Narkoba Musuh Bangsa Paling Berbahaya
Dalam Talk Show di JAK TV (14/12/2014) yang membahas “Hukuman Mati terhadap Gembong Narkoba” dengan narasumber Henry Yosodiningrat, Musni Umar dan Romo Benny Susetyo, terjadi perdebatan tajam karena Romo Benny Susetyo tidak setuju diberlakukannya hukuman mati, termasuk kepada gembong Narkoba.
Pada hal, narkotika dan obat-obat berbahaya, yang merupakan akronim dari narkoba, sangat banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya. Maka sangat logis jika narkoba dianggap amat berbahaya. Setidaknya ada lima alasan untuk menegaskan bahwa narkoba amat berbahaya.
Pertama, sudah mewabah ke seluruh lapisan masyarakat. Di seluruh strata sosial, mulai dari kelas atas (high class), kelas menengah (midle class), dan kelas bawah (lower class) sudah terjangkiti narkoba.
Kedua, jumlah pengonsumsi narkoba menurut Henry Josodiningrat, Ketua Umum Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) sudah mencapai 5 juta orang. Jumlah tersebut sangat besar karena sebanyak penduduk negara Singapura.
Ketiga, jumlah pengonsumsi narkoba yang meninggal setiap hari menurut Henry Yosodiningrat 50 orang, yang berarti dalam satu tahun yaitu 565 hari sebanyak 28.250 orang yang meninggal sia-sia.
Keempat, peredaran narkoba yang terus meningkat di Indonesia, diduga keras tidak hanya bermotif ekonomi untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, tetapi juga sangat mungkin bermotif. politik.
Kelima, merusak generasi muda Indonesia karena sebagian besar yang mengonsumsi narkoba adalah dari generasi muda. Dengan demikian, menghancurkan generasi muda berarti menghancurkan Indonesia di masa depan.
Musuh Bersama
Besarnya mudarat mengonsumsi narkoba, telah banyak dikemukakan para pakar. Akan tetapi, belum banyak seruan dan ajakan untuk menjadikan narkoba sebagai musuh umata yang amat berbahaya.
Pertanyaannya, bagaimana menyadarkan seluruh bangsa Indonesia supaya selalu ingat, waspada, dan tergerak hati untuk melawan dan menjadikan narkoba sebagai musuh bersama.
Pertama, perlu kampanye besar-besaran untuk memberi penyadaran terhadap seluruh bangsa Indonesia tentang bahaya narkoba.
Kedua, partisipasi media untuk bekerjasama menyebar-luaskan pemahaman tentang bahaya narkoba.
Ketiga, partispasi tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk mendukung dan mengkampanyekan bahaya narkoba ditengah-tengah masyarakat.
Keempat, seluruh kementerian harus bersama-sama menjadi tim kesebelasan yang kompak untuk selalu menyuarakan dan memperingatkan kepada rakyat Indonesia dimanaoun berada tentang bahaya narkoba, sehingga semuanya sadar menjauhi narkoba.
Kelima, kedua orang di rumah dan para guru di sekolah, tidak boleh bosan mengingatkan dan menyadarkan kepada anak dan murid untuk menjauhi narkoba, karena mudaratnya jauh lebih besar ketimbang manfaatnya.
Dengan melakukan hal-hal yang dikemukakan diatas, maka berarti kita telah menjadikan narkoba sebagai musuh utama dalam pembangunan bangsa dan negara.
Allahu a’lam bisshawab
Sumber : http://ift.tt/1AMyw1D
Pada hal, narkotika dan obat-obat berbahaya, yang merupakan akronim dari narkoba, sangat banyak mudaratnya ketimbang manfaatnya. Maka sangat logis jika narkoba dianggap amat berbahaya. Setidaknya ada lima alasan untuk menegaskan bahwa narkoba amat berbahaya.
Pertama, sudah mewabah ke seluruh lapisan masyarakat. Di seluruh strata sosial, mulai dari kelas atas (high class), kelas menengah (midle class), dan kelas bawah (lower class) sudah terjangkiti narkoba.
Kedua, jumlah pengonsumsi narkoba menurut Henry Josodiningrat, Ketua Umum Gerakan Nasional Anti Narkotika (Granat) sudah mencapai 5 juta orang. Jumlah tersebut sangat besar karena sebanyak penduduk negara Singapura.
Ketiga, jumlah pengonsumsi narkoba yang meninggal setiap hari menurut Henry Yosodiningrat 50 orang, yang berarti dalam satu tahun yaitu 565 hari sebanyak 28.250 orang yang meninggal sia-sia.
Keempat, peredaran narkoba yang terus meningkat di Indonesia, diduga keras tidak hanya bermotif ekonomi untuk mencari keuntungan yang sebesar-besarnya, tetapi juga sangat mungkin bermotif. politik.
Kelima, merusak generasi muda Indonesia karena sebagian besar yang mengonsumsi narkoba adalah dari generasi muda. Dengan demikian, menghancurkan generasi muda berarti menghancurkan Indonesia di masa depan.
Musuh Bersama
Besarnya mudarat mengonsumsi narkoba, telah banyak dikemukakan para pakar. Akan tetapi, belum banyak seruan dan ajakan untuk menjadikan narkoba sebagai musuh umata yang amat berbahaya.
Pertanyaannya, bagaimana menyadarkan seluruh bangsa Indonesia supaya selalu ingat, waspada, dan tergerak hati untuk melawan dan menjadikan narkoba sebagai musuh bersama.
Pertama, perlu kampanye besar-besaran untuk memberi penyadaran terhadap seluruh bangsa Indonesia tentang bahaya narkoba.
Kedua, partisipasi media untuk bekerjasama menyebar-luaskan pemahaman tentang bahaya narkoba.
Ketiga, partispasi tokoh agama dan tokoh masyarakat untuk mendukung dan mengkampanyekan bahaya narkoba ditengah-tengah masyarakat.
Keempat, seluruh kementerian harus bersama-sama menjadi tim kesebelasan yang kompak untuk selalu menyuarakan dan memperingatkan kepada rakyat Indonesia dimanaoun berada tentang bahaya narkoba, sehingga semuanya sadar menjauhi narkoba.
Kelima, kedua orang di rumah dan para guru di sekolah, tidak boleh bosan mengingatkan dan menyadarkan kepada anak dan murid untuk menjauhi narkoba, karena mudaratnya jauh lebih besar ketimbang manfaatnya.
Dengan melakukan hal-hal yang dikemukakan diatas, maka berarti kita telah menjadikan narkoba sebagai musuh utama dalam pembangunan bangsa dan negara.
Allahu a’lam bisshawab
Sumber : http://ift.tt/1AMyw1D