Semoga Kompasianer Faisal Basri Masuk Menteri Jokowi JK!
Faisal Basri bersama penulis dukung Jokowi JK (dok pri)
Jokowi meminta masukan masyarakat untuk memberikan informasi, siapa-siapa saja sosok ataupun tokoh yang punya integritas untuk mengisi kursi kabinet menteri di dalam menjalankan program kerja Jokowi JK 5 tahun ke depan. Jokowi melibatkan masyarakat untuk bergerak bersama, sebab Jokowi berasal dari rakyat. Jokowi ingin melibatkan partisipasi masyarakat sebab Jokowi sadar bahwa pemerintahannya akan bisa berjalan dengan baik jika melibatkan partisipasi masyarakat.
Tentunya, dari sekian banyak usulan, pendapat ataupun masukan, kata akhir tetap Jokowi yang menentukan. Di dalam hal masyarakat dilibatkan dalam mengusulkan nama-nama calon menteri yang dianggap layak untuk menjadi Menteri di Kabinet Jokowi JK, maka ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan, sesuai dengan kualitas pemerintahan yang akan dibangun oleh Jokowi JK.
Maka jika memperhatikan latar belakang integritas yang dibangun oleh Jokowi selama ini, maka ada beberapa kriteria yang pasti menjadi pertimbangan Jokowi di dalam memilih menterinya. Untuk itu, selain saya mencoba melihat kriteria yang diinginkan oleh Jokowi, saya juga mengusulkan satu nama kompasianer untuk dijadikan salah satu menteri yaitu kompasianer Faisal Basri.
Inilah beberapa karakter yang diinginkan oleh Jokowi menurut pandangan saya dan Faisal Basri mewakili beberapa diantaranya :
Pertama, Jokowi pasti mencari Menteri yang bersih, jujur dan tidak pernah cacat hukum di masa lalu. Melihat dari beberapa moment kepemimpinan Jokowi baik di Solo maupun di Jakarta, Jokowi selalu membangun pemerintah yang bersih dan jujur, itu sebabnya dia membangun sistem e-budgeting, e-purchasing, dll di dalam mengelola pemerintahannya.
Faisal Basri, saya ikuti dari sejak dulu pemikirannya adalah ekonom yang bersih dan jujur. Orangnya terbuka dan itu dapat menggambarkan kejujuran seseorang.
Kedua, Jokowi akan mencari Menteri yang gaya hidupnya sederhana, tidak bergaya hidup mewah, tidak borjuis. Itu dapat terlihat dari kesehariannya Jokowi, saya tidak yakin Menteri Jokowi nanti akan bergaya hidup parlente, meskipun dia orang kaya, saya hakul yakin para menterinya akan bergaya hidup sederhana.
Faisal Basri, sudah sangat lama kita kenal sebagai ekonom yang gaya hidupnya sederhana, pakaiannya dari dulu senang dengan kemeja putih yang sederhana, meskipun dia mampu bergaya hidup mewah untuk membangun branding seperti berbagai pembicara tingkat nasional lainnya. Tetapi Faisal Basri, tetap dengan gaya sederhana, tas ransel yang selalu melekat di badannya. Kita yakin Faisal Basri adalah sosok yang sangat cocok dengan kriteria Jokowi.
Ketiga, Jokowi menginginkan Menteri yang profesional di bidangnya. Berintegritas tinggi, punya kemampuan yang mumpuni di bidangnya, sesuai dengan penempatannya. Jokowi menginginkan Menteri yang profesional, yang siap bekerja dengan baik untuk membantunya sesuai dengan bidang yang diberikan kepadanya.
Faisal Basri adalah ekonom yang sudah lama malang melintang dijagad perekonomian kita. Pemikirannya tentang ekonomi tidak kita ragukan lagi. Faisal Basri adalah ekonom yang tidak mau menggadaikan ilmunya demi sebuah posisi kekuasaan. Dia punya integritas tinggi.
Kita masih ingat bagaimana dia mengundurkan diri dari PAN, karena tidak sejalan dan se pemikiran lagi dengan Amien Rais tentang membangun bangsa ini. Seandainya Faisal Basri masih saja bertahan di PAN dulu, mungkin sudah berapa kali dia menduduki posisi menteri seperti apa yang dialami oleh Hatta Rajasa saat ini. Tetapi Faisal Basri sangat memegang prinsip. Itu sebabnya, saya yakin saat inilah waktu yang tepat bagi Faisal Basri untuk duduk di posisi menteri di bidang ekonomi (Banyak pilihan menteri yang cocok bagi dia).
Keempat, Jokowi menginginkan Menteri yang siap kerja, kerja dan kerja untuk kepentingan rakyat. Jokowi sudah pasti menginginkan menteri yang kerja cepat, tepat dan sigap. Jokowi tidak menginginkan Menteri yang lelet, lamban dan tidak tanggap.
Faisal Basri, kita yakini dapat bekerja cepat, tepat dan sigap di dalam mengambil keputusan yang amanah untuk rakyat Indonesia.
Kelima, Jokowi menginginkan Menteri yang merakyat, tidak berjarak dengan masyarakat. Jokowi ingin menterinya ada di tengah-tengah masyarakat mendengar keluhan rakyat, melihat permasalahan yang ada, memetakan segala persoalan di masayarakat.
Faisal Basri adalah orang yang tepat di bidang ekonomi untuk menterjemahkan keinginan Jokowi yang seperti ini. Dia bahkan sudah lama berbaur dengan rakyat, utamanya rakyat Jakarta untuk memetakan persoalan rakyat, mencari solusi, itu sebabnya banyak pemikirannya yang dipakai oleh berbagai kalangan selama ini.
Keenam, Jokowi mencari Menteri yang dapat memecahkan masalah, sebab Jokowi ingin sesegera mungkin dieksekusi segala persoalan yang dialami oleh rakyat. Maka diperlukan Menteri yang cakap, mampu dan tentunya ahli dibidangnya. Jokowi tidak punya waktu untuk mengajari para menteri harus berbuat ini dan itu, memutuskan ini dan itu.
Faisal Basri, terkenal ekonom yang banyak memberikan pemikiran selama ini kepada berbagai kalangan, yaitu pemikiran yang merupakan solusi permasalah bangsa. Jika selama ini dia hanya penyumbang pemikiran, maka jika dia eksekutor, kita harapkan kinerja Jokowi terbantu dengan cepat dan tepat.
Ketujuh, Jokowi memilih Menteri yang sepaham dengan dia, dalam arti Menteri yang pro rakyat. Keputusan yang diambil pro terhadap kebutuhan rakyat, utamanya rakyat kecil, bukan cukong, mafia dan makelar.
Faisal Basri adalah ekonom yang selama ini sangat lantang menentang permainan para cukong. Kita berharap jika dia sebagai Menteri, maka dikementrian apapun dia, kita berharap tidak berlaku lagi mafia dan makelar di pemerintahan.
Kedelapan, Jokowi pasti mencari Menteri dari teman seperjuangan, yang selama ini mendukung dia selama pencalonan Presiden baik itu dari koalisi partai pendukung maupun relawan.
Faisal Basri adalah satu sosok atau tokoh yang mendukung Jokowi, dan ini penting, sebab semua harus berkontribusi.
Dugaan saya, jika Faisal Basri tidak jadi salah satu Menteri di kabinet Jokowi JK, itu hanya faktor karena Faisal BAsri pernah menulis artikel di kompas dan di kompasiana tentang Jusuf Kalla, kenapa berbohong? Akankah Faisal Basri terganjal hanya karena artikel tersebut, saya berharap, Tidak!
Sebab kita boleh berbangga juga, disamping sebagai tokoh nasional, Faisal Basri adalah kompasianer yang aktif memberikan pemikirannya di kompasiana.
Semoga kompasianer Faisal Basri masuk menteri kabinet Jokowi JK.
Salam Kompasiana.
Sumber : http://ift.tt/1pGVKzd