Surabaya dan Gresik Tak Aman Lagi !!!
Perampokan, penipuan, pembegalan, penjambretan sudah marak terjadi dimana-mana. Apalagi musim mudik sekarang ini, pengendara darat bisa menjadi sasaran empuk bagi pelaku kejahatan untuk melakukan aksinya. Namun tahukah Anda, kasus-kasus tersebut seringkali terjadi di Surabaya dan Gresik?
Beberapa waktu yang lalu, tepatnya sekitar pukul 02.00 WIB di daerah Merr, terjadi pembegalan motor yang mengakibatkan 2 korban yakni 1 meninggal dunia dan kabar terakhir satu lainnya masih kritis. Tak hanya itu, modus pembegalan motor kini marak terjadi dengan modus tuduhan “Pemukulan atau penabrakan terhadap adik dari si pelaku”. Saat didekati, pelaku mengajak bertemu adiknya untuk pembuktian kebenaran atas tuduhan tersebut. Jika kalian mengalaminya “Jangan Percaya” itu hanya modus pembegalan motor saja yang nantinya pelaku akan mengajak ke suatu tempat. Ketika pelaku telah menemukan tempat yang dirasa aman dan sepi, pembegalan motor dilakukan oleh pelaku tak bermanusiawi tersebut. Alhasil, korban jatuh dan motor lenyap seketika. Kasus ini terjadi di beberapa tempat di Surabaya dan Gresik.
Mengapa saya mengatakan itu hanya modus pembegalan saja? Karena kebetulan teman saya juga mengalami hal demikian di daerah Makam Sunan Giri Gresik. Beruntung dia bersama satu orang temannya berhasil lolos dari aksi kejahatan tersebut. Namun yang menjadi pertanyaan, bagaimana mereka dapat lolos? Nah, saat berada di tempat kejadian perkara, kebetulan terdapat warung. Kemudian teman saya mengajaknya untuk menyelesaikan sengketa atas tuduhan tersebut. Dan si pelaku tidak mau dan langsung pergi. Nah dari kejadian tersebut, sudah terlihat adanya kasus penipuan. Beruntunglah, teman saya terhindar dari kasus kejahatan. Terkadang karena panik, ada juga yang menerima matang-matang tuduhan tersebut, tak heran pelaku berhasil membujuk korban untuk mengikutinya.
Ketika Anda berada di posisi dia (red:korban), jangan sekali kali mengajaknya ke Kantor Polisi. Karena sewaktu-waktu di perjalanan, Anda bisa menjadi korban ketika suasana dan tempat dirasa aman bagi pelaku untuk melakukan aksi kejahatan. Jadi ajaklah untuk berbicara dengan baik-baik di kejadian perkara itu juga dan pastikan pikiran Anda tidak sedang kosong karena sewaktu-waktu pelaku dapat melakukan kejahatan dengan cara gendam. Setidaknya ada 3 cara untuk menghindari kasus tersebut. Jika kalian mengalaminya “Selesaikan di tempat kejadian perkara, Jangan biarkan pikiran kosong, dan Cari orang lain atau warga sekitar untuk membantu Anda”.
Nah, pembegalan motor juga terjadi dengan berbagai macam modus kejahatan. Misalnya saat tengah malam, jangan sekali-kali mengendarai motor sendirian apalagi berada di tempat sepi. Hal demikian, dapat memicu adanya kejahatan. Jadi jika Anda mengalaminya, jangan sekali-kali mengendarai dengan pelan-pelan (ngebut boleh tapi sewajarnya), atau ajaklah teman untuk mengikuti Anda dari belakang atau jika ingin aman jangan mencoba mengendarai di tempat sepi dan tengah malam, karena selain terjadi pembegalan motor, bukan tidak mungkin jika akan terjadi kasus pembacokan dengan senjata tajam. Ngeri bukan?
Banyaknya kasus pembegalan motor, bukan berarti pengendara mobil ‘aman’ dari kejahatan. Tentu saja tidak. Banyak juga modus kejahatan dengan sasaran kendaraan roda empat tersebut. Entah sasarannya adalah kendaraan, barang bawaan, atau bahkan uang. Terkadang pelaku biasanya mengincar pengendara mobil sejak ia mengambil uang di bank. Seperti kasus yang menimpa warga Manyar,Gresik sepulang dari setor hasil tambak nya. Karena kelelahan, korban tersebut beristirahat di Tol dan membiarkan uang hasil setoran berada di mobilnya. Nahas, uang 20 juta berhasil dibawa pelaku dan korban dibacok. Beruntung korban masih selamat dari aksi kejahatan tersebut. Tak hanya itu, jika ada yang melemparkan telor ke mobil Anda dan si pelaku lari. Jangan sekali-kali berhenti atau bahkan keluar dari mobil. Jika tidak ingin adanya pembacokan atau aksi kejahatan terjadi. Sekali lagi berhati-hatilah.
Selain itu, modus gendam marak terjadi dimana-mana, khususnya di daerah Gresik dan Surabaya. Kebetulan di daerah Gebang dekat dengan kampus ITS Surabaya, terjadi gendam dengan modus “penukaran uang”. Kenapa saya mengetahuinya? Lagi-lagi itu menimpa teman saya. Ketika itu, pelaku meminta untuk menukarkan uang pecahan seratus ribu dan mengaku tukang parkir kampus. Seketika, korban tidak sadar setelah mengetahui uangnya berhasil dibawa oleh sang pelaku. Kejadian tersebut begitu cepat dan tak disadari karena memang gendam bisa terjadi kapan saja dan dimana saja. Sewaktu–waktu gendam dapat menimpa Anda jika Anda tidak berhati-hati. Kuncinya adalah jangan sering melamun dan membiarkan pikiran kosong, karena dengan mudah pengendaman dapat dilakukan. Banyak-banyaklah membaca istighfar atau shalawat agar dijauhkan dari segala malapetaka yang sewaktu-waktu bisa terjadi. Naudzubillah.
Bahkan, beberapa kawasan di Gresik, terdapat wanita tua yang membawa kardus dan meminta tolong untuk diantarkan ke suatu tempat. Kakak saya sudah dua kali mendapati wanita tua tersebut meminta tolong, hal tersebut juga demikian dialami oleh teman saya yang juga tak asing dengan wanita tua tersebut. Namun untuk kejelasan apakah benar adanya tindakan kejahatan atau tidak masih belum terbukti. Bagi yang mengalaminya, Anda bisa memotret nya dan meminta polisi untuk menyelidikinya, biasanya wanita tersebut berada di lampu merah GNI, Raden Santri, dan lain-lain. Hal ini sangat mengkhawatirkan. Jangan sampai Anda mudah terpengaruh dengan orang asing atau orang yang baru Anda kenal.
Tak kalah pentingnya, terutama bagi kaum wanita yang seringkali memakai tas pinggang. Anda harus berhati-hati, karena dewasa ini marak terjadi penjambretan. Terakhir terjadi di jalan Raden Santri Gresik dan Kawasan Industri Gresik (KIG). Kejadian tersebut bermula saat korban yang diketahui berjenis kelamin perempuan, hendak pulang dari tempat kerjanya. Korban dijambret oleh dua orang pelaku yang memakai motor. Dan dengan kejamnya, setelah berhasil mendapat targetnya, motor korban ditendang alhasil korban pun jatuh terluka hingga koma beberapa hari. Jika Anda pengguna tas pinggir letakkanlah didepan atau dibelakang (jika boncengan). Jangan diletakkan disamping yang akan memicu kejahatan yang tidak diinginkan.
Tak ketinggalan, ketika saya berada di perjalanan tepatnya di jalan Dupak Surabaya. Saya melihat wanita dijambret tas nya oleh dua orang pencuri. Ketika korban mencoba mengejar, pelaku masuk ke dalam perkampungan. Alhasil jejak pelaku pun tidak berhasil ditemukan. Hal ini mengindikasikan bahwa pelaku adalah warga sekitar jalan Dupak, karena pelaku sangat menguasai medan. Namun apabila pelaku kabur terus (red:bukan di perkampungan) berarti pelaku adalah bukan warga sekitar. Kejadian berlangsung sangat cepat, sehingga warga dan pengendara lain tidak sempat untuk mengejarnya.
Kasus-kasus demikian banyak terjadi di daerah rawan kejahatan seperti Gresik (Raden Santri, KIG, sekitar GNI, putri cempo, dan beberapa daerah sepi lainnya), Surabaya (Rungkut, Hr Muhammad, Bypass krian, Trosobo, Ngagel, Merr, Wiyung Unesa, dan beberapa tempat di Sidoarjo seperti Taman Pinang dan Gedangan).
Nah, dari berbagai kasus tersebut, pastinya Anda sudah memahami berbagai macam modus kejahatan yang sering terjadi akhir-akhir ini. Tak hanya di Surabaya dan Gresik saja, kejahatan bisa terjadi dimana saja, kapan saja, dan menimpa siapa saja. Dengan memahami kasus yang telah terjadi, daerah mana saja yang rawan kejahatan, dan saran-saran yang telah diberikan. Kita selayaknya mampu menjaga diri dari hal-hal yang tak diinginkan bahkan kita bisa menjadi aktor untuk pemberantasan kejahatan dengan hal-hal kecil seperti melakukan dokumentasi kejahatan dan melaporkannya, atau bahkan menghindari hal-hal yang dapat memicu kejahatan misalnya tidak memakai perhiasan berlebihan saat berkendara.
Mari kita wujudkan negara Indonesia yang aman dan tentram!
Sumber : http://ift.tt/1zi1JBz