Mengapa Kita Memilih Sistem Voting Untuk Pilpres?
Sebenarnya pemilihan presiden oleh MPR adalah salah satu cirikhas Demokrasi Pancasila yang berdasarkan prinsip musyawarah untuk mencapai mufakat.
Sistem pemilihan presiden yang secara umum memiliki dua keuntungan yang sangat signifikan yaitu biaya politik yang relatif rendah dan resiko terjadinya konflik sosial yang sangat kecil.
Sistem yang pernah kita pakai.
Lalu mengapa tidak kita pakai lagi? berubah menjadi sistem voting?
Karena tingkat kepercayaan rakyat terhadap wakil-wakil rakyat dan atau partai telah mencapai titik yang sangat rendah akibat korupsi-korupsi yang telah bersifat sistemik dan akibat “pola pikir instan” hasil bentukan sisi gelap globalisasi ekonomi yang bernafaskan kapitalisme.
Mungkinkah kita kembali kepada prinsip musyawarah untuk mencapai mufakat untuk memilih pemimpin nasional ini?
Ahhh sepertinya mustahil, meskipun kasus-kasus korupsi telah berhasil ditekan ke titik yang paling rendah, akibat dari gaya kehidupan manusia kekinian yang cenderung bersandarkan kepada liberalisme, akibat mindset hedonistik (pemuasan ego atau nafsu) yang terbentuk dari bombardiran berbagai media massa yang bersifat global setiap hari, bahkan mungkin setiap saat.
Dus masalahnya apa?
Yuk kita tanyakan pada rumput yang bergoyang…. ^^
[-Rahmad Agus-]
Sumber : http://ift.tt/XxAyoZ
Sistem pemilihan presiden yang secara umum memiliki dua keuntungan yang sangat signifikan yaitu biaya politik yang relatif rendah dan resiko terjadinya konflik sosial yang sangat kecil.
Sistem yang pernah kita pakai.
Lalu mengapa tidak kita pakai lagi? berubah menjadi sistem voting?
Karena tingkat kepercayaan rakyat terhadap wakil-wakil rakyat dan atau partai telah mencapai titik yang sangat rendah akibat korupsi-korupsi yang telah bersifat sistemik dan akibat “pola pikir instan” hasil bentukan sisi gelap globalisasi ekonomi yang bernafaskan kapitalisme.
Mungkinkah kita kembali kepada prinsip musyawarah untuk mencapai mufakat untuk memilih pemimpin nasional ini?
Ahhh sepertinya mustahil, meskipun kasus-kasus korupsi telah berhasil ditekan ke titik yang paling rendah, akibat dari gaya kehidupan manusia kekinian yang cenderung bersandarkan kepada liberalisme, akibat mindset hedonistik (pemuasan ego atau nafsu) yang terbentuk dari bombardiran berbagai media massa yang bersifat global setiap hari, bahkan mungkin setiap saat.
Dus masalahnya apa?
Yuk kita tanyakan pada rumput yang bergoyang…. ^^
[-Rahmad Agus-]
Sumber : http://ift.tt/XxAyoZ