Mobil Baru Untuk Menteri Jokowi dari SBY
Sekarang lagi gonjang-ganjing masalah mobil dinas menteri periode pemerintahan Jokowi-JK. Kabar terbaru katanya setneg telah memenangkan pihak Mercedes-Benz sebagai tunggangan para menteri Jokowi. Bukan soal mobil Mercy-nya yang bikin ramai perpolitikan Indonesia, tetapi soal setneg yang tetap ngotot membeli mobil Mercy ini untuk para menteri Jokowi. Baik hati khan Setneg?
Sebenarnya Jokowi sudah mengkonfirmasikan hal ini ke setneg bahwa para menterinya nanti akan tetap menggunakan mobil dinas yang lama. Jadi setneg tidak usah bersusah payah untuk menyediakan mobil baru untuk para menterinya. Tetapi Setneg tetap ngotot untuk menyediakan mobil tersebut. Katanya sih itu merupakan amanah konstitusi dan sudah menjadi kewajiban setneg untuk menyediakannya. Masalah mobil tersebut mau dipakai atau tidak, itu nantinya menjadi tanggung jawab Jokowi.
Nah, ini yang bikin repot. Masak orang sudah jelas-jelas menolak mobil baru tetapi tetap ngotot membeli mobil baru tersebut? Mau pakai atau tidak itu urusan belakang katanya. Apakah pemerintahan sekarang tidak sadar bahwa uang yang dikeluarkan untuk menyediakan mobil tersebut tidak sedikit? 91,1 milyar bro. Itu bukan masalah uang receh. Itu bisa bikin rumah deret untuk warga sudah seabrek-abrek. Apalagi jika ternyata mobil yang dibeli tersebut tidak digunakan oleh pemerintahan Jokowi-JK. Bukan itu merupakan sebuah pemborosan alias mubazir?
Apa sih yang ingin dicapai oleh pemerintahan sekarang dalam penyediaan mobil baru untuk para menteri nanti? Apakah memang pemerintahan sekarang begitu baik hati turut memikirkan kesejahteraan para menteri yang akan datang? Kalau begitu kita perlu apresiasi. Tetapi kalau penyediaan mobil baru ini, ada sesuatu dibalik batu maka kita patut curiga.
Semoga saja tidak ada apa-apa, hanya sekedar memenuhi kewajiban konstitusi saja.
Sumber : http://ift.tt/1rzawJl
Sebenarnya Jokowi sudah mengkonfirmasikan hal ini ke setneg bahwa para menterinya nanti akan tetap menggunakan mobil dinas yang lama. Jadi setneg tidak usah bersusah payah untuk menyediakan mobil baru untuk para menterinya. Tetapi Setneg tetap ngotot untuk menyediakan mobil tersebut. Katanya sih itu merupakan amanah konstitusi dan sudah menjadi kewajiban setneg untuk menyediakannya. Masalah mobil tersebut mau dipakai atau tidak, itu nantinya menjadi tanggung jawab Jokowi.
Nah, ini yang bikin repot. Masak orang sudah jelas-jelas menolak mobil baru tetapi tetap ngotot membeli mobil baru tersebut? Mau pakai atau tidak itu urusan belakang katanya. Apakah pemerintahan sekarang tidak sadar bahwa uang yang dikeluarkan untuk menyediakan mobil tersebut tidak sedikit? 91,1 milyar bro. Itu bukan masalah uang receh. Itu bisa bikin rumah deret untuk warga sudah seabrek-abrek. Apalagi jika ternyata mobil yang dibeli tersebut tidak digunakan oleh pemerintahan Jokowi-JK. Bukan itu merupakan sebuah pemborosan alias mubazir?
Apa sih yang ingin dicapai oleh pemerintahan sekarang dalam penyediaan mobil baru untuk para menteri nanti? Apakah memang pemerintahan sekarang begitu baik hati turut memikirkan kesejahteraan para menteri yang akan datang? Kalau begitu kita perlu apresiasi. Tetapi kalau penyediaan mobil baru ini, ada sesuatu dibalik batu maka kita patut curiga.
Semoga saja tidak ada apa-apa, hanya sekedar memenuhi kewajiban konstitusi saja.
Sumber : http://ift.tt/1rzawJl