Palestina Dimana Bangsa-Bangsa Arab
Bangsa-bangsa Arab berdiam, sebangsa dan seagama sedang sekarat di Palestina. Hingga Raja melalui Ulama Kerajaan Arab Saudi berfatwa bahwa gerakan perlawanan Islam Hamas adalah gerakan jihad yang menyimpang. “Haram demo anti Israel dan dukung Palestina.”
Bangsa-bangsa Non Arab berdemo, bukan sebangsa dan seagama meyaksikan genosida di Palestina, Hingga seorang wanita non muslim (Rachel Corrie) warga Amerika, di-gadai-kan nyawanya ditabrak dan dilindas oleh buldozer yang dihadangnya hendak menghancurkan rumah keluarga Palestina hingga mengakibatkan tulang tengkoraknya retak, tulang rusuknya hancur dan menusuk paru-parunya.” rela mati buat bangsa arab di Palestina!
Siapa yg sebenarnya kafir Rachel Corrie kah? Tuhan tidak buta !!!
Hanya bangsa-bangsa arab yang membiarkan, tanpa rasa duka melihat sanak familinya sedang sekarat di Palestina, seperti binatang tidak memiliki sifat kebersamaan ruh.
Arab Saudi dan Qatar mendukung penuh pembantaian terhadap bangsa Suriah dengan memberi dukungan finansial dan militer kepada kelompok teroris. Kedua negara ini meminta Amerika Serikat menyerang rakyat tertindas Suriah serta membantai saudara muslim mereka. Bahkan Riyadh dan Doha setuju untuk menanggung biaya perang tersebut. Sikap tak pantas rezim al-Saud dan mitra Arabnya muncul dari ideologi batil dan ekstrim Wahabi.
Prikebinatangan al-Qaeda dan ISIS diperagakan di Suriah dan Irak membantai sebangsa dan seagama bangsa-bangsa arab. Mereka pasukan penjajah (mati sangit) bukan jihad islam, gerakan anarkisme tak memperdulikan norma dan etika berperang. Membunuh rakyat sipil dengan sengaja, membunuh tawanan depan kamera, membunuh orang lemah yang tak bersenjata. Betapa amoralnya mereka (terorisme) mebiarkan perempuan, anak-anak dan manusia tak berdosa meregang nyawa akbibat aksi biadab mereka.
Perang dalam islam hanyalah sebuah mekanisme pertahanan,melahirkan kemerdekaan dan para pahlawan (syuhada), karena tidak hendak memenangkan wilayah dan kekuasaan apalagi menebar kengerian dan ketakutan, sebaliknya memenangkan hati manusia. Andai terpaksa harus berperang, dalam salah satu etika perangnya, islam melarang merusak pepohonan dan membunuhi hewan-hewan.
Apabila musuh bertujuan hendak berperang dan mengambil inisiatif untuk itu maka orang harus maju menghadapinya. Tetapi orang tak boleh memulai menyerang karena hal itu terang (aman) merupakan kesombongan dan melanggar batas akan dilenyapkan secara terhina dan tercampak. Itulah Nabi selalu memasuki medan pertempuran setelah ditantang musuh, ia tak pernah menantang untuk memulai.
Dalam islam nilai seorang manusia sama dengan alam dan seluruh isinya, menghidupi seorang manusia sama nilainya dengan menghidupi semua manusia, membunuh seorang manusia bukan karena orang itu mengancam membunuh sama nilainya dengan telah membunuh semua manusia.
Allah tiada disembah dengan kebodohan, muslim harus beragama secara cerdas.
Sumber : http://ift.tt/1knkwZ9