PDIP dan PD berkoalisi, Mungkinkah?
PDIP yang selama ini dapat dipastikan tidak akan mungkin berkoalisi dengan Partai Demokrat (PD) karena adanya sosok ketua umum PDIP Ibu Megawati Soekarnoputri yang menyimpan dendam pribadi kepada Presiden SBY yang di usung oleh PD. Perselisihan 10 tahun lalu menyisakan luka yang sangat dalam pada Ibu Megawati, terlihat mulai tidak adanya serah terima jabatan antara Presiden Megawati dengan Presiden SBY tahun 2004 silam, banyak undangan acara kenegaraan tidak dihadiri Ibu Megawati, dan dinginnya pertemuan-pertemuan antara Megawati-SBY saat acara yang dihadiri keduanya.
Cerminan perselisihan itu terbawa kepada hubungan PDIP dan PD selama kurun waktu 10 tahun ini. Banyak kebijakan pemerintahan SBY yang ditentang keras oleh PDIP di gedung DPR dengan alasan-alasan yang mengatasnamakan kepentingan rakyat.
Pada saat Jokowi-JK telah di tetapkan sebagai capres-cawapres terpilih dan yang nantinya akan menggantikan SBY-Boediono sangat sering sekali dipertontonkan di televisi banyak tokoh-tokoh PDIP menyanjung keberhasilan pemerintah SBY. Dan sangat bertepatan dengan pembahasan APBN 2015 di DPR-RI periode 2009-2014 yang mayoritas dikuasai PD.
Tokoh-tokoh PD pun banyak yang memanfaatkan pendekatan PDIP ini sebagai nilai tawar untuk mendapatkan posisi-posisi strategis dalam pemerintahan Jokowi-JK, karena sering sekali di utarakan bahwa posisi PD adalah penyeimbang sementara ini.
Sangat dimungkinkan jika pendekatan PDIP ini berlanjut seterusnya jika pengaruh Ibu Megawati sudah tidak ada pada partai berlambang kepala banteng ini.
Sumber : http://ift.tt/VTgV95
Cerminan perselisihan itu terbawa kepada hubungan PDIP dan PD selama kurun waktu 10 tahun ini. Banyak kebijakan pemerintahan SBY yang ditentang keras oleh PDIP di gedung DPR dengan alasan-alasan yang mengatasnamakan kepentingan rakyat.
Pada saat Jokowi-JK telah di tetapkan sebagai capres-cawapres terpilih dan yang nantinya akan menggantikan SBY-Boediono sangat sering sekali dipertontonkan di televisi banyak tokoh-tokoh PDIP menyanjung keberhasilan pemerintah SBY. Dan sangat bertepatan dengan pembahasan APBN 2015 di DPR-RI periode 2009-2014 yang mayoritas dikuasai PD.
Tokoh-tokoh PD pun banyak yang memanfaatkan pendekatan PDIP ini sebagai nilai tawar untuk mendapatkan posisi-posisi strategis dalam pemerintahan Jokowi-JK, karena sering sekali di utarakan bahwa posisi PD adalah penyeimbang sementara ini.
Sangat dimungkinkan jika pendekatan PDIP ini berlanjut seterusnya jika pengaruh Ibu Megawati sudah tidak ada pada partai berlambang kepala banteng ini.
Sumber : http://ift.tt/VTgV95