Pesantren NU Jaga Kedaulatan Negara
Waketum PBNU As’ad Said Ali Raih Bintang Emas Award
JAKARTA, - Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Waketum PBNU) KH Dr As’ad Said Ali menerima penghargaan Bintang Emas Award 2014 yang berlangsung di Jakarta.
Penganugerahan Bintang Emas diberikan kepada mantan Wakil Ketua Badan Intelijen Negara ini didasarkan loyalitas, profesionalisme dan integritas sebagai anak bangsa dalam perjalanan mengabdi kepada ibu pertiwi. Sebagai salah satu tokoh, As’ad dinilai telah menunjukkan peran besar turut membangun ideologi Pancasila dan menciptakan kerukunan antar umat beragama.
Penghargaan tersebut diserahkan Pemimpin Redaksi Matranews.com Budi Rahardjo, tadi malam. Acara malam anugerah Bintang Emas Award ini sekaligus menandai launching situs berita terbaru Matranews.com. Situs yang diawaki gabungan tim dari RMOL dan Majalah Eksekutif ini akan banyak menyajikan informasi seputar taktik dan strategi pertahanan dan keamanan negara.
Sejumlah tokoh juga menerima penghargaan Bintang Emas Award adalah figur yang selama ini banyak mendedikasikan perannya dalam turut menjaga ibu pertiwi. Diantaranya, Panglima TNI Jenderal TNI DR Moeldoko, Menteri Pertahanan Jenderal Purn Ryamizard Ryacudu, Kapolri Jenderal Pol Sutarman, mantan Wakil Kepala BIN As’ad Said Ali, mantan menteri pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Polisi Anang Iskandar, bupati Kutai Kertanegara Rita Widyasari, Anggota DPR dari FPDIP Mayjen TNI Pur T.B Hasanudin.
Dalam pidato singkatnya usai menerima penghargaan As’ad mengatakan, komitmen dan kontribusi bela negara tidak hanya menjadi domain TNI. Namun dibutuhkan peran serta masyarakat. Dengan menjadikan Pancasila sebagai ideologi yang harus dipertahankan dari segala bentuk gangguan dan rongrongan.
“Untuk menjaganya, tak hanya menjadi tanggungjawab Tentara Nasional Indonesia saja, tapi juga menjadi tanggung jawab semua elemen masyarakat termasuk Ormas Nahdlatul Ulama (NU),” ujar As’ad saat menerima piala penghargaan Bintang Emas 2014, di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Senin malam (22/12).
“Saya tegaskan bahwa tanggung jawab menjaga ideologi negara itu bukan cuma milik TNI, tapi juga Nahdlatul Ulama dan itu sudah terbukti selama negara ini berdiri,” ujar As’ad yang saat ini masih menjabat Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Dia mengatakan, pesantren-pesantren NU selalu mengajarkan bahwa mencintai dan menjaga negara juga merupakan bagian daripada iman. Hal ini dapat dijumpai dalam keseharian para santri NU dan para kiai.
As’ad mendapat penghargaan Bintang Emas karena telah mengabdikan dirinya kepada badan intelijen selama tiga dekade pada berbagai pemerintahan. Ia dipercaya menjadi pimpinan Badan Intelijen Negara pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid dan menjabat sampai masa pemerintahan kedua Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Peraih doktor kehormatan dari Universitas Diponegoro ini juga disebut “Kiai Intelektual” karena rajin menulis buku tentang Pancasila dan pluralisme juga soal gerakan radikal atau terorisme di Timur Tengah. (EDO)
Sumber : http://ift.tt/1AC7P1w
JAKARTA, - Wakil Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (Waketum PBNU) KH Dr As’ad Said Ali menerima penghargaan Bintang Emas Award 2014 yang berlangsung di Jakarta.
Penganugerahan Bintang Emas diberikan kepada mantan Wakil Ketua Badan Intelijen Negara ini didasarkan loyalitas, profesionalisme dan integritas sebagai anak bangsa dalam perjalanan mengabdi kepada ibu pertiwi. Sebagai salah satu tokoh, As’ad dinilai telah menunjukkan peran besar turut membangun ideologi Pancasila dan menciptakan kerukunan antar umat beragama.
Penghargaan tersebut diserahkan Pemimpin Redaksi Matranews.com Budi Rahardjo, tadi malam. Acara malam anugerah Bintang Emas Award ini sekaligus menandai launching situs berita terbaru Matranews.com. Situs yang diawaki gabungan tim dari RMOL dan Majalah Eksekutif ini akan banyak menyajikan informasi seputar taktik dan strategi pertahanan dan keamanan negara.
Sejumlah tokoh juga menerima penghargaan Bintang Emas Award adalah figur yang selama ini banyak mendedikasikan perannya dalam turut menjaga ibu pertiwi. Diantaranya, Panglima TNI Jenderal TNI DR Moeldoko, Menteri Pertahanan Jenderal Purn Ryamizard Ryacudu, Kapolri Jenderal Pol Sutarman, mantan Wakil Kepala BIN As’ad Said Ali, mantan menteri pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Kepala Badan Narkotika Nasional Komjen Polisi Anang Iskandar, bupati Kutai Kertanegara Rita Widyasari, Anggota DPR dari FPDIP Mayjen TNI Pur T.B Hasanudin.
Dalam pidato singkatnya usai menerima penghargaan As’ad mengatakan, komitmen dan kontribusi bela negara tidak hanya menjadi domain TNI. Namun dibutuhkan peran serta masyarakat. Dengan menjadikan Pancasila sebagai ideologi yang harus dipertahankan dari segala bentuk gangguan dan rongrongan.
“Untuk menjaganya, tak hanya menjadi tanggungjawab Tentara Nasional Indonesia saja, tapi juga menjadi tanggung jawab semua elemen masyarakat termasuk Ormas Nahdlatul Ulama (NU),” ujar As’ad saat menerima piala penghargaan Bintang Emas 2014, di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta, Senin malam (22/12).
“Saya tegaskan bahwa tanggung jawab menjaga ideologi negara itu bukan cuma milik TNI, tapi juga Nahdlatul Ulama dan itu sudah terbukti selama negara ini berdiri,” ujar As’ad yang saat ini masih menjabat Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Dia mengatakan, pesantren-pesantren NU selalu mengajarkan bahwa mencintai dan menjaga negara juga merupakan bagian daripada iman. Hal ini dapat dijumpai dalam keseharian para santri NU dan para kiai.
As’ad mendapat penghargaan Bintang Emas karena telah mengabdikan dirinya kepada badan intelijen selama tiga dekade pada berbagai pemerintahan. Ia dipercaya menjadi pimpinan Badan Intelijen Negara pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid dan menjabat sampai masa pemerintahan kedua Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Peraih doktor kehormatan dari Universitas Diponegoro ini juga disebut “Kiai Intelektual” karena rajin menulis buku tentang Pancasila dan pluralisme juga soal gerakan radikal atau terorisme di Timur Tengah. (EDO)
Sumber : http://ift.tt/1AC7P1w