Suara Warga

Putra Amien Rais: Pelaku Teror Hanya Cari Publisitas

Artikel terkait : Putra Amien Rais: Pelaku Teror Hanya Cari Publisitas

Amien Rais

sumbergambar: http://ift.tt/1w7VwXr

“JAKARTA, KOMPAS.com — Putra Amien Rais, Hanafi Rais, menduga pelaku penembakan di rumah ayahnya di Yogyakarta bertujuan mencari publisitas. Dia menilai upaya tersebut sudah berhasil diraih oleh pelaku teror karena kini peristiwa tersebut laris menjadi pemberitaan di berbagai media.

“Mungkin mereka sudah berhasil mendapatkan publisitas. Mereka sudah mendapat bayaran dari yang mereka lakukan,” kata Hanafi di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (6/10/2014).”

Tepat sekali yang disampaikan oleh Hanafi Rais. Dengan adanya peristiwa teror penembakan ini, pelaku yang belum diketahui identitasnya ini menjadi terkenal dan dibicarakan di seantero negeri. Mendompleng nama besar Amien Rais, tindakan pelaku menembak mobil Amien Rais di rumahnya membuat namanya melambung bak artis, tanpa perlu bersusah payah. Cara serupa dilakukan oleh pembunuh John F Kennedy. Diakui oleh Oswald, cukup dengan membunuh Kennedy, namanya ikut terkenal sepanjang masa, bergandengan dengan nama besar presiden Amerika Serikat tersebut.

Modus serupa dapat dilihat pada politisi Fadli Zon dan Fahri Hamzah. Tidak perlu repot-repot bekerja keras untuk terus menerus menjadi berita di media, cukup dengan setiap hari mengomentari setiap jejak langkah presiden Joko Widodo yang lintang pukang blusukan ke seantero pelosok Indonesia. Presiden Joko Widodo yang selalu dikuntit media karena menjadi media darling, setiap hari menghiasi berita koran dan televisi yang memberitakan kegiatannya di luar maupun kegiatan saat di istana. Fadli Zon dan Fahri Hamzah cukup duduk ongkang-ongkang dan mengomentari setiap geraknya presiden Joko Widodo maupun setiap diamnya, dan ikut menjadi berita.

Mungkin ada yang kurang memahami logika Hanafi Rais tentang pelaku teror yang mencari publisitas. Hal ini karena cara berpikir Hanafi Rais yang out of the basket, sangat canggih, sehingga kurang dapat ditangkap oleh kebanyakan masyarakat umum. Kemampuan berpikir seperti ini diturunkan dari sang ayah, Amien Rais, dengan pendidikan politik yang diperolehnya dari Amerika Serikat, dan pengalaman politiknya yang panjang sebagai king maker, dan kemampuan pengambilan sudut pandang yang musykil atas suatu permasalahan bangsa.

Sedangkan tindakan teror ini baru dilakukan kepada mobil Amien Rais, gempita pemberitaan dan perhatian yang timbul di masyarakat sudah sedemikian hebatnya. Apalagi bila nanti sampai tindakan teror tersebut diarahkan kepada pribadi Amien Rais, akan sangat luar biasa goncangan yang ditimbulkan bagi negeri ini. Atas kejadian ini, kita perlu memperhatikan ajakan Hanum Rais, putri Amien Rais, untuk selamatkan Pancasila.

Semoga teror ini hanya berhenti sebagai teror, tidak berlanjut hingga menjadi suatu tindakan keji politik, yang belum pernah dikenal di dunia politik tanah air. Dan semoga teror ini berhenti sampai di sini saja. Bayaran publisitas sudah diterima. Pelaku bisa membanggakan ketenarannya sebagai penembak mobil Amien Rais, dan tidak perlu melakukan tindakan yang lebih jahat lagi.




Sumber : http://ift.tt/1xi9s0D

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz