Suara Warga

Mosi Tidak Percaya Kepada Jokowi-JK

Artikel terkait : Mosi Tidak Percaya Kepada Jokowi-JK

1414853676834103809 Foto dari jpnn.com



DPR RI saat ini terbagi 2, pimpinan DPR-nya ada 2, DPR RI mewakili koalisi merah putih dipimpin oleh Setya Novanto, Fadli Zon, Fahri Hamzah, Agus Hermanto dan Taufik Kurniawan. DPR RI mewakili koalisi Indonesia Hebat dipimpin oleh Pramono Anung dari Fraksi PDIP. PDIP adalah partai pemenang pemilu.

Pimpinan DPR RI Pramono Anung dkk terbentuk akibat mosi tidak percaya sebanyak 247 anggota DPR RI kepada pimpinan DPR RI Setya Novanto dkk, karena ditenggarai Setya Novanto dkk ingin menyapu bersih unsur pimpinan dan alat kelengkapan dewan demi kepentingan koalisi merah putih ke depannya, bukan demi kepentingan rakyat Indonesia.

Saya terus terang salut dengan langkah berani anggota DPR RI dari koalisi Indonesia Hebat ini. Mosi tidak percaya ini benar-benar langkah revolusioner dan spektakuler. Mereka seperti mendapat wangsit dari rakyat yang jangah melihat 3 sosok di kursi pimpinan DPR RI yang nggak banget untuk jadi pimpinan di DPR RI, tapi faktanya dipilih oleh koalisi Merah Putih sebagai pimpinan DPR RI, yaitu Setya Novanto, Fadli Zon dan Fahri Hamzah. Rakyat banyak yang gak percaya kepada ketiga orang ini, ndilalah 247 anggota DPR RI juga menyatakan mosi tidak percaya, klop, panci ketemu tutupnya.

Setelah kejadian mosi tidak percaya kepada pimpinan DPR RI terjadi, hari ini saya jadi latah dan ikut-ikutan membuat mosi tidak percaya juga. Gak tanggung-tanggung, supaya heboh dan menjadi perhatian, mosi tidak percaya ini saya tujukan ke presiden Jokowi dan wapres Jusuf Kalla.

Berikut mosi tidak percaya dari saya (Pakde Kartono) kepada Jokowi-JK ;

Saya yang bertanda tangan di bawah ini, Pakde Kartono, kompasianer yang terdaftar sejak 9 April 2012, sampai saat ini sudah mempublish tulisan lolos sensor admin kompasiana dalam rangka sharing sebanyak 1.359 tulisan (1 tulisan dibaca lebih dari 1.000.000), 2 tulisan dibaca lebih dari 100.000 kali), sudah memberikan komentar dalam rangka connecting sebanyak 23.198 komentar, nominasi kompasianer Best in Opinion di kompasianival 2014, disukai banyak gadis kinyis-kinyis, wanita matang manggis dan pria berkumis maupun tidak berkumis, menyatakan MOSI TIDAK PERCAYA kepada Jokowi-JK karena beberapa hal di bawah ini ;

1. Jokowi-JK tidak mengajak partai golkar di kabinetnya malah memilih PPP, padahal selama ini habitat partai golkar adalah di dalam pemerintahan. Kalo Jokowi-JK merangkul partai golkar, tentu koalisi Indonesia Hebat tidak jadi bulan-bulanan di DPR RI.

2. Jokowi-JK memberi nama kabinetnya Kabinet kerja, namun dipelantikan menteri-menterinya pakai baju putih dan celana/rok hitam, bukannya pakaian kerja biasa sesuai bidang masing-masing, misal petani maka sebaiknya pakai pakaian petani, menteri pertahanan pakai seragam tentara dll. Pakaian hitam putih jadi terkesan sebagai penjaga konter di supermarket atau seperti mahasiswa baru yang mengikuti ospek.

1414853769544792305 Foto dari bbm sonny



3. Jokowi-JK hanya melantik 2 orang wakil menteri, sementara jaman SBY lebih dari sepuluh wakil menteri. Akibatnya, Jokowi-JK tidak memberi kepercayaan kepada mantan wamenkumham RI Denny Indrayana yang sudah mencoblos Jokowi-JK sewaktu pilpres 9 Juli 2014 untuk menjabat kembali sebagai wamenkumham RI mendampingi menteri Yasonna H Laoly. Kasihan Denny Indrayana, profesor termuda dari UGM ini tidak mendapat jabatan apa-apa dari Jokowi-JK, padahal melihat kontribusinya di kemenkumham RI yang sangat luar biasa, sampai-sampai banyak orang bertanya, menkumham RI itu Amir Syamsuddin atau Denny Indrayana, seharusnya Jokowi-JK memberinya jabatan di pemerintahan, daripada nanti dikritik habis-habisan seperti saat SBY belum menarik Denny Indrayana ke istana, saban hari kena kritik di media massa melalui LSM Pukat UGM yang digawanginya.

Demikian MOSI TIDaK PERCAYA ini saya sampaikan, agar menjadi Perhatian bapak Jokowi-JK.

Selamat malam Indonesia




Sumber : http://ift.tt/1rJvUez

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz