(9) Sekolah Ilmu Indonesia - Sekolah Moral Indonesia
ILMU
Negara yang maju ditandai dengan rakyatnya yang pandai. Itu fakta.
Kepandaian itu didapat setelah anak diajarkan ilmu oleh guru. Jika guru tidak pandai, maka anak didik juga sulit pandai. Dan jika guru pandai, maka muridnya akan menjadi lebih pandai dari sang guru. Dan Indonesia ini memiliki banyak sekali guru yang pandai, dan murid-murid yang lebih pandai dari gurunya.
Pendidikan anak Indonesia sejak TK sampai Pascasarjana, terfokus pada memintarkan anak sepandai-pandainya, agar keberhasilan anak di masadepan bisa sebagus-bagusnya.
Proses pendidikan berorientasi pandai ini membuat semua anak bercita-cita untuk bisa bersekolah di TK, SD, sampai Universitas yang terkenal mutunya, terkenal namanya, terkenal mahalnya, dan terkenal asingnya. Sebah melalui sekolah-sekolah demikian, terjamin bahwa pendidikan sang anak akan membuatnya superpandai, dan ketika bekerja maka keberhasilannya akan supersukses.
GEMA
Namun kebanyakan anak, orangtua, guru, dan pemerintah tidak menyadari, bahwa bukan kepandaian yang berpengetahuan ilmu yang membuat makmur sebuah bangsa.
Secara diri sendiri, anak yang pandai telah siap untuk membentuk masadepannya. Itu bagus. Sayangnya, orientasi pendidikan yang berbasis ilmu memfokuskan anak kepada kesejahteraan diri sendiri. Sebagus dan sebaiknya yang ia bisa buat adalah untuk memenuhi keperluan diri pribadi dan keluarga pribadi.
ASAS
Ketika anak diperkenalkan kepada gurunya, maka ia dengan baik menghormati sang guru. Namun ketika ia telah menjadi lebih pandai dari sang guru, maka ia berubah tidak menghormati sang guru. Bagi anak yang kepintaran sudah melewati sang guru, maka itu membuatnya sangat berbangga sebab ia sudah mengalahkan gurunya. Ia langsung lupa, bahwa ia menjadi pandai itu karena kepandaian gurunya.
Ketika guru mendidik muridnya, adalah dalam pikiran sang guru bahwa kewajibannya membuat muridnya pandai. Seluruh ilmu yang diketahuinya semaksimumnya ia ajarkan kepada sang murid, sebab sang guru boleh memenuhi keperluannya sehari-hari berkat muridnya membayarkan uang sekolah. Jadi tanggungjawabnya untuk mempandaikan anak sudah ia laksanakan dengan baik. Persoalan lain tidak menjadi beban pikirannya.
PUNCAK
Negara boleh berbangga karena memiliki rakyat yang pandai, yang dengan gilang-gemilang mampu menciptakan keberhasilan demi keberhasilan yang spektakuler. Negara juga boleh memuji semua rakyat yang berhasil memanfaatkan kepandaiannya tersebut yang ditunjukkan melalui hidupnya yang sejahtera. Namun ini hanyalah kesejahteraan individual sebab ada banyak rakyat yang tidak mencapai keberuntungan itu.
Dan inilah Indonesia sekarang ini.
DALAM
Melihat lebih jernih kedalam Indonesia, maka tampaklah terang benderang ketiadaannya moralitas dalam proses maupun keberhasilan anakdidik Indonesia.
Proses pendidikan moral di TK sampai Universitas di Indonesia bukan sebagai bagian serius dalam tatadidik anak bahkan tidak menjadikan pendidikan moral sebagai cara untuk mengaktifasi kehidupan. Penekanan pendidikan setiap hari adalah bagaimana menciptakan anak yang berbakat kuat dalam persaingan kehidupan, dan memenangkannya dengan segala kepandaian yang didapatkan disekolahnya.
Pendidikan moral terlihat sebagai matapelajaran yang tidak bermanfaat dalam tatadidik Indonesia, bukan sebagai matapelajaran yang membutuhkan konsentrasi pikiran murid, terlihat bukan sebagai matapelajaran yang mempersiapkan masadepan bagi murid, dan dianggap sebagai matapelajaran bukan untuk dipelajari di sekolah.
Indonesia sengaja meniadakan pendidikan moral dari pelaksanaan pembelajaran anak di awal sampai ke universitas, dimana cantuman pendidikan moral hanya teraplikasi sebagai formalitas, sebab kenyataannya berapa banyak manusia Indonesia yang memahami moral dalam kehidupannya sehari-hari.
Indonesia diselimuti oleh pengkultusan diri sendiri sebagai orang yang sukses berpendidikan ilmu yang tinggi, lulusan sekolah yang terkemuka, meluluskan diri dengan biaya yang tinggi, dan berhasil menjadi orang terdidik karena perjuangan diri sendiri. Itu sebabnya apa yang dilakukan sesudah itu, segala-galanya terorientasi dan terpusat kepada pemenuhan diri sendiri, pengupayaan maksimum untuk menebus kembali apa yang sudah dikorbankan selama sekolah.
Cengkeraman ini menggerogoti negeri dan membuat semaput kehidupan berbangsa di Indonesia.
Kesuksesan pribadi dilayakkan sebagai upah pencapaian ilmu, dan ketidaksuksesan seseorang dianggap sebagai kebodohan yang harus disurvivalkan.
NENEKMOYANG
Nenekmoyang Indonesia hidup dalam keteraturan moral yang sangat tinggi, dalam budaya persaudaraan yang kuat, yang menjadikan kesulitan orang lain sebagai persoalan diri sendiri. Nenekmoyang Indonesia hidup dengan berbagi kebahagiaan dan saling melengkapi kekurangan satu sama lain. Kesederhanaan interaksi nenekmoyang Indonesia mengantar rakyat selalu sejahtera setiap hari.
Keadaan Indonesia yang modern ini tak dapat dibandingkan dengan kekunoan nenekmoyang, namun sebaliknya, Indonesia modern ini semakin tidak bisa disandingkan dengan moral nenekmoyang. Jika Indonesia tetap berpola pendidikan seperti sekarang, mempertinggi ilmu dan melupakan moral, maka tidak banyak waktu kedepan, Indonesia hanya akan menjadi coretan sejarah diatas kertas.
DIDIK
Pendidikan Indonesia harus diperbaiki. Mengutamakan pendidikan moral diatas pendidikan ilmu. Dimulai secara serentak di tanggal yang sama di di seluruh Indonesia, yang dilakukan sejak pendidikan anak usia dini, TK, terus sampai perguruan tinggi.
Dengan sistem pendidkan terintegrasi, tahun ini seluruh PAUD dan TK mendidik anak berpola moral, terus berkesinambungan, dan pada 20 tahun nanti, balita PAUD tahun ini telah menjadi sarjana yang berorientasi moral dan berilmu tinggi. Dan setiap tahun berikutnya pendidikan Indonesia sama mencetak berjuta sarjana yang 100% berkualitas tinggi dalam moral dan ilmu.
Disamping itu, sejak tahun kedelapan sesudah pendidikan moral dimulai, semua anak kelas 4 SD kebawah telah menjadi motivator moral bagi manusia disekitarnya dia ada. Sementara waktu yang sama, seluruh sekolah di Indonesia telah terintegrasi pada sistem pendidikan moral yang dimulai pada tahun sekarang ini. Secara serentak, mulai tahun kedelapan itu, pendidikan Indonesia berangsur-angsur mencetak sarjana-sarjana yang berkualitas moral, dan memnuhkannya pada tahun keduapuluh sistem pendidikan itu dijalankan.
Anak yang bermoral tinggi akan mudah menguasai ilmu, sebab moralitas akan mempandaikan pikiran. Anak bermoral pasti pandai, tetapi anak pandai belum tentu bermoral. Konsep sederhana ini harus menjadi acuan pendidikan Indonesia sejak tahun ini.
Perbaikan kurikulum kepada moral sebagai mayoritas pengajaran sekolah, maka pendidikan Indonesia akan mencetak lulusan akademi yang berkualitas, tanpa harus melalui sekolah terpilih, sebab semua sekolah di Indonesa berkualitas sama, berunggul sama, dan berkesuksesan sama.
Indonesia mampu mendidik rakyatnya menjadi rakyat yang berhasil dalam Ketuhanan, nasionalis, patriotis, santun, tertib, displin, berperaturan, menghormati sesama, bertanggungjawab, kreator, ilmuwan, pandai, cerdas, cermat, berkembang, dan memiliki segala yang ideal sebagai rakyat keturunan nenekmoyang.
Indonesia sekarang ini menghadapi persoalan yang semakin sulit diselesaikan, padahal negara meletakkan harapan kepada para pemuda sebagai pelanjut negara. Hanya jika pendidikan Indonesia bisa menciptakan pemuda-pemuda yang tangguh moral tinggi ilmu, maka masadepan Indonesia bisa tercapai sesuai harapan.
Tetapi jika pendidikan Indonesia tetap abai pada perbaikan moral dalam pendidikan anak, maka Indonesia di masa yang akan datang hanya akan menciptakan orang-orang yang semakin mempermalukan Indonesia secara bangsa.
Cukuplah di hari-hari kemarin Indonesia mempermalukan diri, mari Pendidikan Indonesia memperbaiki perilaku anakdidik Indonesia, agar hari ke hari, Indonesia boleh menunjukkan kepada dunia, bahwa pendidikan Indonesia yang berbasis moral dapat menjadi teladan bagi bangsa-bangsa di dunia ini.
MORAL
Negara yang sejahtera ditandai dengan rakyatnya yang bermoral. Itu fakta.
Kesejahteraan Indonesia bukan tergantung pada pandainya rakyat, tetapi terikat pada tingginya moralitas rakyat. Dengan moral yang kuat, setiap pribadi akan menghasilkan berlipat-lipat kesuksesan, sebab semua pribadi Indonesia akan saling menguatkan usaha, saling mengisi kekurangan, saling berbagi pertolongan, dan sama mendorong Indonesia secara total bergerak maju kepada kesejahteraan menyeluruh yang sejati.
Ini bukan teori atau asal bicara, tetapi ini praktek dan fakta. Jika pemerintahan Presiden Joko Widodo bisa memperbaiki pendidikan Indonesia dengan memaksimalkan pendidikan moral dalam sekolah dan melaksanakannya, maka pendidikan Indonesia sekarang ini akan menyelamatkan keberlangsungannya NKRI di masadepan.
Melalui perbaikan moral anakdidik Indonesia, kesejahteraan Indonesia dapat dicapai pada usia keseratus kemerdekaan Indonesia.
(BERSAMBUNG)
Salam Indonesia Sejahtera
Tuhan memberkati Indonesia
Sumber : http://ift.tt/V2ASKw
Negara yang maju ditandai dengan rakyatnya yang pandai. Itu fakta.
Kepandaian itu didapat setelah anak diajarkan ilmu oleh guru. Jika guru tidak pandai, maka anak didik juga sulit pandai. Dan jika guru pandai, maka muridnya akan menjadi lebih pandai dari sang guru. Dan Indonesia ini memiliki banyak sekali guru yang pandai, dan murid-murid yang lebih pandai dari gurunya.
Pendidikan anak Indonesia sejak TK sampai Pascasarjana, terfokus pada memintarkan anak sepandai-pandainya, agar keberhasilan anak di masadepan bisa sebagus-bagusnya.
Proses pendidikan berorientasi pandai ini membuat semua anak bercita-cita untuk bisa bersekolah di TK, SD, sampai Universitas yang terkenal mutunya, terkenal namanya, terkenal mahalnya, dan terkenal asingnya. Sebah melalui sekolah-sekolah demikian, terjamin bahwa pendidikan sang anak akan membuatnya superpandai, dan ketika bekerja maka keberhasilannya akan supersukses.
GEMA
Namun kebanyakan anak, orangtua, guru, dan pemerintah tidak menyadari, bahwa bukan kepandaian yang berpengetahuan ilmu yang membuat makmur sebuah bangsa.
Secara diri sendiri, anak yang pandai telah siap untuk membentuk masadepannya. Itu bagus. Sayangnya, orientasi pendidikan yang berbasis ilmu memfokuskan anak kepada kesejahteraan diri sendiri. Sebagus dan sebaiknya yang ia bisa buat adalah untuk memenuhi keperluan diri pribadi dan keluarga pribadi.
ASAS
Ketika anak diperkenalkan kepada gurunya, maka ia dengan baik menghormati sang guru. Namun ketika ia telah menjadi lebih pandai dari sang guru, maka ia berubah tidak menghormati sang guru. Bagi anak yang kepintaran sudah melewati sang guru, maka itu membuatnya sangat berbangga sebab ia sudah mengalahkan gurunya. Ia langsung lupa, bahwa ia menjadi pandai itu karena kepandaian gurunya.
Ketika guru mendidik muridnya, adalah dalam pikiran sang guru bahwa kewajibannya membuat muridnya pandai. Seluruh ilmu yang diketahuinya semaksimumnya ia ajarkan kepada sang murid, sebab sang guru boleh memenuhi keperluannya sehari-hari berkat muridnya membayarkan uang sekolah. Jadi tanggungjawabnya untuk mempandaikan anak sudah ia laksanakan dengan baik. Persoalan lain tidak menjadi beban pikirannya.
PUNCAK
Negara boleh berbangga karena memiliki rakyat yang pandai, yang dengan gilang-gemilang mampu menciptakan keberhasilan demi keberhasilan yang spektakuler. Negara juga boleh memuji semua rakyat yang berhasil memanfaatkan kepandaiannya tersebut yang ditunjukkan melalui hidupnya yang sejahtera. Namun ini hanyalah kesejahteraan individual sebab ada banyak rakyat yang tidak mencapai keberuntungan itu.
Dan inilah Indonesia sekarang ini.
DALAM
Melihat lebih jernih kedalam Indonesia, maka tampaklah terang benderang ketiadaannya moralitas dalam proses maupun keberhasilan anakdidik Indonesia.
Proses pendidikan moral di TK sampai Universitas di Indonesia bukan sebagai bagian serius dalam tatadidik anak bahkan tidak menjadikan pendidikan moral sebagai cara untuk mengaktifasi kehidupan. Penekanan pendidikan setiap hari adalah bagaimana menciptakan anak yang berbakat kuat dalam persaingan kehidupan, dan memenangkannya dengan segala kepandaian yang didapatkan disekolahnya.
Pendidikan moral terlihat sebagai matapelajaran yang tidak bermanfaat dalam tatadidik Indonesia, bukan sebagai matapelajaran yang membutuhkan konsentrasi pikiran murid, terlihat bukan sebagai matapelajaran yang mempersiapkan masadepan bagi murid, dan dianggap sebagai matapelajaran bukan untuk dipelajari di sekolah.
Indonesia sengaja meniadakan pendidikan moral dari pelaksanaan pembelajaran anak di awal sampai ke universitas, dimana cantuman pendidikan moral hanya teraplikasi sebagai formalitas, sebab kenyataannya berapa banyak manusia Indonesia yang memahami moral dalam kehidupannya sehari-hari.
Indonesia diselimuti oleh pengkultusan diri sendiri sebagai orang yang sukses berpendidikan ilmu yang tinggi, lulusan sekolah yang terkemuka, meluluskan diri dengan biaya yang tinggi, dan berhasil menjadi orang terdidik karena perjuangan diri sendiri. Itu sebabnya apa yang dilakukan sesudah itu, segala-galanya terorientasi dan terpusat kepada pemenuhan diri sendiri, pengupayaan maksimum untuk menebus kembali apa yang sudah dikorbankan selama sekolah.
Cengkeraman ini menggerogoti negeri dan membuat semaput kehidupan berbangsa di Indonesia.
Kesuksesan pribadi dilayakkan sebagai upah pencapaian ilmu, dan ketidaksuksesan seseorang dianggap sebagai kebodohan yang harus disurvivalkan.
NENEKMOYANG
Nenekmoyang Indonesia hidup dalam keteraturan moral yang sangat tinggi, dalam budaya persaudaraan yang kuat, yang menjadikan kesulitan orang lain sebagai persoalan diri sendiri. Nenekmoyang Indonesia hidup dengan berbagi kebahagiaan dan saling melengkapi kekurangan satu sama lain. Kesederhanaan interaksi nenekmoyang Indonesia mengantar rakyat selalu sejahtera setiap hari.
Keadaan Indonesia yang modern ini tak dapat dibandingkan dengan kekunoan nenekmoyang, namun sebaliknya, Indonesia modern ini semakin tidak bisa disandingkan dengan moral nenekmoyang. Jika Indonesia tetap berpola pendidikan seperti sekarang, mempertinggi ilmu dan melupakan moral, maka tidak banyak waktu kedepan, Indonesia hanya akan menjadi coretan sejarah diatas kertas.
DIDIK
Pendidikan Indonesia harus diperbaiki. Mengutamakan pendidikan moral diatas pendidikan ilmu. Dimulai secara serentak di tanggal yang sama di di seluruh Indonesia, yang dilakukan sejak pendidikan anak usia dini, TK, terus sampai perguruan tinggi.
Dengan sistem pendidkan terintegrasi, tahun ini seluruh PAUD dan TK mendidik anak berpola moral, terus berkesinambungan, dan pada 20 tahun nanti, balita PAUD tahun ini telah menjadi sarjana yang berorientasi moral dan berilmu tinggi. Dan setiap tahun berikutnya pendidikan Indonesia sama mencetak berjuta sarjana yang 100% berkualitas tinggi dalam moral dan ilmu.
Disamping itu, sejak tahun kedelapan sesudah pendidikan moral dimulai, semua anak kelas 4 SD kebawah telah menjadi motivator moral bagi manusia disekitarnya dia ada. Sementara waktu yang sama, seluruh sekolah di Indonesia telah terintegrasi pada sistem pendidikan moral yang dimulai pada tahun sekarang ini. Secara serentak, mulai tahun kedelapan itu, pendidikan Indonesia berangsur-angsur mencetak sarjana-sarjana yang berkualitas moral, dan memnuhkannya pada tahun keduapuluh sistem pendidikan itu dijalankan.
Anak yang bermoral tinggi akan mudah menguasai ilmu, sebab moralitas akan mempandaikan pikiran. Anak bermoral pasti pandai, tetapi anak pandai belum tentu bermoral. Konsep sederhana ini harus menjadi acuan pendidikan Indonesia sejak tahun ini.
Perbaikan kurikulum kepada moral sebagai mayoritas pengajaran sekolah, maka pendidikan Indonesia akan mencetak lulusan akademi yang berkualitas, tanpa harus melalui sekolah terpilih, sebab semua sekolah di Indonesa berkualitas sama, berunggul sama, dan berkesuksesan sama.
Indonesia mampu mendidik rakyatnya menjadi rakyat yang berhasil dalam Ketuhanan, nasionalis, patriotis, santun, tertib, displin, berperaturan, menghormati sesama, bertanggungjawab, kreator, ilmuwan, pandai, cerdas, cermat, berkembang, dan memiliki segala yang ideal sebagai rakyat keturunan nenekmoyang.
Indonesia sekarang ini menghadapi persoalan yang semakin sulit diselesaikan, padahal negara meletakkan harapan kepada para pemuda sebagai pelanjut negara. Hanya jika pendidikan Indonesia bisa menciptakan pemuda-pemuda yang tangguh moral tinggi ilmu, maka masadepan Indonesia bisa tercapai sesuai harapan.
Tetapi jika pendidikan Indonesia tetap abai pada perbaikan moral dalam pendidikan anak, maka Indonesia di masa yang akan datang hanya akan menciptakan orang-orang yang semakin mempermalukan Indonesia secara bangsa.
Cukuplah di hari-hari kemarin Indonesia mempermalukan diri, mari Pendidikan Indonesia memperbaiki perilaku anakdidik Indonesia, agar hari ke hari, Indonesia boleh menunjukkan kepada dunia, bahwa pendidikan Indonesia yang berbasis moral dapat menjadi teladan bagi bangsa-bangsa di dunia ini.
MORAL
Negara yang sejahtera ditandai dengan rakyatnya yang bermoral. Itu fakta.
Kesejahteraan Indonesia bukan tergantung pada pandainya rakyat, tetapi terikat pada tingginya moralitas rakyat. Dengan moral yang kuat, setiap pribadi akan menghasilkan berlipat-lipat kesuksesan, sebab semua pribadi Indonesia akan saling menguatkan usaha, saling mengisi kekurangan, saling berbagi pertolongan, dan sama mendorong Indonesia secara total bergerak maju kepada kesejahteraan menyeluruh yang sejati.
Ini bukan teori atau asal bicara, tetapi ini praktek dan fakta. Jika pemerintahan Presiden Joko Widodo bisa memperbaiki pendidikan Indonesia dengan memaksimalkan pendidikan moral dalam sekolah dan melaksanakannya, maka pendidikan Indonesia sekarang ini akan menyelamatkan keberlangsungannya NKRI di masadepan.
Melalui perbaikan moral anakdidik Indonesia, kesejahteraan Indonesia dapat dicapai pada usia keseratus kemerdekaan Indonesia.
(BERSAMBUNG)
Salam Indonesia Sejahtera
Tuhan memberkati Indonesia
Sumber : http://ift.tt/V2ASKw