Suara Warga

Fenomena Putih Dana Otsus Papua

Artikel terkait : Fenomena Putih Dana Otsus Papua

Tiap akhir semester pelaporan penggunaan dana otsus, selain rekayasa penembakan mengatasnamakan OPM, pasti ada Kebaktian Kebangunan Rohani (KKR). Apalagi penghotbahnya dari negara asing, sebelum mulai, menyanyi lagu Indonesia Raya.

Uang otsus sekarang sudah banyak cara canggih yang digunakan sebagai legitimasi sebuat pelaporan penggunaan dana. Prinsipnya, trada uang sisa, harus habiskan smuanya. Cara yang mereka (siapa saja yang berhubungan dengan dana otsus), delegitimasi via operasi keamanan dan acara keagamaan.

Mendatangkan seorang penghotbah dari luar negri tak gratis. Bayar visa, paspord, uang keamanan pas acara. Sekali KKR, ratusan juta habis, tapi sumbangan ucapan syukur dari masing-masing, totalnya bisa mencapai miliaran.

Cara KKR sebagai tameng habiskan dana sisa, dilakukan disaat operasi keamanan dihujat dimana-mana. Dunia sudah paham bahwa konflik yang muncul di Papua hanya rekayasa semata. Karena di kutuk dimana-mana, cara baru adalah menyelenggarakan KKR.

Bagaimana caranya agar dana otsus bersih? Setiap penyelenggaraan KKR, panitia tentu buat proposal ajukan ke pemda. Dari pemda, dapat bantuan. Nilainya tra sedikit. Belum lagi sumbangan pribadi pejabat otsus yang banyak (search di google), anda temui berita si ini sumbang buat KKR.

Menghalalkan berbagai cara untuk putihkan pelaporan dana smua terpakai, disaat akhir semesteran, Tanah Papua gegap gempita. Ibadah syukur di lapangan terbuka, lanjut kemudian penembakan-penembakan dan adanya situasi yang harus mereka lakukan sebagai alasan daerah harus keluarkan uang. Soal kamtibmas memang trada yang bisa larang karena itu menyangkut kedaulatan negara, makanya mudah keluarkan uang tanpa harus pikir-pikir di jerat KPK.




Sumber : http://ift.tt/1mTL3rg

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz