Suara Warga

Jokowi Bukan Seperti Nasruddin dan Anaknya

Artikel terkait : Jokowi Bukan Seperti Nasruddin dan Anaknya



Ilustrasi Nasruddin dan Anaknya (sumber kisahkisah.com) Ilustrasi Nasruddin dan Anaknya (sumber kisahkisah.com)



Pernah baca atau dengar kisah Nasruddin dan anaknya? Kisah yang mengandung falsafah hidup ini memang selalu terjadi di masyarakat kita. Sepertinya kisah ini kocak namun jika direnungi mengandung pelajaran yang tinggi.

Suatu hari, tatkala Nasruddin dan anaknya sedang mengadakan perjalanan dengan seekor keledainya, sang anak naik di atas keledai dan ayahnya menuntun keledai tersebut. Ketika orang-orang melihat kejadian itu, mereka pun berkomentar.

“Lihatlah, betapa tidak berbaktinya anak itu. Ia enak naik di atas keledai, sementara ayahnya harus menuntun keledainya,”

Mendengar hal itu, ayah dan anak itupun bertukar posisi. Kini ayahnya lah yang naik keledai dan anaknya berganti menuntun keledainya. Melihat hal itu, orang-orang pun berkomentar.

“Lihatlah orangtua itu. Betapa teganya ia membiarkan anaknya menuntun keledai, sementara ia enak duduk mengendarainya. apa dia tidak kasihan pada anaknya yang kelelahan?”

Kembali mendengar komentar orang-orang itu, sang ayah dan anaknya mengambil inisiatif untuk menaiki keledainya bersama-sama. Jadilah ayah dan anak itu kini berada di atas keledainya. Melihat hal itu, orang-orangpun kembali berkomentar.

“Lihatlah, betapa teganya ayah dan anak itu, keledai sekecil itu mereka tunggangi berdua. Apa mereka tidak merasa kasihan dengan keledai yang ditungganginya?”

Jengkel dengan komentar orang-orang, maka ayah dan anak itupun turun dari keladai, dan membiarkan keledai itu menganggur. Melihat hal itu, orang-orang pun tak hentinya bekomentar lagi.

“Lihatlah, betapa bodohnya mereka. Mereka punya keledai untuk dikendarai, malah mereka biarkan keledainya menganggur tidak dinaiki,”

Semakin kesal dengan komentar orang-orang, maka ayah dan anak itu menggendong keledai tersebut sembari terus berjalan. Melihat hal itu, orang-orang akhirnya berkomentar.

“Dasar, orang gila,”

Untung Pak Jokowi bukan Nasruddin yang selalu mendengarkan ocehan ayau nyinyiran orang yang benci kepadanya dengan alasan kritik. Pak Jokowi tetap bekerja dan sedikit demi sedikit menyelesaikan masalah bangsa yang sudah berurat dan berakar menyusahkan rakyat.

Jokowi sudah bisa mengangkat harkat bangsa dan negara dengan membakar kapal pencuri ikan milik asing yang diejek sebagi perahu. Dimana nasionalisme mereka dengan tetap mengejek upaya pak jokowi yang selama 10 tahun kita dipimpin jenderal tak pernah dilakjkan jangan kan perahu getek saja gak pernah ditenggelamkan.

Jokowi sedikit demi sedikit sudah mulai membersihkan koruptor yang menggurita dengan menangkap politisi Gerindra di bangkalan yang menjadi dedengkot yaitu FA. Melalui tangan KPK yang terus bekerja memberantas koruptor. Namun tetap saja disebut tebang pilih.

Jokowi sudah bisa merealisasikan suara-suara guru yang mengeluhkan ujian nasional dan kurikulum 2013. Melalui Mendikdas Anis Baswedan sudah bisa direalisasikan dengan menghentikan kurikulum dan tidak menjadikan UN sebagai patokan kelulusan.

Jokowi sudah mengalihkan subsidi BBM yang selama ini banyak dinikmati rakyat yang bermobil untuk insprastruktur dan untuk perbaikan layanan pendidikkan,kesehatan dan kesejahteraan rakyat. Namun semua itu juga masih dinyinyiri seperti kisah nasruddin itu.

Semoga pak Jokowi tetap tabah dan dilimpahkan kesehatan dan perlindungan dari Allah SWT untuk bisa terus memimpin negeri ini sampai 2019 dan terpilih lagi sampai 2024.

Salam Kompasiana.




Sumber : http://ift.tt/1yO2qDU

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz