Kekalahan Ini Karena Kesalahan KPU dan Kecurangan Jokowi?
Salah satu cara untuk memperbaiki diri yang salah agar kembali benar dan berpikiran logis adalah dengan melakukan introspeksi. Dengan introspeksi maka kita dapat melihat perbuatan-perbuatan yang pernah kita lakukan dimasa lalu yang pada akhirnya bisa membuat kita terpuruk dimasa sekarang. Artikel ini akan mengajak anda berintrospeksi!
Introspeksi
Mungkin saja introspeksi bisa melapangkan dada anda yang saat ini sedang sempit. Tidak ada cara lain selain melakukan introspeksi dan kontemplasi agar akal sehat kembali bekerja membawa anda kepada kehidupan yang lebih positive.
Saat sedang berintrospeksi bertanyalah dengan bijaksana dan jawablah dengan jujur apa benar kekalahan yang sedang anda alami sekarang karena kesalahan (baca= kecurangan) KPU dan Jokowi? Baca artikel ini hingga selesai karena saya akan bantu anda menemukan jawabannya.
Dimana-mana dan Dari Mana-mana Yang Terlihat dan Yang Tak Terlihat
Sadarkah bila anda mendapatkan dukungan dari mana-mana? dan dimana-mana? tak kurang 2 stasiun televesi, 2 media berita online? 5 partai politik yang mana sebagian besarnya adalah partai incumben? menyokong anda hingga membuat anda saat ini meraih dukungan suara yang seharusnya melebihi dari apa yang patut anda raih?
Sadarkah bila kucuran dana yang melimpah, pencitraan yang anda buat melalui iklan-iklan televisi sejak lebih dari 5 tahun lalu, pidato-pidato retorik yang anda tanamkan kepada rakyat juga telah mendongkrak popularitas anda dibanding 3 calon gagal lainnya?
Sadarkah bila ada kegiatan yang mungkin berada diluar kendali anda telah melakukan praktik-praktik culas dengan menghembuskan fitnah kepada lawan politik anda? sadarkah bila “kegilaan” inipun juga telah menjadi komponen raihan suara anda?
Sadarkah anda bila dibelakang anda terdapat beratus-ratus orang berpangkat, beratus-ratus orang bertitel doktor insinyur profesor, beratus-ratus orang bergelar ustad kiyai haji malah diantaranya ada yang bertaraf internasional yang telah berhasil memenangkan beberapa orang kandidat presiden di seluruh dunia? yakinkah anda bila itu semua termasuk bagian dari raihan suara anda?
Sadarkah anda bila lawan politik anda hanya orang kampung yang kurus yang cuma berprofesi sebagai “tukang kayu”? lelaki kerempeng yang tidak “berdarah biru”? lelaki “kumal” yang lahir di bantaran sungai yang kotor dan banyak nyamuk? inipun yang menjadi bagian dari raihan suara anda.
TAPI KENAPA ANDA KALAH?
Jawaban anda sudah diketahui seluruh rakyat Indonesia bahkan sebagian orang didunia. Jawaban anda adalah: “KEKALAHAN INI KARENA KESALAHAN KPU DAN KECURANGAN JOKOWI”
Mari Kita Mulai Berintrospeksi
Tidakah anda merasa setiap ucapan anda dinilai orang banyak?
Ketika anda mengatakan si krempeng itu hanyalah boneka, tukang bohong, tukang ingkar janji, antek-antek Amerika sebenarnya anda sedang menelanjangi diri anda sendiri setelah deal-deal politik anda terbongkar kekhalayak ramai?
Sementara ketika anda sedang berpidato beretorika dengan berapi-api tentang korupsi, kebocoran, penggelapan, mafia yang merugikan rakyat tepat disamping kiri kanan anda berdiri orang-orang yang telah tertengarai maupun yang bakal tertengarai melakukan korupsi? beridiri menyokong anda orang-orang yang banyak memiliki masalah di masa lalu? berdiri orang-orang yang bakal terkena masalah dimasa yang akan datang?
Sementara si kerempeng berpeluh, berdempet-dempet dengan rakyat, keluar masuk pasar becek yang bau anda sedang berkuda didepan ribuan orang bayaran? didepan ribuan orang berbendera uang? rakyat tidak buta ia dapat melihat dan merasa siapa yang sebenarnya pemimpin rakyat.
Sudah sejak puluhan tahun rakyat Indonesia tidak dipimpin pemimpin yang mau tersentuh bahunya, yang mau mencium bau ketiak kuli-kuli dipasar, yang mau bercampur keringat dengan tukang becak, yang mau tersengat panasnya sinar matahari, yang mau mendengar keluhan dan kesedihan langsung dari mulut rakyatnya tapi sayangnya pemimpin seperti itu anda anggap pemimpin yang melakukan pencitraan. Rakyat yang pernah bersentuhan, yang merasa pernah ditolong secara langsung, yang pernah didengar suaranya pun marah kepada anda karena anda belum memberikan apa-apa! bahkan partai-partai penyokong anda pun sama! bahkan orang-orang disekitar anda pun malah ada yang telah memberi malapetaka di sebuah daerah!
Fitnah dan ucapan-ucapan negative orang-orang disamping anda, puisi-puisi yang diciptakannya, cibiran, meng-underestimate (merendahkan) lawan politik pada akhirnya menjadi blunder untuk anda sendiri.
Inikah Hasil Intospeksi Itu?
Kekalahan saya bukan karena kesalahan KPU dan kecurangan Jokowi tapi karena saya tidak bisa berlaku fair terhadap diri saya sendiri! saya tidak bisa mengelola dahsyatnya kekuatan yang saya miliki! saya tidak pernah mendengar sebelum saya berbicara! saya tidak pernah melihat sebelum saya menunjuk! saya tidak pernah berkaca sebelum saya menuduh!
Sumber : http://ift.tt/1lnavGe
Introspeksi
Mungkin saja introspeksi bisa melapangkan dada anda yang saat ini sedang sempit. Tidak ada cara lain selain melakukan introspeksi dan kontemplasi agar akal sehat kembali bekerja membawa anda kepada kehidupan yang lebih positive.
Saat sedang berintrospeksi bertanyalah dengan bijaksana dan jawablah dengan jujur apa benar kekalahan yang sedang anda alami sekarang karena kesalahan (baca= kecurangan) KPU dan Jokowi? Baca artikel ini hingga selesai karena saya akan bantu anda menemukan jawabannya.
Dimana-mana dan Dari Mana-mana Yang Terlihat dan Yang Tak Terlihat
Sadarkah bila anda mendapatkan dukungan dari mana-mana? dan dimana-mana? tak kurang 2 stasiun televesi, 2 media berita online? 5 partai politik yang mana sebagian besarnya adalah partai incumben? menyokong anda hingga membuat anda saat ini meraih dukungan suara yang seharusnya melebihi dari apa yang patut anda raih?
Sadarkah bila kucuran dana yang melimpah, pencitraan yang anda buat melalui iklan-iklan televisi sejak lebih dari 5 tahun lalu, pidato-pidato retorik yang anda tanamkan kepada rakyat juga telah mendongkrak popularitas anda dibanding 3 calon gagal lainnya?
Sadarkah bila ada kegiatan yang mungkin berada diluar kendali anda telah melakukan praktik-praktik culas dengan menghembuskan fitnah kepada lawan politik anda? sadarkah bila “kegilaan” inipun juga telah menjadi komponen raihan suara anda?
Sadarkah anda bila dibelakang anda terdapat beratus-ratus orang berpangkat, beratus-ratus orang bertitel doktor insinyur profesor, beratus-ratus orang bergelar ustad kiyai haji malah diantaranya ada yang bertaraf internasional yang telah berhasil memenangkan beberapa orang kandidat presiden di seluruh dunia? yakinkah anda bila itu semua termasuk bagian dari raihan suara anda?
Sadarkah anda bila lawan politik anda hanya orang kampung yang kurus yang cuma berprofesi sebagai “tukang kayu”? lelaki kerempeng yang tidak “berdarah biru”? lelaki “kumal” yang lahir di bantaran sungai yang kotor dan banyak nyamuk? inipun yang menjadi bagian dari raihan suara anda.
TAPI KENAPA ANDA KALAH?
Jawaban anda sudah diketahui seluruh rakyat Indonesia bahkan sebagian orang didunia. Jawaban anda adalah: “KEKALAHAN INI KARENA KESALAHAN KPU DAN KECURANGAN JOKOWI”
Mari Kita Mulai Berintrospeksi
Tidakah anda merasa setiap ucapan anda dinilai orang banyak?
Ketika anda mengatakan si krempeng itu hanyalah boneka, tukang bohong, tukang ingkar janji, antek-antek Amerika sebenarnya anda sedang menelanjangi diri anda sendiri setelah deal-deal politik anda terbongkar kekhalayak ramai?
Sementara ketika anda sedang berpidato beretorika dengan berapi-api tentang korupsi, kebocoran, penggelapan, mafia yang merugikan rakyat tepat disamping kiri kanan anda berdiri orang-orang yang telah tertengarai maupun yang bakal tertengarai melakukan korupsi? beridiri menyokong anda orang-orang yang banyak memiliki masalah di masa lalu? berdiri orang-orang yang bakal terkena masalah dimasa yang akan datang?
Sementara si kerempeng berpeluh, berdempet-dempet dengan rakyat, keluar masuk pasar becek yang bau anda sedang berkuda didepan ribuan orang bayaran? didepan ribuan orang berbendera uang? rakyat tidak buta ia dapat melihat dan merasa siapa yang sebenarnya pemimpin rakyat.
Sudah sejak puluhan tahun rakyat Indonesia tidak dipimpin pemimpin yang mau tersentuh bahunya, yang mau mencium bau ketiak kuli-kuli dipasar, yang mau bercampur keringat dengan tukang becak, yang mau tersengat panasnya sinar matahari, yang mau mendengar keluhan dan kesedihan langsung dari mulut rakyatnya tapi sayangnya pemimpin seperti itu anda anggap pemimpin yang melakukan pencitraan. Rakyat yang pernah bersentuhan, yang merasa pernah ditolong secara langsung, yang pernah didengar suaranya pun marah kepada anda karena anda belum memberikan apa-apa! bahkan partai-partai penyokong anda pun sama! bahkan orang-orang disekitar anda pun malah ada yang telah memberi malapetaka di sebuah daerah!
Fitnah dan ucapan-ucapan negative orang-orang disamping anda, puisi-puisi yang diciptakannya, cibiran, meng-underestimate (merendahkan) lawan politik pada akhirnya menjadi blunder untuk anda sendiri.
Inikah Hasil Intospeksi Itu?
Kekalahan saya bukan karena kesalahan KPU dan kecurangan Jokowi tapi karena saya tidak bisa berlaku fair terhadap diri saya sendiri! saya tidak bisa mengelola dahsyatnya kekuatan yang saya miliki! saya tidak pernah mendengar sebelum saya berbicara! saya tidak pernah melihat sebelum saya menunjuk! saya tidak pernah berkaca sebelum saya menuduh!
Sumber : http://ift.tt/1lnavGe