BBM Naik, adalah Tanggungjawab SBY
Mau Tangungjawab adalah kuncinya
Jangan bolak balik kata dan fakta, substansinya adalah masalah pertanggungjawaban,
Subsidi BBM yang membengkak adalah Hasil dari kebijakan pemerintahan SBY dan Koalisi Gabungan, yang mengandung konsekwensi menaikkan harga BBM,Hal ini bisa terjadi karena SBY dan Koalisi gabungan menggunakan kerangka berfikir dengan paradigma lama, yang mempertahankan system transaksi dan kebijakan Migas yang sarat dengan kepentingan kelompok dan golongan (Ingat Mafia Migas).
APBN yang diwarnai oleh garis kebijakan SBY yang seperti itulah yang mengakibatkan kenaikan BBM.
Tentu hal wajar dan tuntutan keharusan Pemerintahan baru dibawah Jokowi, bahwa SBY lah yang seharusnya menaikkan BBM, bukan Jokowi karena memang bukan disebabkan oleh kebijakan Jokowi yang berbeda jauh dengan paradigma SBY.
Jadi sangat tidak adil dan sangat bertentangan dengan kepatutan dan rasa keadilan, ketika SBY tak mau menaikkan harga BBM, dan membebankannya kepada Jokowi.
Justru sifat SBY dan rezim statusquo yang perlu dipertanyakan, terkesan tidak kestaria dan pengecut atas apa yang sudah dilakukan dimata rakyat, membebankan pertanggung jawabannya kepada pemerintahan penggantinya.
Berlakulah adil dan dilandasi oleh sifat2 ksatria dan jujur, jangan lari dari tanggungjawab yang harus di pikulnya.
Merdeka ! Merdeka Merdeka !
.
Jakarta, 27 Agustus 2014
Zen Muttaqin
.
Sumber : http://ift.tt/1mQJf3x