Solidnya Koalisi Merah Putih, Kokoh Bagaikan Batu Karang yang Teguh
Sejak pagi tadi wall Facebook aku dipenuhi status sumpah serapah dan caci maki yang membabi-buta dari para facebookers yang meratapi pahitnya nasib Pilkada yang telah diputuskan mekanisme pemilihan melalui DPRD.
Ramai-ramai meratapi melolong-lolong sampai ke tingkap langit yang ketujuh seolah-olah menuntut Tuhan dimana keadilan. Wall facebook aku kondisinya seperti tembok ratapan di Israel tempat bagi bangsa pilihan Allah itu meratapi nasib mereka dan meraung-raung meminta keadilan Allah.
Aku hanya bisa mengelus dada sambil tepok jidat. Ingat saudara, nama lain dari penjajahan politik adalah imperialisme, dan penjajahan imperialisme hanya terjadi di Republik yang tercinta ini.
Bung Karno bahkan pernah menuding kerajaan Majapahit dan Sriwijaya sebagai kerajaan imperialis, begitu pula Hindia Belanda di bumi Nusantara ini juga imperialis karena menjunjung tinggi legitimasi rakyat terhadap pemimpinnya.
Percuma kalian meratap, percuma kalian melolong-lolong sampai ketingkap langit yang ketujuh. Semua sudah terjadi. Realitanya Koalisi Merah Putih memang solid dan kokoh bagaikan batu karang yang teguh. Mereka telah menumbangkan opsi pemilihan pilkada secara langsung sampai tersungkur mencium tanah bumi Pertiwi.
Fraksi-fraksi yang mendukung Pilkada langsung pun tumbang kelimpungan tak berdaya melalui pentas kolosal konstelasi politik yang dilewati melalui perjalanan muhibah yang cukup panjang dengan harapan akan surga maupun ancaman tentang neraka.
Berhentilah menjerit dan meraung-raung menyalahkan Tuhan Sang Pencipta Langit dan Bumi, karena Anda adalah pecundang. Jalani hidup ini apa adanya, biarkan mengalir seperti sungai yang jernih.
Selamat gigit jari bagi para komprador dan para kapitalis hitam. Bangsa yang maju adalah bangsa yang taat terhadap Undang-Undang.
Sumber : http://ift.tt/YjmdMN
Ramai-ramai meratapi melolong-lolong sampai ke tingkap langit yang ketujuh seolah-olah menuntut Tuhan dimana keadilan. Wall facebook aku kondisinya seperti tembok ratapan di Israel tempat bagi bangsa pilihan Allah itu meratapi nasib mereka dan meraung-raung meminta keadilan Allah.
Aku hanya bisa mengelus dada sambil tepok jidat. Ingat saudara, nama lain dari penjajahan politik adalah imperialisme, dan penjajahan imperialisme hanya terjadi di Republik yang tercinta ini.
Bung Karno bahkan pernah menuding kerajaan Majapahit dan Sriwijaya sebagai kerajaan imperialis, begitu pula Hindia Belanda di bumi Nusantara ini juga imperialis karena menjunjung tinggi legitimasi rakyat terhadap pemimpinnya.
Percuma kalian meratap, percuma kalian melolong-lolong sampai ketingkap langit yang ketujuh. Semua sudah terjadi. Realitanya Koalisi Merah Putih memang solid dan kokoh bagaikan batu karang yang teguh. Mereka telah menumbangkan opsi pemilihan pilkada secara langsung sampai tersungkur mencium tanah bumi Pertiwi.
Fraksi-fraksi yang mendukung Pilkada langsung pun tumbang kelimpungan tak berdaya melalui pentas kolosal konstelasi politik yang dilewati melalui perjalanan muhibah yang cukup panjang dengan harapan akan surga maupun ancaman tentang neraka.
Berhentilah menjerit dan meraung-raung menyalahkan Tuhan Sang Pencipta Langit dan Bumi, karena Anda adalah pecundang. Jalani hidup ini apa adanya, biarkan mengalir seperti sungai yang jernih.
Selamat gigit jari bagi para komprador dan para kapitalis hitam. Bangsa yang maju adalah bangsa yang taat terhadap Undang-Undang.
Sumber : http://ift.tt/YjmdMN