Pakde Kartono = Arswendo Atmowiloto, mitos ataukah fakta?
Berhubung belum ada berita politik yang menggereget dan masih dalam suasana Lebaran, saya coba iseng-iseng menulis catatan harian, berguru dari mbak Fidiawati yang banyak memberi semangat sampai-sampai ybs belum bersemangat menulis (Lagi).
Sebenarnya saya agak malas nulis tentang Pakde Kartono, kuatir dicap lebay. Bukan apa-apa, untuk menulis tentang beliau saya harus banyak mengenal tulisannya. Dan keseringan nampil dan nulis komentar di lapak Pakde bisa-bisa bikin orang salah persepsi. Pasalnya, tulisan Pakde Kartono selain sarana menghibur diri, tapi juga banyak dihiasi hal-hal yang berkonotasi seks, wow… memang sih bermanfaat untuk pengetahuan dan kalo mau diterapkan sah-sah saja (dengan catatan khusus buat yang sudah menikah dengan suami/istri sah) dan pastinya berguna juga buat yang senang mengintip malu-malu. Bagi seorang emak-emak seperti saya, keseringan komen bisa-bisa kena stempel habul… qiqiqiqi.
Hal kedua yang membuat saya malas menulis tentang Pakde Kartono (padahal sudah saya anggap sebagai guru) yaitu lamanya memberi komentar pada tulisan saya. Apa bedanya dengan pak Beye, yang suka memberi jawaban di saat masalah selesai. Begitu juga Pakde Kartono, hampir di semua tulisan saya yang meskipun (masih) cuma sedikit, umumnya memberi komentar di garis akhir, duh protes yee…..
Mengikuti rubrik Pakde Kartono memberi sensasi tersendiri bagi yang sedang patah hati, sedih maupun berduka juga kompasianer pemula seperti saya. Di sana kita bisa merasakan ketajaman tulisan dengan tingkat logika yang cerdas, selain kita bisa tertawa termehek-mehek sampai ngakak guling-guling (LOL), juga mengajak pembaca merefleksi diri melalui sentuhan smooth (lembut).
Awalnya, saya tidak mengerti siapa itu Ellen Maringka, sosok yang sepertinya sering menjadi ‘korban’ tulisan Pakde Kartono. Sempat berpikir, apakah ini istri beliau…. maaf ya mbak Ellen….plisss jangan salah paham, maklum newbie. Sesudah saya coba ngubek artikel mbak Ellen, ternyata dugaan saya salah. Si mbak dengan profil yang amat cantik ini sudah memberi tagline menawan. Memang saya baru bertemu beberapa kali tapi mengesankan tulisannya. Diam-diam saya baca tulisannya, dan suka euy….
Kecerdasan Pakde Kartono dalam mengulas satu tulisan dengan gaya humoris itulah yang membuat banyak orang penasaran, berpikir dan bertanya-tanya apakah Pakde Kartono ini sama dengan sosok Arswendo Atmowiloto?
So, mari lihat head to head antara Pakde Kartono vs Arswendo Atmowiloto. Cekidot;
Ya sudah akhirnya ada 5, kalo ada mbak Ellen pasti setuju sudah Pancasila.
Sekarang, yang jadi pertanyaannya mitos ataukah fakta kalo Pakde Kartono adalah Arswendo Atmowiloto?
Saya sendiri pada akhirnya harus berada pada posisi abu-abu karena secara kasat mata seharusnya belum tentu sama tetapi berdasarkan alasan perbandingan di atas memiliki banyak kesejajaran persamaan.
Salah benarnya, mitos ataukah fakta, kembali berpulang pada Pakde Kartono sendiri apakah mau mengakuinya, wallahualam……..
Salam haha hihi ala Saya
foto profil Arswendo Atmowiloto
pp Pakde Kartono
Sumber : http://ift.tt/WNQSS7
Sebenarnya saya agak malas nulis tentang Pakde Kartono, kuatir dicap lebay. Bukan apa-apa, untuk menulis tentang beliau saya harus banyak mengenal tulisannya. Dan keseringan nampil dan nulis komentar di lapak Pakde bisa-bisa bikin orang salah persepsi. Pasalnya, tulisan Pakde Kartono selain sarana menghibur diri, tapi juga banyak dihiasi hal-hal yang berkonotasi seks, wow… memang sih bermanfaat untuk pengetahuan dan kalo mau diterapkan sah-sah saja (dengan catatan khusus buat yang sudah menikah dengan suami/istri sah) dan pastinya berguna juga buat yang senang mengintip malu-malu. Bagi seorang emak-emak seperti saya, keseringan komen bisa-bisa kena stempel habul… qiqiqiqi.
Hal kedua yang membuat saya malas menulis tentang Pakde Kartono (padahal sudah saya anggap sebagai guru) yaitu lamanya memberi komentar pada tulisan saya. Apa bedanya dengan pak Beye, yang suka memberi jawaban di saat masalah selesai. Begitu juga Pakde Kartono, hampir di semua tulisan saya yang meskipun (masih) cuma sedikit, umumnya memberi komentar di garis akhir, duh protes yee…..
Mengikuti rubrik Pakde Kartono memberi sensasi tersendiri bagi yang sedang patah hati, sedih maupun berduka juga kompasianer pemula seperti saya. Di sana kita bisa merasakan ketajaman tulisan dengan tingkat logika yang cerdas, selain kita bisa tertawa termehek-mehek sampai ngakak guling-guling (LOL), juga mengajak pembaca merefleksi diri melalui sentuhan smooth (lembut).
Awalnya, saya tidak mengerti siapa itu Ellen Maringka, sosok yang sepertinya sering menjadi ‘korban’ tulisan Pakde Kartono. Sempat berpikir, apakah ini istri beliau…. maaf ya mbak Ellen….plisss jangan salah paham, maklum newbie. Sesudah saya coba ngubek artikel mbak Ellen, ternyata dugaan saya salah. Si mbak dengan profil yang amat cantik ini sudah memberi tagline menawan. Memang saya baru bertemu beberapa kali tapi mengesankan tulisannya. Diam-diam saya baca tulisannya, dan suka euy….
Kecerdasan Pakde Kartono dalam mengulas satu tulisan dengan gaya humoris itulah yang membuat banyak orang penasaran, berpikir dan bertanya-tanya apakah Pakde Kartono ini sama dengan sosok Arswendo Atmowiloto?
So, mari lihat head to head antara Pakde Kartono vs Arswendo Atmowiloto. Cekidot;
- Arswendo Atmowiloto memiliki 3 orang anak dari seorang istri dan 5 cucu, sementara Pakde Kartono juga memiliki seorang istri, anak tidak jelas berapa, cucu pasti ada karena dalam artikelnya pernah membandingkan cara berpikir Prabowo vs cucunya dan ternyata pendapat cucunya mengalahkan Prabowo dari sisi logika matematis. Prabowo mengatakan 1 musuh terlalu banyak 1000 kawan terlalu sedikit sementara cucu Pakde bilang 1 sama 1000 banyakan 1000. LOL
- Arswendo Atmowiloto suka menulis, males baca, 4 tahun lagi 70 tahun. Pakde Kartono juga suka menulis malah sempat mempopulerkan istilah ODOP (One Day One Posting) yang ternyata sering dilanggar, baca mestinya suka, umur tidak jelas, yang pasti bukan usia muda (Lagi) meskipun suka dengan gambar yang kinyis-kinyis dan matang manggis.
- Arswendo Atmowiloto adalah orang Solo asli makanya membela Jokowi sementara Pakde Kartono juga mengaku timses Hore ala kompasiana, yang membawa bendera kemenangan buat Jokowi dan terbukti berdasarkan pengumuman resmi KPU 22 Juli yang lalu. Konon janjinya mau mengadakan candle light dinner dan bagi-bagi sukses fee bagi tim Hore.
- Arswendo Atmowiloto pernah mengeluarkan statement dukungan buat Jokowi-JK yang berbunyi “Orang pintar dan waras pilih Jokowi-JK” sementara Pakde Kartono juga menulis hal yang sama dalam artikelnya “Orang pintar dan waras dukung Jokowi-JK” bertanggal 14 Juni 2014.
- Arswendo Atmowiloto berwajah…. lihat profil picture dibawah dengan model rambut kiwir-kiwir berantakan, sementara Pakde Kartono menyamarkan penampilan melalui foto Brad Pitt si ganteng mempesona di pp nya, tapi akhirnya saya berhasil menemukan artikelnya yang membuktikan sebenarnya beliau tidak ganteng menurut pengakuan Bude (sang istri tercinta), dalam artikelnya “Suami ganteng dan banyak uang” tanggal 13 September 2012.
Ya sudah akhirnya ada 5, kalo ada mbak Ellen pasti setuju sudah Pancasila.
Sekarang, yang jadi pertanyaannya mitos ataukah fakta kalo Pakde Kartono adalah Arswendo Atmowiloto?
Saya sendiri pada akhirnya harus berada pada posisi abu-abu karena secara kasat mata seharusnya belum tentu sama tetapi berdasarkan alasan perbandingan di atas memiliki banyak kesejajaran persamaan.
Salah benarnya, mitos ataukah fakta, kembali berpulang pada Pakde Kartono sendiri apakah mau mengakuinya, wallahualam……..
Salam haha hihi ala Saya
foto profil Arswendo Atmowiloto pp Pakde KartonoSumber : http://ift.tt/WNQSS7