Suara Warga

Ternyata Ada Ruang Khusus Sholat di Taman Wisata Wild Life Currambin

Artikel terkait : Ternyata Ada Ruang Khusus Sholat di Taman Wisata Wild Life Currambin




14063790801508653129

ruang khusus Sholat di wild Life Currambin/ft. tjiptadinata effendi




Ruang Khusus Untuk Sholat di Wild Life Currumbin –Queensland


Dua hari lalu , dalam kunjungan kami ke Gold Coast,salah satu tempat yang kami kunjungi adalah Wild Life Currambin , yang berjarak lebih kurang 1 jam berkendara dari hotel tempat kami menginap




14063794811535595812

doc,pri



Sebenarnya secara pribadi, saya dan istri sudah sering mengunjungi tempat wisata sejenis ini, diberbagai lokasi di Australia, termasuk di Pulau Tasmania. Tapi karena kami kedatangan adik ipar saya dan suaminya , yang datang jauh jauh dari Italia ,khusus mengunjungi kami,maka sekalian kami ajak jalan jalan ke Wild Life Currambin .


Bertepatan dengan kunjungan dari siswa siswi dari Jepang dan sekolah lokal,maka taman satwa liar ini menjadi sangat ramai. Kami berusaha untuk tidak melewati satupun kesempatan untuk berkunjung kesetiap lokasi ,yang berisikan berbagai jenis satwa liar. Antara lain: Koala yang agaknya menjadi primadona di taman satwa ini, disamping Kangguru, berbagai jenis burung ,wombat dan hewan liar lainnya. Walaupun harga tiket masuk lumayan mahalnya, yakni 49 dollar per orang, namun pengunjung tetap ramai.




1406379203434034606

bangunan Mushola sementara/ ft. tjiptadinata effendi



Bertemu orang Indonesia


Sambil berjalan santai dan saling berbagi kisah kisah hidup,karena lama tidak ketemu. Kami berjalan dari satu lokasi kelokasi lainnya. Tiba tiba ada suara yang menyapa saya:” Maaf, Bapak dari Indonesia ya?”


Saya dengan gerak reflex berbalik dan melihat seorang muda sudah berada disamping saya ,sambil tersenyum. Langsung saja jawab:” Ya mas. Benar ,saya dari Indonesia. Datang kesini bersama dengan istri dan keluarga, yang saat ini sedang berbelanja sesuatu. Mas dari mana?”


“Saya Supandi Pak, dari Yogya.. Saya kerja disini sudah 3 tahun.” Jawab pemuda tersebut.


“Gimana kerja disini mas ?” kejar saya.


“ Ya, menyenangkan pak..Boss kami sangat baik, malah kami boleh mendirikan mushola. Walaupun masih bangunan sementara” .Kalau bapak mau Sholat , persis didepan toko souvenir ada tulisan nya. “Maaf, saya tidak bisa menemani lama lama, karena masih ada tugas lain ya pak” Kata mas Subandi dengan wajah ceria.


Kami Cuma sempat berbicara 5menit .Bersalaman dan berpisah. Namun saya sangat senang bisa berjumpa dengan saudara dari Indonesia. Walaupun sesungguhnya masih ada pertanyaan yang belum terjawab,yakni ada berapa orang Indonesia yang berkerja disini, sehingga bisa dapat ijin membangun ruang khusus untuk sholat?


Tapi pertanyaan saya tidak penting, karena yang terpenting adalah mas Supandi dan teman temannya senang dan betah disini, karena Boss baik dan malah boleh mendirikan ruang khusus tempat Sholat, walaupun katanya baru bangunan sementara.





14063793631841262344

aula di depan pintu masuk ke taman ramai /ft.doc.pri




Ternyata Mushola itu Benar Ada


Bukan tidak percaya akan keterangan mas Supandi,hanya ingin menyaksikan dari dekat, seperti apa bangunan sementara ,yang khusus didirikan untuk ruang doa tersebut,maka setelah istri saya Lina dan adiknya suami istri selesai berbelanja, saya ajak ke lokasi yang dikatakan mas Supandi


Ternyata memang ada , walaupun belum merupakan bangunan permanent. Setidaknya teman teman yang Muslim dapat menjalankan ibadahnya di rantau orang. Apalagi mengingat lokasi ini adalah sebuah taman hiburan untuk umum. Baru pertama kalinya saya melihat ada Mushola di dalam sebuah taman wisata.


Dalam hati ,saya mengambil kesimpulan bahwa teman teman dari Indonesia ,bisa mendapatkan penghargaan dari orang Australia , sehingga diijinkan mendirikan Mushola, adalah sesuatu yang patut diapresiasi. Setidaknya eksistensi mereka tidak hanya di akui, tetapi juga dihargai.


Belajar dari Setiap Peristiwa


Memanfaatkan setiap kejadian sekecil apapun, untuk mengambil hikmahnya, selalu menambah wawasan kita..Setidaknya dalam kunjungan kali ini, sudah membuka cakrawala berpikir saya, bahwa kendati orang Australia disebut “ sekuler” atau yang tidak mementingkan agama, tapi setidaknya mereka tahu menghargai agama orang lain..Mengenai apa agama mereka, itu adalah urusan pribadi ,yang tidak perlu dipikirkan.


Mount Saint Thomas, 26 Juli, 2014


Tjiptadinata Effendi






Sumber : http://ift.tt/1pY1Jkw

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz