BBM Naik (Lagi). Siapkah kita?
BBM Naik (Lagi). Siapkah kita?
Presiden kita Joko Widodo merupakan saah satu orang yang sangat pro terhadap kenaikan harga BBM. Meskipun masih belum diketahui kapan kiranya BBM akan di naikkan,tetapi bias di pastikan bahwa selama kepemimpinan beliau,harga BBM pasti akan Naik. Beliau berpandangan bahwa dengan naiknya harga BBM maka dapat menekan angka deficit anggaran. Selain itu dana yang digunakan untuk subsidi BBM juga bisa di alihkan ke berbagai kepentingan lain seperti subsidi Pupuk,benih,modal usaha rakyat dll.
Di samping itu,melihat kondisi masyarakat yang sekarang ini, efisienkah menekan defisist anggaran dengan menaikkan harga BBM? Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan angka kemiskinan di Indonesia akan mengalami peningkatan paska harga bahan bakar minyak (BBM) naik. Pasalnya, daya beli masyarakat menurun seiring dengan melambungnya harga kebutuhan pokok serta ongkos transportasi. “Garis kemiskinan akan naik karena dibentuk oleh komoditas-komoditas kebutuhan pokok. Kalau harga naik, kebutuhan naik,” ungkap Kepala BPS, Suryamin di kantornya, Jakarta, Senin (3/11/2014).
Selain itu langkah pemerintah yang masih kurang jelas dalam menaikkan BBM akan mengakibatkan bertambah banyaknya oknum oknum tidak bertanggung jawab menimbun BBM. Tentu saja masyarakat luas akan dirugikan karena stok untuk mereka akan habis di ambil oleh oknum oknum tersebut. Kurang jelasnya kapan kenaikan BBM juga akan membuat masyarakat semakin was was sehingga berbondong bonding menyerbu SPBU dan menyebabkan antrian yang panjang. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh calo bensin dengan menjual bensin eceran hingga harganya meningkat 2x lipat.
Disini saya berpesan apabila pemerintah inggin menaikkan harga BBM,tolong memperhatikan kondisi saat masyarakat memang telah siap. Mungkin memang tidak mungkin apabila menunggu masyarakat siap sepenuhnya, tetapi setidaknya pemerintah bisa merealisasikan kurang lebih 20% rencana alokasi dana subsidi BBM ke bidang bidang yang sebelumnya sudah di tetapkan pemerintah
Sumber : http://ift.tt/1uAqvhw
Presiden kita Joko Widodo merupakan saah satu orang yang sangat pro terhadap kenaikan harga BBM. Meskipun masih belum diketahui kapan kiranya BBM akan di naikkan,tetapi bias di pastikan bahwa selama kepemimpinan beliau,harga BBM pasti akan Naik. Beliau berpandangan bahwa dengan naiknya harga BBM maka dapat menekan angka deficit anggaran. Selain itu dana yang digunakan untuk subsidi BBM juga bisa di alihkan ke berbagai kepentingan lain seperti subsidi Pupuk,benih,modal usaha rakyat dll.
Di samping itu,melihat kondisi masyarakat yang sekarang ini, efisienkah menekan defisist anggaran dengan menaikkan harga BBM? Badan Pusat Statistik (BPS) memperkirakan angka kemiskinan di Indonesia akan mengalami peningkatan paska harga bahan bakar minyak (BBM) naik. Pasalnya, daya beli masyarakat menurun seiring dengan melambungnya harga kebutuhan pokok serta ongkos transportasi. “Garis kemiskinan akan naik karena dibentuk oleh komoditas-komoditas kebutuhan pokok. Kalau harga naik, kebutuhan naik,” ungkap Kepala BPS, Suryamin di kantornya, Jakarta, Senin (3/11/2014).
Selain itu langkah pemerintah yang masih kurang jelas dalam menaikkan BBM akan mengakibatkan bertambah banyaknya oknum oknum tidak bertanggung jawab menimbun BBM. Tentu saja masyarakat luas akan dirugikan karena stok untuk mereka akan habis di ambil oleh oknum oknum tersebut. Kurang jelasnya kapan kenaikan BBM juga akan membuat masyarakat semakin was was sehingga berbondong bonding menyerbu SPBU dan menyebabkan antrian yang panjang. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh calo bensin dengan menjual bensin eceran hingga harganya meningkat 2x lipat.
Disini saya berpesan apabila pemerintah inggin menaikkan harga BBM,tolong memperhatikan kondisi saat masyarakat memang telah siap. Mungkin memang tidak mungkin apabila menunggu masyarakat siap sepenuhnya, tetapi setidaknya pemerintah bisa merealisasikan kurang lebih 20% rencana alokasi dana subsidi BBM ke bidang bidang yang sebelumnya sudah di tetapkan pemerintah
Sumber : http://ift.tt/1uAqvhw