Suara Warga

Piciknya Pengetahuan Demokrasi Prof. Hermawan Sulistyo

Kemaren beberapa saat saya menonton Metro-TV tentang ricuhnya DPR. Hermawan Sulistyo berpendapat, kalau segalanya berakhir voting, itu namanya tidak demokrasi, karena seharusnya dicari kata musyawarah mufakat.

*

Maaf, Prof, jika pandangan anda seperti itu, Anda seseorang yang picik soal demokrasi. Baca lagi sejarah demokrasi! Baca demokrasi di semua negara, yang maju demokrasinya! Baca undang-undang yang mengatur MPR, DPR atau sejenisnya! Kalau Anda berpendapat sesuai hati nurani, pendapat yang keluar dari lubuk hati-nurani Anda, itu yang keluar dihati adalah setannya demokrasi.

*

Artikel terkait : Piciknya Pengetahuan Demokrasi Prof. Hermawan Sulistyo

Mana ada kata musyawarah mufakat. Dalam skala kecil saja, antar suami-istri atau dalam keluarga, terkadang kata musyawarah mufakat tidak ditemukan. Mesti ada yang mengalah. Dalam keluarga juga. Antar RT. Maaf, Anda pernah ikut rapat pemilihan RT? Pemilihan RT saja voting, apalagi dalam sidang paripurna sebesar DPR.

*

Pendapat Anda itu bagai perbedaan jago teori renang dan perenang. Anda cuma sibuk berteori berenang, tapi gak pernah terjun ke sungai. Lalu Anda kritik para perenang yang sedang berenang, harusnya berenangnya begini, begitu, begino no no.

*

Seharusnya Anda terjun ke kancah politik, merasakan berenang di lautan politik. Merasakan dingin atau panas airnya. Merasakan berapa lama anda bisa menyelam di dalamnya. Merasakan berapa tahan Anda mengayuh tangan di air.




Sumber : http://politik.kompasiana.com/2014/10/31/piciknya-pengetahuan-demokrasi-prof.-hermawan-sulistyo-683806.html

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz