Ketika Gaza Diluluh Lantakkan Israel, HAM Hanya Cerita Kosong
Entah sudah berapa kali Israel Defense Forces (IDF) mempertontonkan kehebatannya di mata dunia, melakukan bombardir Gaza di Pelastina, yang mengakibatkan ribuan nyawa warga sipil yang tidak mengerti apa apa , termasuk anak anak kecil yang tidak berdosa melayang meninggalkan raga, namun mata dunia hanya memandang dengan penuh kekosongan.
Gaza kini kembali bermandikan darah, serangan serangan roket yang di lancarkan oleh IDF dengan cara membabi buta, sehingga menewaskan ratusan rakyat sipil termasuk anak anak yang tidak berdosa. Tentara Israel yang di lengkapi dengan senjata muktahir, bahkan di klaim sebagai persenjataan nomor satu di dunia, meluluh lantakkan daerah pemukiman warga sipil di Ghaza. Israel adalah Negara yang paling banyak melanggar Resolusi Persatuan Bangsa Bangsa (PBB).
Dari tahun 1972, sejak tercetusnya komplik antara Dunia Arab – Dengan Israel Dewan Keamanan PBB telah melahirkan sebanyak 175 resolusi terhadap Israel. Dari 175 resolusi itu, 97 negara menentang kebiadaban yang di lakukan oleh Israel, 74 negara bersikap netral, tidak memihak kepada siapa siapa, baik terhadap resolusi yang di cetuskan oleh Dewan Keamanan PBB maupun kepada Israel. Dan 4 negara termasuk Amerika yang memiliki hak veto di PBB memihak kepada Israel mendukung kibajakan yang di lakukan oleh Israel terhadap Palestina.
Adanya dukungan yang di berikan oleh Amerika terhadap Israael, membuat Israel menjadi besar kepala dan bersikap pongah, sehingga Israel berani untuk menetang resolusi yang di keluarkan oleh Dewan Keamanan PBB. Dari sikap pongah dengan adanya dukungan Gedung putih inilah kini Israel menjadi Negara yang ditakuti oleh dunia.
Di tambah lagi bahwa pengendali ekonomi dunia Joss Soros adalah warga Israel yang kini menetap di Amerika. Akibat dukungan yang di berikan oleh Amerika ini menjadikan Israel sebagai Negara drakula, penghisap darah. Tiada hari tanpa perang di Palestina. Senjata senjata muktahir yang di miliki oleh Israel bagaikan lolongan seekor anjing yang menyalak terhadap mangsanya.
Plastina yang merupakan tanah sengketa bagi Israel dan penduduk Arab di jadikan oleh Israel sebagai bulan bulanan nya. Sejak Yaser Arafat memimpin Plastina, Israel sering melakukan gempuran terhadap Gaza. Setelah Plastina merdeka menjadi Negara yang berdaulat, yang telah di akui oleh dunia, Israel masih saja mencengkramkan kukunya di Plastina.
Apa yang di lakukan oleh Israel terhadap rakyat Plastina, dunia hanya dapat memandang dan mengutuk. Namun lebih dari itu dunia seakan akan tak mampu untuk menghentikan kebiadaban yang di lakukan oleh Israel, baik melalui resolusi maupun inpasi. PBB dengan Dewan Keamanan nya seakan tak mampu untuk menghentikan tindakan biadab yang di lakukan oleh Israel terhadap rakyat Plastina.
Bangsa pengkhianat :
Sikap Israel yang nota bene dengan sebutan Jahudi, yang sering melakukan pelanggaran terhadap janji janji yang di sepakati, bukan terjadi pada saat masuknya faham ziones bagi rakyat dan pemimpin Israel, tapi melainkan sejarah Islam tentang Israel mencatat bahwa kaum Israel (Jahudi) adalah bangsa pengkhianat.
Sejak Israel terusir dari tanah Pelastina, Kaum Israel pernah menetap di wilayah Khaibar yang subur atas Izin Nabi Muhammad SAW. Namun sikap khianat yang ada pada diri kaum Jahudi ini, membuat mereka merancang suatu persekongkolan dengan pihak musuh Islam untuk meruntuhkan kekuasaan Nabi Muhammad SAW. Akibat pengkhianatan yang mereka lakukan terhadap Nabi Muhammad SAW, akhirnya mereka di usir dari daerah Khaibar.
Kisah pengkhianatan yang di lakukan oleh kaum Jahudi ini tidak saja berakhir di zaman Rasulullah Muhammad SAW. Pengkhianatan yang mereka lakukan sampai kepada zaman kepemimpinan Khalifah Umar Bin Khattab. Di zaman Umar mereka di berikan tempat di wilayah Alia Pelastina. Di wilayah ini mereka di berikan kebebasan untuk menjalankan agama dan kepercayaannya, mereka di lindungi oleh Khalifah Umar Bin Khattap dalam menjalankan pekerjaan nya sehari hari untuk memenuhi kehidupan keluarga mereka. Namun seperti biasa mereka tetap melakukan pengkhianatan. Kepada Umar Bin Khatab.
Maka tidak heran jika Israel adalah Negara yang paling banyak melakukan pelanggaran terhadap resolusi PBB. Di samping Israel sebagai kaum pengkhianat sejak kisah mereka dengan para nabi mengalami berbagai tragedy, Israel juga di kenal sebagai Negara yang di lindungi oleh Amerika Serikat.
Ketika tentara Israel melakukan serangan ke Gaza, dunia mengutuk kebiadaban yang di lakukan oleh Israel, tapi Gedung putih malah mengeluarkan kata bersayap. Israel berhak untuk mempertahankan dan membela diri dari serangan pemberontak Hamas. Secara tidak langsung Negara Adikuasa itu membenarkan tindakan yang di lakukan oleh Israel terhadap Gaza. Sekalipun serangan yang di lakukan oleh Israel terhadap Gaza adalah merupakan pelanggaran Hak Azasi Manusia (HAM) yang terberat, karena menewaskan ratusan warga sipil dan anak anak yang tidak berdosa.
Pepesan Kosong :
Serangan ke Gaza Pelastina yang di lakukan oleh Tentara Israel, jelas merupakan pelanggaran terhadap HAM, Namun Amerika Sirikat sebagai Negara Adikuasa yang mengklaim diri sebagai Polisi Dunia, yang menganggung agung kan masalah HAM ketika harus berhadapan dengan fakta yang di lakukan oleh Israel, Amerika diam seribu bahasa. Dan malah membantu Isreal melakukan pelanggaran HAM dengan memveto resolusi yang di tujukan kepada Israel.
Sejak terjadinya komplik antara Arab – Israel tahun 1972, Amerika merupakan Negara sekutu Isreel, yang melindungi Israael dari resolusi PBB yang dilancarkan kepada Israel. Sekalipun tindakan yang di lakukan oleh Negara Jahudi itu merupakan pelanggaran HAM terberat.
Sementara kepada Negara Negara lain, Amerika begitu gencar mengagung agungkan masalah HAM. Ketika Saddam Husein dan tentaranya menyerang Kuawit, Amerika dan sekutunya dengan kekuatan meliternya segera menghentikan gerakan tentara Irak untuk menguasai Kuawit. Dengan alasan bahwa Saddam Husein telah melakukan pelanggaran HAM terhadap Kuwait.
Amerika juga pernah membaikot Indonesia dengan alasan HAM ketika pecah inseden Dilli Timor Timur antara Indonesia dengan Fretelin, yakni insiden Santa de Cruz, pembaikotan yang di lakukan oleh Amerika saat itu adalah membaikot seluruh keperluan meliter Tentara Nasional Indonsia (TNI) yang di pasok dari Negara Amerika.
Kini entah sudah berapa kali Israel melakukan pelanggaran HAM terhadap Gaza di Palestina, akan tetapi Amerika Serika tidak pernah melakukan pembaikotan terhadap Negara Israel. Malah tidak ambil peduli dengan jumlah korban yang berjatuhan. Sikap yang di perlihatkan oleh Amerika kepada dunia dalam melindungi Israel, tentu membuat kita sadar bahwa kemunafikan dunia internasional yang di motori oleh Amerika terus berlanjut.
Nilai nilai kemanusian yang berlabelkan HAM, yang selama ini di usung oleh Amerika dan sekutunya untuk menyerang sebuah Negara, ternyata hanya merupakan pepesan kosong yang tidak ada artinya sama sekali. Gaza luluh lantak oleh Israel sebagai bukti pelanggaran HAM, HAM hanya merupakan cerita kosong belaka bagi Amerika.
Sumber : http://ift.tt/1puKDJE