Suara Warga

Kaitan Poros Maritim dengan pengembangan Angkatan Laut dan pengaruhnya bagi kawasan regional

Artikel terkait : Kaitan Poros Maritim dengan pengembangan Angkatan Laut dan pengaruhnya bagi kawasan regional

Presiden yang baru saja memerintah yakni Ir Joko Widodo pernah menegaskan bahwa indonesia akan berubah menjadi negara poros maritim yang dimana kita ketahui bahwa sebuah negara kepulauan indonesia sudah sewajarnya mengembangkan kekuatan Angkatan Laut(AL) yang kuat tetapi kenyataanya kita sering mendengar tentang illegal fishing,pengklaiman teritori,human trafickking internasional,penyeludupan barang impor ilegal,dll.

Menjadi suatu ironi jika parade TNI pada bulan oktober yang sering digembar-gemborkan media mengenai kuatnya Angkatan Laut(AL) kita hanya kuat dalam kuantitas meskipun kualitas AL tidak perlu diragukan seperti pembelian tiga multirole fregat dari inggris yakni korvet Nahkoda Ragam dan empat korvet dari belanda yaitu Sigma dan yang akan segera menambah jumlah armada AL Indonesia fregat PKR(perusak kawal rudal) kerjasama Indonesia-Belanda meski memiliki segudang alutsista yang canggih namun kebanyakan kapal-kapal tersebut lebih sering berada di pelabuhan daripada menjalankan tugas mengamankan wilayah laut Indonesia.

Penyebab kapal perang tersebut lebih sering diakibatkan kurangnya bahan bakar untuk keperluan AL sehingga jangan heran kita sering mendengar masuknya kapal asing tanpa izin di wilayah indonesia yang diakibatkan hanya kurangnya bahan bakar untuk kapal perang yang dimana TNI AL sebagai garda terdepan Indonesia menghadapi perlombaan senjata di asia tenggara yang dipengaruhi oleh kekuatan global yakni China,dan Amerika bayangkan China mengklaim wilayah Laut China Selatan hingga kepulauan Natuna sedangkan Amerika hampir memasuki wilayah Indonesia dengan kapal induk dan beberapa destroyer.

Perkembangan kawasan regional memaksa kita untuk lebih mempedulikan wilayah laut dengan mengembangkan segala aspek yang berkaitan dengan kelautan yakni ekonomi,budaya,wisata,militer,dll




Sumber : http://ift.tt/1tgnqMv

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz