Aneh, DPT Pilpres Meningkat Drastis
Aneh, DPT Pilpres Meningkat Drastis
Terkait kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif adalah meningkatnya jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilpres dengan drastis. Kalau mengikuti data KPU, dalam waktu hampir satu bulan, ada peningkatan jumlah DPT sebanyak 1,9 persen. Ini berarti, pertambahan penduduk mencapai 24 persen per tahun.
Keanehan tersebut memicu dugaan bahwa telah terjadi modifikasi pada data DPT Pilpres 2014. Angka ini relatif mencurigakan kalau dibandingkan dengan jumlah DPT Pemilu Legislatif yang jarak waktunya hanya tiga bulan dari Pemilu Legislatif.
Bandingkan, perubahan data DPT pada 15 Februari 2014 untuk Pileg, jumlahnya 185,822,507 juta suara. Sebulan kemudian, terjadi perubahan. Pada tangga 28 Maret 2014, DPT Pilpres meningkat jadi 185,827,999 orang.
Sementara, untuk data DPT Pilpres, pada 13 Juni 2014, DPT berjumlah 188,268,424. Tidak sampai sebulan kemudian, terjadi pertambahan signifikan yaitu 3,575,310. Sebuah pertambahan penduduk yang fantastik. Dihitung kasar, berati terjadi ledakan penduduk di mana terjadi pertumbuhan penduduk 1,9 persen dalam waktu 1 bulan atau 23 persen dalam 1 tahun. Padahal, sudah sepuluh tahun terakhir, menurut BPS, angka pertambahan penduduk Indonesia selalu di bawah 1,5 persen pertahun.
Kemassifan dan sistematisnya kecurangan pemilu terlihat jelas dengan mengabaikan DP4 (Data Penduduk Pemilih Potensial Pemilu) sebagai sumber penyusunan DPS (Daftar Pemilih Sementara) dan DPT (Daftar Pemilih Tetap), dengan menambahkan jumlah DPT dan memodifikasi daftar pemilih.
Sumber : http://ift.tt/1vtIy9g
Terkait kecurangan terstruktur, sistematis, dan masif adalah meningkatnya jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilpres dengan drastis. Kalau mengikuti data KPU, dalam waktu hampir satu bulan, ada peningkatan jumlah DPT sebanyak 1,9 persen. Ini berarti, pertambahan penduduk mencapai 24 persen per tahun.
Keanehan tersebut memicu dugaan bahwa telah terjadi modifikasi pada data DPT Pilpres 2014. Angka ini relatif mencurigakan kalau dibandingkan dengan jumlah DPT Pemilu Legislatif yang jarak waktunya hanya tiga bulan dari Pemilu Legislatif.
Bandingkan, perubahan data DPT pada 15 Februari 2014 untuk Pileg, jumlahnya 185,822,507 juta suara. Sebulan kemudian, terjadi perubahan. Pada tangga 28 Maret 2014, DPT Pilpres meningkat jadi 185,827,999 orang.
Sementara, untuk data DPT Pilpres, pada 13 Juni 2014, DPT berjumlah 188,268,424. Tidak sampai sebulan kemudian, terjadi pertambahan signifikan yaitu 3,575,310. Sebuah pertambahan penduduk yang fantastik. Dihitung kasar, berati terjadi ledakan penduduk di mana terjadi pertumbuhan penduduk 1,9 persen dalam waktu 1 bulan atau 23 persen dalam 1 tahun. Padahal, sudah sepuluh tahun terakhir, menurut BPS, angka pertambahan penduduk Indonesia selalu di bawah 1,5 persen pertahun.
Kemassifan dan sistematisnya kecurangan pemilu terlihat jelas dengan mengabaikan DP4 (Data Penduduk Pemilih Potensial Pemilu) sebagai sumber penyusunan DPS (Daftar Pemilih Sementara) dan DPT (Daftar Pemilih Tetap), dengan menambahkan jumlah DPT dan memodifikasi daftar pemilih.
Sumber : http://ift.tt/1vtIy9g