Selamat Datang diPerbatasan Mr.President
Selamat Datang Pak Jokowi di Kabupaten Nunukan, Kabupaten yang menjadi Gerbang terdepan,yang berfungsi sebagai serambi dari Negara kita .Meskipun Wilayah ini hanya menjadi noktah kecil saja dalam perbatasan Indonesia – Malaysia, apresiasi kami atas kunjungannya kekampung kami, tanah kami dalam hal ini sebagai masyarakat Nunukan sangatlah besar. Sebesar harapa-harapan rakyat Indonesia yang bermukim diperbatasan yang sudah sejak lama bersabar menanggung rasa malu lebih dulu dari olokan Negara tetangga kita atas keterbatasan dan kesenjangan dari segala sektor.
Sekali lagi Selamat datang Mr.President!!!!!! Sebelum anda mengawali Bulusukan kemasayarakat untuk melihat berbagai macam persoalan yang dihadapi masyarakat Nunukan secara khusus dan persoalan Bangsa secara umum, Kalau boleh Saya mengingatkan lihatlah Mr.Presiden bendera , umbul umbul,spanduk serta antusias Rakyatmu yang rela mengorbangkan waktu, materi dan lainnya tentunya itu adalah bentuk sambutan hangat, semangat tanpa pamrih menyambut Sang pembawa harapan baru terhadap nasib daerahnya, terhadap hidupnya dan negaranya.Kami rela minggir bahkan terpojok ke selokan saat iring-iringan paspampresmu yang begitu garang lewat.Kami menyadari bahwa mereka bertugas untuk memastikan lancarnya rencana-rencana besar yang Tuan Presiden ingin persembahkan ke Negeri ini.Kami Sanggup menahan emosi ketika Bupati, Kepala –kepala dinas, Camat sampai Kepala kepala desa , menolak bahkan membuat kami menunggu berlama-lama meskipun urusan kamipun sangat penting karena mereka sibuk mempersiapkan segala sesuatunya untuk menjemput kedatangan anda Tuan Presiden.Kami sadar Kedatangan anda sangatlah penting untuk masa depan bangsa ini.Tapi maaf Tuan Presiden bukankah mereka berkewajiban untuk melayani kami seperti yang anda katakan pada pidato pertama anda Saat resmi menjadi Presiden bahkan pada saat bulusukan dimana-mana bahwa “Rakyat harus betul betul merasakan kehadiran Pelayanan pemerintahan” Bukankah anda selalu Memerintahkan dengan keras kepada semua jajaran pemerintahan untuk mengutamakan pelayanan kepada masyarakat.Maaf Mr.Presiden Sekali lagi kami memang sangat mengapresiasi kedatangan Anda Ke Nunukan tetapi 3 hari ini bawahan anda lebih mengutamakan mempersiapkan pelayanan terhadap rencana kedatangan anda.Lihatlah pak Presiden Polisi-Polisi di Nunukan ini tidak lagi memperhatikan kesemrautan lalu litas dijalan, membiarkan perjudian dimana-mana,meraka sibuk gladi bersih dan simulasi pengamanan rencana Blusukan Tuan Presiden
Tapi kami sadar bahwa terkadang untuk mendapatkan hasil yang besar adakalanya kita harus mengorbangkan kepentingan kepentingan kecil dan mendahulukan kepentingan –kepentingan yang jauh lebih besar demi kepentingan Bangsa dan Negara .Meskipun demikian kamipun berterima kasih banyak kepada Tuan Presiden karena rencana kedatangan Tuan Presiden membawa berkah tersendiri terutama aktivitas perekonomian di Daerah kami, Aktifitas penerbangan dibandara meningkat, Aktifitas penyebrangan dipelabuhan menjadi lebih padat dari hari-hari biasanya karena Ratusan Pasukan pengamanan yang dikirim dari daerah lain dan orang-orang yang ingin menyaksikan kedatangan anda menjadi berkah tersendiri bagi pengusaha jasa trasfortasi air.Rumah-rumah makan dan warung lesehan menjadi penuh serta banyaknya pesanan dari berbagai instansi yang lagi sibuk mempersiapkan atau simulasi penjemputan Tuan Presiden hari ini.Penjual dan penjahit bendera dan umbul-umbul pun turut kebanjiran pesanan.Percetakan Baligho dan spanduk Foto dan ucapan “selamat datang kepada Tuan Presiden” sibuk menerima pesanan dari berbagai Instansi Pemerintah dan partai politik. Warung- warung kopi padat pengunjungnya. Tempat –tempat karaoke dan tempat hiburan malam menjadi lebih ramai dari hari hari biasanya karena selain pengunjung lokal kini ada paspampres dan pasukan pengamanan Presiden yang berasal dari luar daerah menjadi pengunjung baru meskipun sekedar mengisi kejenuhan dan waktu santainya di tempat-tempat karaoke dan tempat Hiburan malam sebelum dan sesudah menjalankan tugas beratnya.Kamar Hotel dan penginapan yang ada di Nunukan penuh .Aktivitas Ekonomi Nunukan tampak lebih bergerak. Ada banyak uang yang berputar di masyarakat dan masuk ke Nunukan terhitung mulai 3 hari sebelum kedatangan Tuan Presiden ke Nunukan. Meskipun kondisi ini membawa berkah tersendiri bagi perekonomian Nunukan dan merupakan berkah bagi warga masyarakat tetapi saya melihat malah menjadi pesimis dengan kondisi yang ada.Konsep Kesederhanaan yang merupakan Gaya kepemimpinan Presiden Jokowi yang selama ini menjadi buah bibir dan ramai diperbincangkan diberbagai kalangan, bahkan sukses meraih simpati masyarakat dan menjadi indikator penilaian yang rasional untuk menjatuhkan pilihannya kepada beliau pada pemilihan presiden beberapa bulan lalu ,akhirnya menimbulkan kecurigaan tersendiri bahwa Kepribadian dan gaya kepemimpinan Presiden Jokowi itu lebih kepada pencintraan dan hanya kebohongan belaka.Semua konsep - konsep, gaya kepemimpinan sampai pada gaya berpakaiannya serta aturan aturan keprotokeleran adalah murni bukan atas keinginan sendiri tetapi semua harus sesuai dengan perintah dan arahan konsultan politiknya dan itu dimulai sejak beliau menjabat walikota, Guburnur DKI sampai saat ini menjadi orang nomor satu di Indonesia.Kecurigaan atas ketikdak sesuaian antara apa yang sering dia koar koarkan tentang budaya kesederhanaan dan perintah irit menggunakan anggaran Negara untuk kepentingan kunjungan-kunjungan kenegaraan maupun tugas-tugas dalam negeri terhadap jajararan pemerintahan ini perlahan menggerus rasa simpatik dan kepercayaan rakyat karena berbanding terbalik dengan apa yang kami saksikan sekarang. Keluhan-keluhan pemerintah daerah dalam mempersiapkan penyambutan dan kelancaran rencana kunjungan/bulusukan ke daerah-daerah ternyata menuai protes dan keluhan dari jajaran Panitia persiapan. Selain tidak konsistennya terhadap jadwal dan aturan-aturan keprotokoleran membuat Panitia penyambutan menjadi bingung dan kelabakan.Belum lagi keluhan terhadap Biaya pengamanan, dan biaya –biaya yang berhubungan dengan seremonial penjemputan Presiden serta persipan –persiapan perlengkapan di titik tikik lokasi Blusukan. Tentunya sebagaian besar harus disiapkan dan diambil dari APBD pemerintah daerah yang menjadi daerah kunjungan dan tentunya bukan biaya sedikit.Informasi ini kami dapatkan dari hasil bincang-bincang lepas kami dengan salah satu teman yang berstatus sebagai pegawai di lingkup Pemda Nunukan yang diberi tugas untuk mengatur dan menyiapkan kebutuhan-kebutuhan pada saat penjemputan dan agenda blusukan Presiden Jokowi yang di perkirakan didampingi oleh beberapa mentri dan jajaran penjabat penting dari Pemerintah pusat dan provinsi .Untuk kegiatan ini Pemda Nunukan bahkan perkirakan Biaya yang akan habis mulai dari proses persiapan sampai pada hari Kunjungan Presiden Jokowi akan menghabiskan uang Milyaran Rupiah .Salah satu item pembiayaan misalnya biaya pengamanan yang menurut informasi menghabiskan kurang lebih 2 milyar dengan rasionalisasi pembiayaan misalnya pengawasan keamanan udara dengan menggunakan pesawat patroli jenis Sukhoi direncanakan 2 unit pesawat dengan biaya operasional untuk sekali penerbangan mencapai Rp 400 juta. Itu baru item pengamanan udara.Belum Biaya konsumsi mulai dari panitia, Paspampres, pengamanan dari berbagai satuan seperti polisi, tentara, satpol yang tentu jumlahnya ratusan orang. Katakanlah pasukan pengamanan hanya berjumlah 300 personil yang diambil dari berbagai satuan dengan asumsi biaya makan Rp 15.000/ orang untuk 1 kali makan maka untuk item pembiayaan ini saja Negara sudah menghabiskan uang Negara sebesar Rp.4.500.000/hari atau Rp 9.000.000/hari untuk 2 kali makan selama kurang lebih 2 hari masa tugas.Item - item pembiayaan lainnya adalah Penginapan , transfortasi,dan tentunya uang kantong yang biasanya dibagikan kepada tiap personel setelah menjalankan tugas pengamanan.
Perkiraan saya berdasarkan hitungan-hintungan pembiayaan yang paling sederhana untuk 1 kali agenda Blusukan Presiden, seperti ini kunjungan ke Kabupaten Nunukan ini , biaya yang harus dihabiskan oleh Negara baik sumbernya dari APBD maupun APBN itu berkisar 8 Milyar. Apalagi dengan letak geografis yang sulit dijangkau trasfortasi darat maupun laut seperti rencana titik-titik kunjungan di Nunukan ini diantaranya Kecamatan Krayan dan Sebatik yang dua-duanya Kecamatan ini berbatasan langsung dengan Malaysia.Khusus Kecamatan Krayan akses menuju kesana hanya bisa dicapai melalui jalur udara dengan estimasi Biaya jika menggunakan pesawat komersil salah satunya adalah Susi Air perusahaan penerbangan milik salah satu mentri Kabinet Jokowi .Biaya penerbangan untuk satu kali penerbangan sebesar Rp 800,000 ribu/orang.Sementara untuk Akses ke Kecamatan Sebatik itu bisa ditempuh melalui jalur Laut/laut dengan menggunakan Speed boat tetapi sepertinya Kunjungan sekelas pejabat tinggi Negara apalagi dipimpin langsung oleh Presiden pasti menggunakan jalur udara dengan pertimbangan jarak & waktu serta keselamatan pejabat-pejabat penting Negara dan tentunya biaya operasional relative lebih mahal dari jalur laut.
Substansi dari tulisan ini adalah bukan pada persoalan seberapa besar Uang Negara yang dihabiskan baik APBN maupun APBD untuk membiaya kesuksesan Agenda Blusukan Presiden Jokowi bersama pejabat-pejabat tingggi Negara.Akan tetapi ini adalah satu bentuk kritikan dan proses perbandingan antara apa yang diucapkan oleh Pemimpin tertinggi kita tentang konsep kesederhanaan, Budaya irit dalam Penggunaan Anggaran Negara untuk Agenda kunjungan kerja Pejabat Negara. Selain itu dengan menghitung estimasi biaya bulusukan Presiden Jokowi ke Nunukan meskipun dengan hitungan-hitungan yang kasar dan jauh dari standart teori-teori akuntan tetapi dengan membuat hitungan seperti itu Publik kemudian bisa mendapatkan gambaran Penggunaan anggaran uang Negara untuk Agenda bulusukan seorang presiden.Dan untuk Bulusukan di Nunukan kali ini menurut hitungan saya sangat fantastis nilainya .Nilai yang demikian besar seperti ini kemudian mengarahkan saya untuk berfikir sederhana dengan berandai-andai, bahwa jika anggaran yang digunakan untuk membiayai blusukan Presiden dan jajaran pejabat tinggi Negara lainnya itu dialihkan untuk membiayai pembangunan infra struktur diwilayah-wilayah perbatasan maka paling tidak nilai sebesar 8 milliar ini bisa membiayai berbaikan jalan ratusan kilometer, Membangun sekolah yang layak dengan fasilitas yang memadai atau pun menjadi Bantuan modal usaha untuk Ratusan bahkan Ribuan Kepala keluarga masyarakat wilayah perbatasan.
Yang ingin kami katakan berhubungan dengan kunjungan Presiden ke Kabupaten Nunukan terhadap Gambaran tentang jarak , waktu dan tingginya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengakses beberapa wilayah didaerah ini diataranya Krayan dan sebatik menunjukkan bahwa faktor utama terhambatnya pengelolaan pembangunan diwilayah perbatasan adalah Asksesibilitas.Oleh karena itu kemudahan mengakses wiliayah ini adalah hal yang paling fundamental dan seharusnya menjadi prioritas pemerintah untuk mengurai kompleksitas persoalan, mulai dari kesenjangan ekonomi, infrastruktur yang berujung pada tergerusnya jiwa nasionalisme masyarakat dilwilayah perbatasan. Mereka harus mendapatkan perhatian pemerintah yang seharusnya jauh lebih besar karena merekalah serambi Negara kita.Derajat dan harga diri bangsa kita serta kredibilitas pemerintah Indonesia dimata Negara-negara tetangga dalam mengayomi dan mengurusi rakyatnya ada pada mereka.
Kita bisa sama-sama menilai dan menyaksikan setiap Agenda-agenda bulusukan Presiden Jokowi Apakah kondisi seperti itu memang menggambarkan Kesederhanaan yang sebenarnya ataukah hanya retorika dan pencitraan saja. ,Apakah dengan penggunaan uang Negara dengan Asumsi sebesar 8 milyar agenda blusukan ini sudah relevan dengan ajakan irit dan efektif menggunakan Uang Negara dalam setiap kegiatan-kegiatan dinas kenegaraan .Mari sama - menilai secara obyektif sesuai dengan apa yang kita lihat.Sehingga kedepan penilai-penilaian kita terhadap kinerja dan gaya kepemimpinan seseorang tidak lagi berdasarkan apa yang kita baca dikoran,medsos, maupun televisi tetapi berdasarkan apa yang kita liat,kita saksikan, kita rasakan dengan berdasarkan kedalaman kita dalam menggali dan mengalisis data yang bisa membuktikan kebenaran penilaian kita terhadap Seseorang.Tidak skeptis tendensius dan politis. Kita semua berharap semoga ini adalah proses kunjungan dengan prosesi penjemputan yang paling sederhana paling irit dalam menggunakan anggaran dan yang paling penting adalah bahwa kunjungan/bulusukan ini adalah sebuah proses penemuan akar persoalan dalam berbangsa Negara terkhusus dalam hal pengelolaan wilayah-wilayah perbatasan dengan kopleksitas persolaan yang ada.
Semoga bermanfaat,
Tulisan ini seharusnya saya posting 3 hari yang lalu tetapi keterbatasan jaringan Wifi yang ada diNunukan.Keterbatasan mendapatkan jaringan wifi yang bagus adalah salah satu dari sekian banyak kesenjangan yang kami rasakan di perbatasan Indonesia.
Iswan Kinsank
Cakra Politika
Sumber : http://ift.tt/1wegdhx
Sekali lagi Selamat datang Mr.President!!!!!! Sebelum anda mengawali Bulusukan kemasayarakat untuk melihat berbagai macam persoalan yang dihadapi masyarakat Nunukan secara khusus dan persoalan Bangsa secara umum, Kalau boleh Saya mengingatkan lihatlah Mr.Presiden bendera , umbul umbul,spanduk serta antusias Rakyatmu yang rela mengorbangkan waktu, materi dan lainnya tentunya itu adalah bentuk sambutan hangat, semangat tanpa pamrih menyambut Sang pembawa harapan baru terhadap nasib daerahnya, terhadap hidupnya dan negaranya.Kami rela minggir bahkan terpojok ke selokan saat iring-iringan paspampresmu yang begitu garang lewat.Kami menyadari bahwa mereka bertugas untuk memastikan lancarnya rencana-rencana besar yang Tuan Presiden ingin persembahkan ke Negeri ini.Kami Sanggup menahan emosi ketika Bupati, Kepala –kepala dinas, Camat sampai Kepala kepala desa , menolak bahkan membuat kami menunggu berlama-lama meskipun urusan kamipun sangat penting karena mereka sibuk mempersiapkan segala sesuatunya untuk menjemput kedatangan anda Tuan Presiden.Kami sadar Kedatangan anda sangatlah penting untuk masa depan bangsa ini.Tapi maaf Tuan Presiden bukankah mereka berkewajiban untuk melayani kami seperti yang anda katakan pada pidato pertama anda Saat resmi menjadi Presiden bahkan pada saat bulusukan dimana-mana bahwa “Rakyat harus betul betul merasakan kehadiran Pelayanan pemerintahan” Bukankah anda selalu Memerintahkan dengan keras kepada semua jajaran pemerintahan untuk mengutamakan pelayanan kepada masyarakat.Maaf Mr.Presiden Sekali lagi kami memang sangat mengapresiasi kedatangan Anda Ke Nunukan tetapi 3 hari ini bawahan anda lebih mengutamakan mempersiapkan pelayanan terhadap rencana kedatangan anda.Lihatlah pak Presiden Polisi-Polisi di Nunukan ini tidak lagi memperhatikan kesemrautan lalu litas dijalan, membiarkan perjudian dimana-mana,meraka sibuk gladi bersih dan simulasi pengamanan rencana Blusukan Tuan Presiden
Tapi kami sadar bahwa terkadang untuk mendapatkan hasil yang besar adakalanya kita harus mengorbangkan kepentingan kepentingan kecil dan mendahulukan kepentingan –kepentingan yang jauh lebih besar demi kepentingan Bangsa dan Negara .Meskipun demikian kamipun berterima kasih banyak kepada Tuan Presiden karena rencana kedatangan Tuan Presiden membawa berkah tersendiri terutama aktivitas perekonomian di Daerah kami, Aktifitas penerbangan dibandara meningkat, Aktifitas penyebrangan dipelabuhan menjadi lebih padat dari hari-hari biasanya karena Ratusan Pasukan pengamanan yang dikirim dari daerah lain dan orang-orang yang ingin menyaksikan kedatangan anda menjadi berkah tersendiri bagi pengusaha jasa trasfortasi air.Rumah-rumah makan dan warung lesehan menjadi penuh serta banyaknya pesanan dari berbagai instansi yang lagi sibuk mempersiapkan atau simulasi penjemputan Tuan Presiden hari ini.Penjual dan penjahit bendera dan umbul-umbul pun turut kebanjiran pesanan.Percetakan Baligho dan spanduk Foto dan ucapan “selamat datang kepada Tuan Presiden” sibuk menerima pesanan dari berbagai Instansi Pemerintah dan partai politik. Warung- warung kopi padat pengunjungnya. Tempat –tempat karaoke dan tempat hiburan malam menjadi lebih ramai dari hari hari biasanya karena selain pengunjung lokal kini ada paspampres dan pasukan pengamanan Presiden yang berasal dari luar daerah menjadi pengunjung baru meskipun sekedar mengisi kejenuhan dan waktu santainya di tempat-tempat karaoke dan tempat Hiburan malam sebelum dan sesudah menjalankan tugas beratnya.Kamar Hotel dan penginapan yang ada di Nunukan penuh .Aktivitas Ekonomi Nunukan tampak lebih bergerak. Ada banyak uang yang berputar di masyarakat dan masuk ke Nunukan terhitung mulai 3 hari sebelum kedatangan Tuan Presiden ke Nunukan. Meskipun kondisi ini membawa berkah tersendiri bagi perekonomian Nunukan dan merupakan berkah bagi warga masyarakat tetapi saya melihat malah menjadi pesimis dengan kondisi yang ada.Konsep Kesederhanaan yang merupakan Gaya kepemimpinan Presiden Jokowi yang selama ini menjadi buah bibir dan ramai diperbincangkan diberbagai kalangan, bahkan sukses meraih simpati masyarakat dan menjadi indikator penilaian yang rasional untuk menjatuhkan pilihannya kepada beliau pada pemilihan presiden beberapa bulan lalu ,akhirnya menimbulkan kecurigaan tersendiri bahwa Kepribadian dan gaya kepemimpinan Presiden Jokowi itu lebih kepada pencintraan dan hanya kebohongan belaka.Semua konsep - konsep, gaya kepemimpinan sampai pada gaya berpakaiannya serta aturan aturan keprotokeleran adalah murni bukan atas keinginan sendiri tetapi semua harus sesuai dengan perintah dan arahan konsultan politiknya dan itu dimulai sejak beliau menjabat walikota, Guburnur DKI sampai saat ini menjadi orang nomor satu di Indonesia.Kecurigaan atas ketikdak sesuaian antara apa yang sering dia koar koarkan tentang budaya kesederhanaan dan perintah irit menggunakan anggaran Negara untuk kepentingan kunjungan-kunjungan kenegaraan maupun tugas-tugas dalam negeri terhadap jajararan pemerintahan ini perlahan menggerus rasa simpatik dan kepercayaan rakyat karena berbanding terbalik dengan apa yang kami saksikan sekarang. Keluhan-keluhan pemerintah daerah dalam mempersiapkan penyambutan dan kelancaran rencana kunjungan/bulusukan ke daerah-daerah ternyata menuai protes dan keluhan dari jajaran Panitia persiapan. Selain tidak konsistennya terhadap jadwal dan aturan-aturan keprotokoleran membuat Panitia penyambutan menjadi bingung dan kelabakan.Belum lagi keluhan terhadap Biaya pengamanan, dan biaya –biaya yang berhubungan dengan seremonial penjemputan Presiden serta persipan –persiapan perlengkapan di titik tikik lokasi Blusukan. Tentunya sebagaian besar harus disiapkan dan diambil dari APBD pemerintah daerah yang menjadi daerah kunjungan dan tentunya bukan biaya sedikit.Informasi ini kami dapatkan dari hasil bincang-bincang lepas kami dengan salah satu teman yang berstatus sebagai pegawai di lingkup Pemda Nunukan yang diberi tugas untuk mengatur dan menyiapkan kebutuhan-kebutuhan pada saat penjemputan dan agenda blusukan Presiden Jokowi yang di perkirakan didampingi oleh beberapa mentri dan jajaran penjabat penting dari Pemerintah pusat dan provinsi .Untuk kegiatan ini Pemda Nunukan bahkan perkirakan Biaya yang akan habis mulai dari proses persiapan sampai pada hari Kunjungan Presiden Jokowi akan menghabiskan uang Milyaran Rupiah .Salah satu item pembiayaan misalnya biaya pengamanan yang menurut informasi menghabiskan kurang lebih 2 milyar dengan rasionalisasi pembiayaan misalnya pengawasan keamanan udara dengan menggunakan pesawat patroli jenis Sukhoi direncanakan 2 unit pesawat dengan biaya operasional untuk sekali penerbangan mencapai Rp 400 juta. Itu baru item pengamanan udara.Belum Biaya konsumsi mulai dari panitia, Paspampres, pengamanan dari berbagai satuan seperti polisi, tentara, satpol yang tentu jumlahnya ratusan orang. Katakanlah pasukan pengamanan hanya berjumlah 300 personil yang diambil dari berbagai satuan dengan asumsi biaya makan Rp 15.000/ orang untuk 1 kali makan maka untuk item pembiayaan ini saja Negara sudah menghabiskan uang Negara sebesar Rp.4.500.000/hari atau Rp 9.000.000/hari untuk 2 kali makan selama kurang lebih 2 hari masa tugas.Item - item pembiayaan lainnya adalah Penginapan , transfortasi,dan tentunya uang kantong yang biasanya dibagikan kepada tiap personel setelah menjalankan tugas pengamanan.
Perkiraan saya berdasarkan hitungan-hintungan pembiayaan yang paling sederhana untuk 1 kali agenda Blusukan Presiden, seperti ini kunjungan ke Kabupaten Nunukan ini , biaya yang harus dihabiskan oleh Negara baik sumbernya dari APBD maupun APBN itu berkisar 8 Milyar. Apalagi dengan letak geografis yang sulit dijangkau trasfortasi darat maupun laut seperti rencana titik-titik kunjungan di Nunukan ini diantaranya Kecamatan Krayan dan Sebatik yang dua-duanya Kecamatan ini berbatasan langsung dengan Malaysia.Khusus Kecamatan Krayan akses menuju kesana hanya bisa dicapai melalui jalur udara dengan estimasi Biaya jika menggunakan pesawat komersil salah satunya adalah Susi Air perusahaan penerbangan milik salah satu mentri Kabinet Jokowi .Biaya penerbangan untuk satu kali penerbangan sebesar Rp 800,000 ribu/orang.Sementara untuk Akses ke Kecamatan Sebatik itu bisa ditempuh melalui jalur Laut/laut dengan menggunakan Speed boat tetapi sepertinya Kunjungan sekelas pejabat tinggi Negara apalagi dipimpin langsung oleh Presiden pasti menggunakan jalur udara dengan pertimbangan jarak & waktu serta keselamatan pejabat-pejabat penting Negara dan tentunya biaya operasional relative lebih mahal dari jalur laut.
Substansi dari tulisan ini adalah bukan pada persoalan seberapa besar Uang Negara yang dihabiskan baik APBN maupun APBD untuk membiaya kesuksesan Agenda Blusukan Presiden Jokowi bersama pejabat-pejabat tingggi Negara.Akan tetapi ini adalah satu bentuk kritikan dan proses perbandingan antara apa yang diucapkan oleh Pemimpin tertinggi kita tentang konsep kesederhanaan, Budaya irit dalam Penggunaan Anggaran Negara untuk Agenda kunjungan kerja Pejabat Negara. Selain itu dengan menghitung estimasi biaya bulusukan Presiden Jokowi ke Nunukan meskipun dengan hitungan-hitungan yang kasar dan jauh dari standart teori-teori akuntan tetapi dengan membuat hitungan seperti itu Publik kemudian bisa mendapatkan gambaran Penggunaan anggaran uang Negara untuk Agenda bulusukan seorang presiden.Dan untuk Bulusukan di Nunukan kali ini menurut hitungan saya sangat fantastis nilainya .Nilai yang demikian besar seperti ini kemudian mengarahkan saya untuk berfikir sederhana dengan berandai-andai, bahwa jika anggaran yang digunakan untuk membiayai blusukan Presiden dan jajaran pejabat tinggi Negara lainnya itu dialihkan untuk membiayai pembangunan infra struktur diwilayah-wilayah perbatasan maka paling tidak nilai sebesar 8 milliar ini bisa membiayai berbaikan jalan ratusan kilometer, Membangun sekolah yang layak dengan fasilitas yang memadai atau pun menjadi Bantuan modal usaha untuk Ratusan bahkan Ribuan Kepala keluarga masyarakat wilayah perbatasan.
Yang ingin kami katakan berhubungan dengan kunjungan Presiden ke Kabupaten Nunukan terhadap Gambaran tentang jarak , waktu dan tingginya biaya yang harus dikeluarkan masyarakat untuk mengakses beberapa wilayah didaerah ini diataranya Krayan dan sebatik menunjukkan bahwa faktor utama terhambatnya pengelolaan pembangunan diwilayah perbatasan adalah Asksesibilitas.Oleh karena itu kemudahan mengakses wiliayah ini adalah hal yang paling fundamental dan seharusnya menjadi prioritas pemerintah untuk mengurai kompleksitas persoalan, mulai dari kesenjangan ekonomi, infrastruktur yang berujung pada tergerusnya jiwa nasionalisme masyarakat dilwilayah perbatasan. Mereka harus mendapatkan perhatian pemerintah yang seharusnya jauh lebih besar karena merekalah serambi Negara kita.Derajat dan harga diri bangsa kita serta kredibilitas pemerintah Indonesia dimata Negara-negara tetangga dalam mengayomi dan mengurusi rakyatnya ada pada mereka.
Kita bisa sama-sama menilai dan menyaksikan setiap Agenda-agenda bulusukan Presiden Jokowi Apakah kondisi seperti itu memang menggambarkan Kesederhanaan yang sebenarnya ataukah hanya retorika dan pencitraan saja. ,Apakah dengan penggunaan uang Negara dengan Asumsi sebesar 8 milyar agenda blusukan ini sudah relevan dengan ajakan irit dan efektif menggunakan Uang Negara dalam setiap kegiatan-kegiatan dinas kenegaraan .Mari sama - menilai secara obyektif sesuai dengan apa yang kita lihat.Sehingga kedepan penilai-penilaian kita terhadap kinerja dan gaya kepemimpinan seseorang tidak lagi berdasarkan apa yang kita baca dikoran,medsos, maupun televisi tetapi berdasarkan apa yang kita liat,kita saksikan, kita rasakan dengan berdasarkan kedalaman kita dalam menggali dan mengalisis data yang bisa membuktikan kebenaran penilaian kita terhadap Seseorang.Tidak skeptis tendensius dan politis. Kita semua berharap semoga ini adalah proses kunjungan dengan prosesi penjemputan yang paling sederhana paling irit dalam menggunakan anggaran dan yang paling penting adalah bahwa kunjungan/bulusukan ini adalah sebuah proses penemuan akar persoalan dalam berbangsa Negara terkhusus dalam hal pengelolaan wilayah-wilayah perbatasan dengan kopleksitas persolaan yang ada.
Semoga bermanfaat,
Tulisan ini seharusnya saya posting 3 hari yang lalu tetapi keterbatasan jaringan Wifi yang ada diNunukan.Keterbatasan mendapatkan jaringan wifi yang bagus adalah salah satu dari sekian banyak kesenjangan yang kami rasakan di perbatasan Indonesia.
Iswan Kinsank
Cakra Politika
Sumber : http://ift.tt/1wegdhx