Menunggu Keseriusan Vladimir Putin
Orang Rusia mana yang tak cinta Putin. Orang Rusia mana yang tak kenal Putin. Putin itu bagaikan Jokowi kalo di Indonesia. Berdasarkan survey saja ratingnya bisa mencapai 89 persen. Meskipun sekarang Putin sedang mendapat kecaman dari Negara-negara tetangganya karena keputusannya untuk menginvasi Krimea tetap aja pilihan orang Rusia terhadapnya tidak berubah.
Namun kali ini kredibilitas Putin kembali diguncang oleh ulah konconya sendiri di Ukraina sana. Semua itu gara-gara mereka telah dengan sukses menembak jatuh MH17 yang terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur. Sebuah pesawat sipil yang menurut aturan internasional tidak boleh ditembak eh malah dirudal sama mereka. Lha koq malah Putin yang ditunjuk? Ya jelaslah, kan dia bapak angkatnya pemberontak di Ukraina Timur yang menembak MH17 itu.
Para pemberontak yang menjadi anak asuh Rusia ini memang jadi penguasa langit Ukraina Timur. Bayangkan saja, sehari setelah menembak MH17 bukannya tobat mereka malah kembali menembak jatuh satu pesawat militer milik pemerintah Ukraina. Komplotan bergajul ini memang sepertinya tidak ingin langitnya disentuh oleh siapapun. Meskipun alasan mereka tak sengaja menembak jatuh MH17 karena mengira pesawat itu pesawat militer Ukraina, tetap saja mereka harus bertanggung jawab atas tewasnya 298 penumpang yang tak berdosa termasuk warga Indonesia.
Apapun alasan mereka, EU (European Union) tetap saja akan memberi sangsi pada Rusia. EU tak akan mungkin memaafkan perbuatan anah asuhnya itu atas orang Belanda, Perancis, Jerman, Italia dan Inggris yang telah menjadi korban. ASEAN kemana ya? Koq sepertinya gak kedengaran tuh suaranya. Mungkin karena cuma orang Indonesia doang kali ya yang jadi korban. Makanya mereka mikir itu mah urusan pemerintah Indonesia. Dan yang bikin EU tambah gregetan lagi nih, ternyata mereka bukan cuma pemberontak tapi juga garong. Gimana gak dibilang garong, mereka lebih sibuk nyari kartu kredit dan benda berharga lain dari korban ketimbang mengamankan bukti untuk investigator. GImana gak sebel tuh EU.
Tapi untungnya, mungkin atas desakan bapak asuhnya juga, Akhirnya para pemberontak mulai agak lunak. Mereka akhirnya mau mengirimkan tubuh para korban dengan kereta khusus. Bukan itu saja, mereka juga bersedia mengirimkan kotak hitam ke pihak investigator Eropa.
Vladimir Putin pun tak mau kalah dengan para anak asuhnya. Dia kemudian mengumumkan untuk mengakhiri konflik yang terjadi di Ukraina saat ini dan berusaha menegosiasikan kemungkinan gencatan senjata di daerah tersebut.
Sekarang tinggal kita tunggu aja, nih Putin serius apa kagak. Karena semuanya kan tergantung ama dia. Bukannya yang mensuplai dan mendonor para pemberontak itu dia. Masak sih dia gak punya kuasa untuk bilang “STOP” pada para pemberontak tersebut?
Sumber : http://ift.tt/WKRjMV
Namun kali ini kredibilitas Putin kembali diguncang oleh ulah konconya sendiri di Ukraina sana. Semua itu gara-gara mereka telah dengan sukses menembak jatuh MH17 yang terbang dari Amsterdam ke Kuala Lumpur. Sebuah pesawat sipil yang menurut aturan internasional tidak boleh ditembak eh malah dirudal sama mereka. Lha koq malah Putin yang ditunjuk? Ya jelaslah, kan dia bapak angkatnya pemberontak di Ukraina Timur yang menembak MH17 itu.
Para pemberontak yang menjadi anak asuh Rusia ini memang jadi penguasa langit Ukraina Timur. Bayangkan saja, sehari setelah menembak MH17 bukannya tobat mereka malah kembali menembak jatuh satu pesawat militer milik pemerintah Ukraina. Komplotan bergajul ini memang sepertinya tidak ingin langitnya disentuh oleh siapapun. Meskipun alasan mereka tak sengaja menembak jatuh MH17 karena mengira pesawat itu pesawat militer Ukraina, tetap saja mereka harus bertanggung jawab atas tewasnya 298 penumpang yang tak berdosa termasuk warga Indonesia.
Apapun alasan mereka, EU (European Union) tetap saja akan memberi sangsi pada Rusia. EU tak akan mungkin memaafkan perbuatan anah asuhnya itu atas orang Belanda, Perancis, Jerman, Italia dan Inggris yang telah menjadi korban. ASEAN kemana ya? Koq sepertinya gak kedengaran tuh suaranya. Mungkin karena cuma orang Indonesia doang kali ya yang jadi korban. Makanya mereka mikir itu mah urusan pemerintah Indonesia. Dan yang bikin EU tambah gregetan lagi nih, ternyata mereka bukan cuma pemberontak tapi juga garong. Gimana gak dibilang garong, mereka lebih sibuk nyari kartu kredit dan benda berharga lain dari korban ketimbang mengamankan bukti untuk investigator. GImana gak sebel tuh EU.
Tapi untungnya, mungkin atas desakan bapak asuhnya juga, Akhirnya para pemberontak mulai agak lunak. Mereka akhirnya mau mengirimkan tubuh para korban dengan kereta khusus. Bukan itu saja, mereka juga bersedia mengirimkan kotak hitam ke pihak investigator Eropa.
Vladimir Putin pun tak mau kalah dengan para anak asuhnya. Dia kemudian mengumumkan untuk mengakhiri konflik yang terjadi di Ukraina saat ini dan berusaha menegosiasikan kemungkinan gencatan senjata di daerah tersebut.
Sekarang tinggal kita tunggu aja, nih Putin serius apa kagak. Karena semuanya kan tergantung ama dia. Bukannya yang mensuplai dan mendonor para pemberontak itu dia. Masak sih dia gak punya kuasa untuk bilang “STOP” pada para pemberontak tersebut?
Sumber : http://ift.tt/WKRjMV