Suara Warga

Rapat Paripurna DPRD DKI Ditunda, Bukti Malasnya Anggota DPRD

Artikel terkait : Rapat Paripurna DPRD DKI Ditunda, Bukti Malasnya Anggota DPRD

Rapat Paripurna DPRD DKI Ditunda, Bukti Malasnya Anggota DPRD



.


.


Rapat lagi, rapat lagi, rapat melulu . . . .


.

14107646151327204871 Suasana Rapat Paripurna DPRD DKI, Banyak Bangku Kosong. images: detik.com



.




Hari ini kembali DPRD DKI mengadakan rapat, bukan rapat kecil-kecilan, tapi rapat besar, rapat Paripurna. Yang namanya rapat paripurna itu, semua anggota DPRD dari semua partai dan fraksi wajib datang. Yang namanya wajib itu musti kudu harus datang, tidak bisa diwakilkan, tidak bisa terlambat, tidak bisa ditunda-tunda. Rapat paripurna itu bukan rapat biasa, itu rapat penting. Yang dibahas ya soal permasalahan di ibukota, dan kebijakan-kebijakannya. Rapat paripurna itu untuk membahas kepentingan rakyat ibukota.

Katanya Wakil Rakyat, katanya mengemban amanat rakyat, katanya memperjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyat, katanya cinta rakyat, katanya kepentingan rakyat di atas segalanya, katanya bekerja untuk rakyat.

Tapi apa yang terjadi ?

Rapat paripurna ditunda, setelah molor 2 jam. Inilah contoh dari anggota-anggota dewan yang terhormat, MAKAN GAJI DARI UANG RAKYAT TAPI RAPATNYA BOLOS. (Muhammad Guntur, Hanura, 15/9/2014)



Sikap sewot pak Muhammad Guntur disambut tawa beberapa anggota dewan lainnya.

Hey . . . . ini orang-orang bukannya merasa malu, malah ketawa-ketawa ? Apanya yang lucu ? Biasa kayak gini ya ?

Bayangkan, nunggu rapat, duduk-duduk di ruang rapat sampai 2 jam, ngapain enaknya ? Mungkin sambil menikmati kopi panas, baca Koran, atau mainan i-pad, buka-buka internet pake wi-fi gratis, ruang ber-ac, ngobrol sana-sini, bercanda ketawa-ketiwi cekikikan, sampai jam 12 siang terus pada keluar ruang sidang karena sudah waktunya jam istirahat, waktunya makan siang dilanjutkan shalat. Kapan kerjanya ?

Kinerja yang kayak gini, kok nggak kedengaran ya suaranya haji Lulung ? Mana itu suaranya M Taufik ? Kok tiba-tiba saya jadi ingat yang namanya pak Alaydruss, yang waktu Jokowi baru naik jadi Gubernur, orang ini diwawancarai di TV, terus disemprot sama masyarakat lewat telpon interaksi. Pak Alaydruss masih jadi anggota DPRD DKI kan ? Pada kemana ini semua orang yang katanya wakilnya rakyat ? Orang-orang kayak gini ini yang mau pilih Kepala Daerah kalau nanti RUU MD3 sudah disahkan ? Kualitas yang milih kayak gini, bagaimana kualitas orang yang dipilih sebagai Kepala Daerah ?

Inilah salah satu kenapa masyarakat banyak yang tidak percaya sama DPRD. Kalau Ahok bilang DPRD itu banyak korupsi dan penyelewengan anggaran, ya rakyat jadi gampang percayanya. Hla tingkahnya saja kayak gini . . .

Please deh bapak-bapak anggota dewan, kalau rapat saja molor, gimana kita percaya bapak-bapak ini adalah orang yang memperjuangkan aspirasi dan kepentingan rakyat, yang rela berkorban demi rakyat, siap bekerja keras demi rakyat, dst, dst.

.

.

Rapat ditunda.

Ditunda sampai kapan ? Sampai waktu yang tidak ditentukan !

.

.




Dilanjutkan tahun depan ya pak ???

.

.

.

.

Jonatan Sara





Sumber : http://ift.tt/1tUEda8

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz