sudahlah sesuai dengan undang-undang yang ada di Indonesia.

Penangkapan terhadap Eren Wanimbo dapat pula diperkuat dengan pernyataan Bupaty Lanny Jaya, Befa Jigibalom beberapa waktu lalu yang pernah memberikan pernyataan bahwa Eren Wanimbo sering melakukan pergerakan di daerah Lannya Jaya, dan dia juga memberi tempat kepada Puron (pentolan Kelompok Separatis Bersenjata).

“Sampai hari ini, Enden Wanimbo masih terima gaji sebagai PNS. Dia makan gaji itu sampai detik ini dan dia yang lakukan pergerakan di sini. Dia yang memberi tempat kepada Puron Cs (pentolan KSB dari Puncak Jaya) di sini, jadi semua yang pegang senjata itu anak-anak dari Mulia, Kabupaten Puncak Jaya,” tegas Bupati Kabupaten Lanny Jaya, Befa Jigibalom beberapa waktu lalu kepada sejumlah wartawan di Kota Jayapura, Papua.

Enden Wanimbo yang sebelumnya sempat ditemui oleh Pendeta Alex Mauri untuk menjalin komunikasi dengan KSB Lanny Jaya, menyatakan bahwa perundingan secara damai dengan Enden Wanimbo gagal. Pdt Alex Mauri mengatakan , Enden wanimbo tetap ngotot bahwa dia akan berjuang untuk kemerdekaan dan siap berkonfrontasi dengan TNI – Polri jika diperlukan karena perjuangannya tidak ada keterkaitan dengan kekecewaan dengan pemerintah daerah dan sebagainya.




Sumber : http://ift.tt/1sdUgyN

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz