Suara Warga

Berhentilah Mengkritik Pak Jokowi

Artikel terkait : Berhentilah Mengkritik Pak Jokowi



Walau bagaimanapun juga, suka atau tidak suka Pak Jokowi adalah presiden kita. Walaupun dulu tidak mencoblosnya, atau yang mencoblos tapi sudah merasa dikecewakan, sudahlah legowo saja. Mari kita terima dengan lapang dada, kita syukuri dan berdoa semoga beliau mampu menjadikan Indonesia lebih baik dari sebelumnya. Semoga beliau sukses dengan “revolusi mental”nya. Mampu merevolusi mental pencitraan para pejabat, mental korup para pejabat serta mental plin-plan para pejabat.

Kalaupun dirasa plin-plan, tidak konsisten, terkait struktur kabinet, yang dulu pernah berkoar-koar tidak akan bagi-bagi kursi kepada partai yang bekerjasama dalam memenangkannya, dan kenyataannya dirasa ada porsi menteri untuk parpol, biarkan saja. Toh, memang benarkan beliau tidak bagi-bagi kursi untuk parpol, yang ada bagi-bagi menteri, yang ada mengalokasikan menteri untuk parpol sesuai formulasinya. Lagipula pembagian menteri sudah menjadi hak prerogatifnya Pak Presiden. Nggak mungkinlah Pak Jokowi bagi-bagi kursi, beliau kan pengusaha mebel, kursinya dijual dong, masak dibagi-bagi. Coba lihat lagi strukturnya, dari 34 menteri, 18 profesional dan 16 profesional partai. Semuanya profesionalkan?

Berhentilah mengkritik Pak Jokowi, apalagi sampai menghujatnya. Masak baru mulai, belum dilantik pula, tapi kok malah udah banyak yang mengkritik, kan kasihan. Walaupun dirasa plin-plan, tidak konsisten mengenai subsidi BBM, yang dulunya getol menolak pencabutan subsidi, tapi baru-baru ini malah mendesak Pak SBY untuk menaikkannya, ya biarkan saja. Toh, nggak jadi dinaikkan kan?

Lagipula kalau beneran mau menaikkan harga BBM, itukan juga untuk kebaikan bersama, untuk menutupi anggaran negara yang bocor.yang jelas biar dilantik dululah kalau mau menaikkan, masak belum dilantik udah ngebet mau naikkan. Tapi, mari kita berdoa, semoga Pak Jokowi tidak jadi menaikkan harga BBM.

Berhentilah mengkritk Pak Jokowi, apalagi sampai mencaci maki. Karena bisa jadi kita akan dibully, dihujat dan dicaci maki oleh para pendukung Pak Jokowi. Kalau tidak percaya, silahkan saja dicoba sendiri.

Berhentilah mengkritik Pak Jokowi, kita lihat saja kerjanya setelah seratus hari. Walaupun tidak membuat program seratus hari kayak Pak SBY, tapi dalam seratus hari kita sudah bisa melihat dan menikmati sebagian programnya.

Berhentilah mengkritik Pak Jokowi, apapun yang terjadi kita hadapi, kita hayati dan kita nikmati saja. Tentunya jangan lupa bersyukur sudah dikaruniai presiden yang sederhana dan pro rakyat.



Salam Hangat!!



Jambi, 17 September 2014






Sumber : http://ift.tt/1qXSDrp

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz