Menjelang Lebaran di Gunungkidul
SUASANA Menjelang Lebaran di Gunungkidul,Minggu (27/07) pagi cuaca cerah arus lalu-lintas dari Yogyakarta ke Gunungkidul, sudah mulai menyemut dari Piyungan mendaki bukit Patuk, meluncur ke wilayah Playen, ada yang menuju kecamatan Nglipar, ada yang terus menuju ke Playen-Paliyan-Wonosari. Suasana di jalan utama Wonosari (jln Brigjen Katamso), mobil berplat dari luar daerah macet,pemudik harus bersabar menunggu beberapa menit.
Kemacetan di jln Brigjen Katamso karena padatnya lalu-lintas di sekitar pasar Argosari, pemudik banyak yang mampir membeli oleh-oleh. Aparat kepolisian dibantu dari Kodim 0730 dan Pramuka, membantu mengurai kemacetan.
Untuk menyambut Lebaran/Hari Raya Idul Fitri 1435 H banyak warga yang menyempatkan untuk mencukur rambutnya, yang langsung memberikan penghasilan kepada tukang Cukur, hal tersebut dialami tiga pemuda di Playen, Marsiya, Rida dan Endra, dalam sehari berhasil mencukur rambut 180 orang, tiap orang (gundul) membayar Rp 5.000,- sehingga sehari meraih uang Rp 900 ribu. Penghasilan ini meningkat dibanding hari-hari biasa, yang hanya meraih Rp 200 ribu/Rp 250 ribu.
Lebaran juga mendatangkan uang bagi warga yang kreatif, termasuk Anang (30) warga Selang Wonosari, menjual Kupat kosong dari Janur, satu ikat (10 kupat) harganya Rp 7.500,-. sehari berhasil menjual ratusan kupat, yang dibuat teman-temannya secara berkelompok. Anang memanfaatkan liburan untuk menjual kupat di depan Kantor BRI Cabang Wonosari.
Seno Nugroho (34) warga dusun Kajar III Wonosari, mendapatkan rezeki dari jualan Lampion,lampion kosong tanpa lampudijual Rp 20 ribu, lampion dengan lampunya di jual Rp 25 ribu, yang jelas sudah ratusan lampion terjual. Terima kasih ya Tuhan, dengan Lebaran saya mendapat rejeki.***
Sumber : http://ift.tt/1zian2L