Jangan bawa2 agama…
Jangan bawa2 agama…Alkisah Dua sahabat berselisih pendapat ttg hal ini…Bro jgn bawa2 agamalah dalam perbedaan politik ini, toh kedua pilihan kita yang berbeda mereka toh juga muslim khan…tp sobatnya menjawab dengan keras dan tegas : “ lepas pemikiran liberal dan sekulermu itu…Kau mulai termakan dengan semua ideologi barat dan media2 yahudinya! Islam mencakup semua lini kehidupan tak terkecuali di dalamnya politik. Kl ga bawa2 agama trus mau ditaro mana agamalo!”. Suasana sejenak menjadi hening, henyak karena tensi yang tinggi terlebih ini issue yang sangat sensitive dan mengusik ranah keakidahan buat pribadi mereka masing2…Setelah beberapa saat, kawannya dengan penuh ketenangan berbicara..bro bolehkah daku bertanya beberapa pertanyaan yang menggelitik di hati ini dan semoga dikau dapat menjawabnya dengan pengertianmu yang mendalam ttg agama tentunya dan semangat persaudaraan…”Kau kemanakan agama saat umat sulit memakan daging halal krn korupsi berjamaah oleh para alim berjubah tebal penuh dengan pernak pernik agama? Kau kemanakan agamamu ketika dana umat yang dikumpulkan dengan peluh keringat, air mata, mgkn darah agar mereka dapat mengunjungi baitullah di porak porandakan penggunaannya demi kepentingan pribadi dan golongan tertentu? Kau kemanakan agamamu saat saudaramu sesama muslim di fitnah dengan keji secara membabi buta tanpa dasar dan alasan yang hak? Kau kemanakan agamamu saat sahabat2 kita tak mendapat perlakuan adil dan penuh penghormatan hanya karena mereka non muslim? Bukankah kita semua mencontoh rasullulah saw, ingatkah kau kisah Sekelompok orang sedang duduk di tepi jalan ketika ada rombongan lewat membawa jenazah. Salah seorang dari kelompok itu berdiri sebagai tanda penghormatan kepada si jenazah. Temannya bertanya terheran-heran: “Mengapa berdiri? Engkau kan tahu itu jenazah orang non-Muslim, itu Yahudi”. Orang yang berdiri tadi menjawab “Bukankah mereka juga manusia?”. Orang itu adalah pemimpin seluruh Muslim,manusia termulia di muka bumi ini Nabi Muhammad SAW. (HR Muslim).Jika Rasullulah begitu menghormati seorang yahudi yang sudah meninggal bayangkan betapa mulia sikap beliau terhadap sesama muslim yang masih hidup.Ya Ilahi rindunya kami akan islam yang rahmatan lil alamiin Rahmat bagi semesta alam. Kau kemanakan agamamu saat saudara2 kita yang masih belajar agama, masih awam syariah, masih buta akidah, atau malah tersesat oleh kekurangan ilmu agama mereka malah direndahkan dan di nistakan keagamaannya bahkan dibinasakan? Astaghfirullah.. Bukankah mereka seharusnya menjd target dakwah amar ma’ruf nahi munkar? Apakah Rasullulah Saw pernah berdakwah dengan cara2 yang batil apalagi sampai mengkufarkan orang lain? Sebaiknya2 manusia adalah yang bermanfaat buat sesama. Janganlah kalian saling mendengki, janganlah saling mencurangi, janganlah saling membenci, janganlah saling membelakangi dan janganlah sebagian kalian menjual atas penjualan sebagian yang lainnya. Jadilah kalian hamba-hamba Allah yang bersaudara! Seorang muslim adalah bersaudara, janganlah mendhaliminya, merendahkannya dan janganlah mengejeknya! Takwa ada di sini -beliau menunjuk ke dadanya tiga kali-. Cukup dikatakan jelek seorang muslim, jika ia menghinakan saudaranya muslim. Setiap muslim atas muslim lainnya haram darahnya, harta dan kehormatannya. (HR. Muslim). Kemanakah agamamu saat masjid2, surau2, mushalla sepi di kala azan berkumandang dan shalat fardhu dilaksanakan? Kapan terakhir kali kau jejakkan langkahmu ke rumah tuhanmu selain shalat Jumat? Kemanakah agamamu saat rumahmu, kediaman keluargamu, tempat tinggal saudaramu,tempat kerjamu sepi oleh lantunan ayat suci al quran? Namun kalian mampu dan sangat luar biasa percaya diri mengomentari bahkan merendahkan di sosial media saudaramu yang shalat dan berdoa di publik betapa kurang fasih bacaan doanya, salah berwudhunya, tak pantas kiranya menjadi imam. Naudzu billah. Kau kemanakan agamamu ketika kau lupa bahwa ada rukun islam yang kelima yaitu haji? Kapan terakhir kau menabung tuk kelak berangkat haji atau umrah setidaknya dibanding cicilan rumahmu, motormu, gadgetmu, skedul rekreasimu? Lalu apa yang membuat kita berhak mengomentari saudara kita yang sudah melaksanakan umrah dan haji dengan segala kelemahannya? Apakah kita sudah khatam buku pedoman umrah dan haji sehingga semena2 dapat menjd hakim sah atau tidaknya ibadah tersebut? Tidak sahabatku, daku tidak meninggalkan dhien agamaku sama sekali, dia akan selalu dalam hati dan pikiranku di semua lini kehidupanku. Aku hanya tidak terima agamaku yang suci hanya dibawa saat hawa nafsu syahwat akan kekuasaan semata dibandingkan esensinya itu sendiri..Wallahu ahlam bis shawab
Sumber : http://ift.tt/1tvDYWe
Sumber : http://ift.tt/1tvDYWe