Suara Warga

Mafia Minyak Cina, Surya Paloh dan Minyak Angola

Artikel terkait : Mafia Minyak Cina, Surya Paloh dan Minyak Angola

Pemerintah Indonesia yang mendatangkan minyak dari Angola dengan alasan murah ternyata menguntungkan sekelompok orang termasuk tim sukses Jokowi.

Di sebut-sebut Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh menjadi broker agar pemerintah Indonesia membeli minyak dari Sonangol EP.

Ternyata perusahaan minyak milik Surya Paloh, PT Surya Energi Raya mempunyai hubungan bisnis dengan China Sonangol International Holding Ltd.

Dari sini terlihat, Sonangol yang mengelola minyak Angola itu bagian dari perusahaan minyak China. Kabar yang beredar, Surya Paloh dan broker Cina mendapat keuntungan dari pembelian Pertamina dari Minyak Angola.

Surya Paloh kepada Kontan Online mengakui hanya membisikkan ke Presiden Jokowi agar membeli minyak ke Angola. “saran kecil,” ungkapnya.

Pihak pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi mengakui membeli minyak dari Angola lebih hemat 25 persen dan negara untung.

Pendapat ini langsung dibantah oleh Direktur Pusat Studi Kebijakan Publik (Puskepi) Sofyano Zakaria.

Kata Sofyano, berdasarkan data yang dimiliki, Senangol bukan satu-satunya yang mengelola minyak di Angola karena ada Chevron dan Exxon. Artinya, biaya produksi minyak pun bisa mahal karena tidak dari Sonangol.

Ia pun mencurigai pembelian minyak dari Angola dan dalam waktu yang cepat lebih bersifat politis untuk menggantikan uang saat kampanye. Boleh dibilang, Surya Paloh hanya sebagai broker.

Surya Paloh dan Cina

Surya Paloh mempunyai hubungan yang kuat dengan para pejabat dengan pemerintah Cina. Sebelum Pilpres, Surya Paloh dan rombongan menemui para pejabat dan pengusaha Cina.

Ada kemungkinan, Surya Paloh menjanjikan peluang bisnis sebagai broker untuk pembelian minyak Angola melalui broker di Cina.

Di Cina, Surya Paloh juga mendapat penghargaan profesor kehormatan dari Beijing Foreign Studies University, Rabu, 10 September 2014. “Saya memang mendapat undangan spontan lalu diacarakan dalam kunjungan saya ke Beijing,” kata dia sebagaimana dikutip dari TEMPO Online.

SUMBER TULISAN




Sumber : http://ift.tt/1xbLQvF

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz