Suara Warga

Mungkinkah Rusia Kena Sangsi?

Artikel terkait : Mungkinkah Rusia Kena Sangsi?


Ditengah berkecamuknya pertikaian antara Rusia dan Ukraina, ternyata ada berita tak sedap yang menyelip diantara hubungan dingin Rusia dan Amerika. Saat Amerika teriak-teriak membela pemerintahan sah Negara Ukraina, banyak pengamat politik menghubungkan usaha Amerika itu dengan hubungan mesra antara Exxon Mobile dengan Rosfnet (Salah satu perusahaan minyak Rusia).



Bertahun-tahun sebelum aneksasi Rusia atas Ukraina yang saat ini mendinginkan hubungan antara Amerika dan Rusia, Exxon Mobile sudah meraup keuntungan jutaan dolar dari Rosfnet. Disaat Rusia butuh tenaga-tenaga ahli perminyakan dari Amerika dan Amerika pula mengambil keuntungan dari sumber minyak Rusia yang melimpah ruah.



Tahun 2011 saja, Exxon meraup untung US$ 500 Trilyun dari sumur minyak yang terletak di Samudra Artik. Belum lagi rencana selanjutnya untuk merambah Siberia, Lau Hitam dan pembangunan terminal gas di Rusia Timur.



Kalau ditinjau lebih jauh lagi, hubungan antara Exxon dan Rosfnet bukan hanya sekedar hubungan bisnis semata. Musim panas tahun lalu, Vladimir Putin memberikan penghargaan kepada CEO nya EXXON, Rex Tillerson, The Order of Friendship, sebuah penghargaan yang diberikan oleh pemerintah Rusia terhadap warganya dengan tujuan untuk menguatkan hubungan antara keduanya. Mengingat penghargaan ini hanya diperuntukkan bagi warga Negara Rusia, menyiratkan suatu hal bagi para pengamat politik Amerika bahwa usaha pemerintah Rusia ini hanya sebagai basa basi politik untuk mempererat hubungan kedua Negara.



Begitu juga usaha Obama yang menyuruh Rusia untuk mundur dari Krimea sekaligus usahanya untuk membujuk kelompok G8 agar mendepak Negara tersebut dari keanggotaan hanyalah basa basi politik belaka.



Kepentingan Exxon dan Chevron di Rusia tak mungkin dicuekin pemerintah Amerika begitu saja. Apalagi peringatan dari Igor Sechin, CEO nya Rosfnet pada Exxon bahwa setiap keputusan Amerika yang berhubungan dengan Rusia otomatis akan mempengaruhi hubungan bisnis antara keduanya. Sementara Rosfnet itu Pertamina nya Rusia yang setiap kebijakan dalam perusahaan dikendalikan oleh pemerintah.


Itu artinya keputusan pemerintah Amerika untuk memberi sangsi pada Rusia tak mungkin didiamkan saja oleh para petinggi kedua perusahaan. Paling tidak pasti ada lobi-lobi khusus yang akan mereka lancarkan ke Kongres agar dapat menekan pemerintah Amerika untuk tidak berbuat yang aneh-aneh yang justru dapat merugikan periuk nasi mereka.



Persoalan ini tak hanya dihadapi Exxon, bahkan banyak perusahaan minyak Kanada yang ternyata juga menjalin kerjasama dengan perusahaan minyak Rusia. Ini juga sedikit banyak mempengaruhi pemerintah Kanada untuk membela kepentingannya di Rusia.


Menjadi menarik untuk disimak bagaimana pertarungan antara kepentingan politik dan ekonomi saling melancarkan jurus masing-masing untuk mempertahankan kepentingannya.






Sumber : http://ift.tt/1zh7ejL

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz