Suara Warga

Segalanya Menjadi Terjal bagi ARB! Menepilah Bung!

Artikel terkait : Segalanya Menjadi Terjal bagi ARB! Menepilah Bung!

14181797291143093458

Illustrasi politisi bohong, ingkar janji, penghianat (sumber photo : liputan6.com)

Mungkin tahun-tahun terakhir ini semakin sulit bagi seorang ARB. Dulu ketika dia masih aktif dan murni sebagai pengusaha, namanya harum, puncaknya ketika ARB menjadi Ketua Umum KADIN. Saat itu kita melihat ARB sebagai seorang pengusaha pribumi yang sukses. Tetapi nama baiknya mulai tercoreng kala terkuak kasus masalah pajak perusahaannya yang bermasalah padahal saat itu ARB duduk sebagai Menteri.

Tak puas, melihat harta kekayaannya di utak-atik, ARB pun bergerilya untuk memenangkan Ketua Umum Golkar dengan harapan ARB terpilih menjadi Presiden RI tahun 2014-2019. Dengan menjadi Presiden, ARB berharap segala sesuatu baik itu usaha maupun kekuasaan sudah berada dalam genggaman. Segala daya upaya dilakukan ARB, tapi untuk menjadi Calon Presiden pun ARB tidak terpilih.

Langkah demi langkah diraih dan diusahakan ARB untuk mengambil secuil panggung, terbentuklah Koalisi Merah Putih dengan ketua Presidiumnya ARB, dengan KMP, ARB berharap memiliki bargaining position yang tinggi. Tapi apa lacur, belum seumur jagung ARB sudah terbelah?

Sesuai dengan ide kompasianer Gunawan, bukan hanya kompasioner tua pembenci Jokowi yang harus bertobat, ARB pun, yang notabene politikus tua pembenci Jokowi juga harus menepi dan coba bertobat, ini beberapa hal yang perlu direnungkan ARB sesuai dengan kasus terbaru :

Pertama, SBY nyata-nyata telah menuduh ARB lewat Partai Golkar sebagai penghianat, merujuk kepada rekomendasi munas yang menolak PERPPU Pilkada Langsung yang diusulkan oleh SBY sebagai salah satu syarat dalam penandatanganan pemilihan pimpinan DPR/MPR beberapa bulan yang lalu. SBY mengatakan 6 partai politik yang diwakili Ketum dan Sekjen masing-masing parpol menanda tangani perjanjian itu. Tetapi munas Golkar nyata-nyata tidak menghargai SBY dan SBY pun murka.

Adalah sangat mengerikan, bahkan sangat terhina, jika seseorang Tokoh disebut penghianat. Jika ARB tidak sakit hati disebut SBY penghianat, maka saya akan mempertanyakan sisi kemanusiaan ARB. Sekalipun anda seorang pemaaf, sabar, murah hati, tetapi jika anda dicap seorang penghianat maka seharusnya dunia sudah berakhir bagi anda, itu jika anda seorang yang berintegritas.

Kedua, Setelah perpecahan Partai Golkar saat- saat belakangan ini. Yorrys R mengusir ARB dari kantor pusat Partai Golkar di Slipi. Yorrys tidak mengijinkan ARB bersama gerombolannya memasuki area kantor partai Golkar. Jika ARB seorang pemimpin partai yang dihargai, dihormati, dan sah, maka ARB punya kekuatan untuk menempati kantor Partai Golkar, tetapi yang ada kita lihat adalah Agung Laksono n de geng lah yang menempati kantor tersebut.

Ketiga, Suara lantangnya di munas Bali, seakan-akan tidak punya gaung apa-apa ketika ARB sudah kembali ke jakarta, kemarin ARB lewat akun twitternya akhirnya mengatakan mendukung Pilkada Langsung. ARB kini sudah tidak punya taji, KMP yang dia bangga-bangga kan itu pun goyah hanya dengan tiupan angin pertemuan SBY - Jokowi.

Keempat, Lumpur Lapindo mulai mengaum lagi, dan pemerintah Jokowi mulai menagih untuk secepatnya menyelesaikan 1,4 Triliun kekurangannya. ARB mulai habis akal, Minarak Lapindo berkata “kami tidak sanggup bayar”. Mungkinkah ARB akan bangkrut dan rontok? sebab saham-saham perusahaannya pun terus mengalami penurunan.

Itulah beberapa perenungan terkini yang dapat dijadikan ARB sebagai bahan perenungan untuk segera menepi dan bertobat untuk mendapatkan ketenangan di masa tua nya ini selain berbagai kegagalan di masa lampau yang sudah sering kita bicarakan di kompasiana ini. Segalanya menjadi terjal bung Ical, menepilah bung!

Salam Kompasiana.




Sumber : http://ift.tt/1uik5x7

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz