Menteri Kok Dicoba-coba?
Nama Puan Maharani menjadi hangat di perbincangkan setelah masuk dalam susunan Kabinet Kerja Jokowi-JK. Hal ini karena posisi penting yang dijabat Puan, yaitu Menteri Koodinator Pembangunan, mengingat cucu Bung Karno ini belum pernah terlibat dalam pemerintahan sebelumnya. Sehingga tak bisa menahan pengamat untuk berkomentar negatif.
Lulusan jurusan Komunikasi masa Universitas Indonesia tergolong masih muda untuk menjabat sebagai menteri koordinator dalam sejarah pemerintahan Indonesia. Mulai dari pemerintahan Soekarno hingga Yudhoyono, seorang Menko Kesra selalu dijabat oleh menteri senior. Keputusan Jokowi ini tak luput dari tuduhan publik soal pengaruh Megawati dalam menentukan Menteri, padahal dalam Undang-undang jelas menyebutkan kalau pemilihan menteri merupakan Hak Perogratif presiden.
Nama Kedua adalah Ryamizard Ryacud, ditunjuk Jokowi sebagai Menteri Pertahanan. Ryamizard, menurut Kontras,mendukung secara tidak langsung tindakan pelanggaran HAM, anti HAM dan demokrasi dalam kasus pembunuhan Dortheys Hiyo Eluay, di Papua (2003) dan menolak rekomendasi penghentian operasi Militer di Aceh (2004).
Sumber : http://ift.tt/1spcpbh
Lulusan jurusan Komunikasi masa Universitas Indonesia tergolong masih muda untuk menjabat sebagai menteri koordinator dalam sejarah pemerintahan Indonesia. Mulai dari pemerintahan Soekarno hingga Yudhoyono, seorang Menko Kesra selalu dijabat oleh menteri senior. Keputusan Jokowi ini tak luput dari tuduhan publik soal pengaruh Megawati dalam menentukan Menteri, padahal dalam Undang-undang jelas menyebutkan kalau pemilihan menteri merupakan Hak Perogratif presiden.
Nama Kedua adalah Ryamizard Ryacud, ditunjuk Jokowi sebagai Menteri Pertahanan. Ryamizard, menurut Kontras,mendukung secara tidak langsung tindakan pelanggaran HAM, anti HAM dan demokrasi dalam kasus pembunuhan Dortheys Hiyo Eluay, di Papua (2003) dan menolak rekomendasi penghentian operasi Militer di Aceh (2004).
Sumber : http://ift.tt/1spcpbh