Suara Warga

Musni Umar Memaknai Hari Pahlawan

Artikel terkait : Musni Umar Memaknai Hari Pahlawan

Hari ini 10 November 2014 adalah hari pahlawan. Setiap kita merayakan hari pahlawan, sebaiknya kita memaknai hari pahlawan dengan mendorong generasi muda untuk menjadi pahlawan.

Pahlawan tidak boleh lagi diartikan hanya mereka yang berjuang di medan perang untuk memerdekakan Indonesia dari penjajahan atau mempertahankan kemerdekaan yang telah diprokmalirkan pada 17 Agustus 1945, tetapi pahlawan dalam arti memgisi kemerdekaan terutama dalam memajukan Indonesia di masa depan.

Jika kita berbicara tentang kemajuan Indonesia di masa depan, maka suka tidak suka dan mau tidak mau kita harus berbicara tentang peran generasi muda dalam mempersiapkan diri untuk memajukan Indonesia.

Dalam wawancara saya pagi ini dengan Radio MS TRI FM yang bertema “Memaknai Hari Pahlawan”, saya menekankan pentingnya memaknai hari pahlawan dengan mempersiapkan generasi muda menjadi pahlawan dalam memajukan Indonesia di masa depan.

Mempersiapkan SDM yang Berkualitas

Salah satu tantangan yang dihadapi bangsa Indonesia ialah masih rendahnya kualitas sumber daya manusia (SDM).

Saat ini Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia berada pada peringkat ke-121 dari 187 negara. Kita berada jauh di bawah negara-negara tetangga seperti Singapura (peringkat 18), Malaysia (peringkat 64), Thailand (peringkat 103), dan Filipina (peringkat 114).

Pada hal tahun depan (2015) akan diberlakukan “ASEAN Community” (masyarakat ASEAN) dan “ASEAN Economic Community” (masyarakat ekonomi ASEAN).

Pada saat itu, siapapun dan dari warga negara manapun di lingkungan ASEAN, apakah warga negara Singapura, maupun Malaysia, Thailand dan lain sebagainya, bebas masuk ke negara-negara ASEAN untuk membuka bisnis, mencari pekerjaan, membuka praktik dan sebagainya.

Bangsa Indonesia tidak punya pilihan, kecuali meningkatkan kualitas SDM, supaya bisa bersaing ditingkat nasional dan global.

Mereka yang belajar dengan sangat keras harus dimaknai sebagai pahlawan. Mereka dapat dikategorikan “pahlawan” karena bangsa dan negara republik Indonesia tidak mungkin maju jika tidak ada generasi muda yang secara sungguh-sungguh mempersiapkan diri untuk memajukan Indonesia di masa depan.

Generasi muda Indonesia, harus semuanya mempersiapkan diri menghadapi tantangan berat yaitu persaingan global yang sudah mulai datang. Pemerintah Indonesia, dan masyarakat madani (civil society) harus terpanggil untuk bekerja sama mendorong generasi muda untuk belajar berbagai ilmu pengetahuan yang diminati.

Semua ilmu pengetahuan yang dipalajari dan didalami pasti tidak sia-sia dan tentu akan berguna bagi yang bersangkutan, keluarga, bangsa dan negara republik Indonesia.

Bonus Demografi

Para pakar telah mengemukakan bahwa tahun 2020-2030, Indonesia akan mendapat bonus demografi. Pada saat itu jumlah kaum muda diperkirakan ¾ dari penduduk Indonesia.

Jika dari sekarang, bangsa Indonesia mampu mempersiapkan SDM yang berkualitas dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, maka pada tahun 2020-2030, akan “panen”, mengalami kemajuan yang hebat dan dahsyat karena mayoritas kaum muda akan mengisi berbagai posisi penting di seluruh strata kehidupan sosial, ekonomi, politik, dan pemerintahan di Indonesia.

Sesuai ciri kaum muda yang progresif, inovatif, dan dinamis, maka Indonesia akan bangkit dan mengalami kemajuan.

Menghadapi bonus demografi tersebut, kita tidak punya pilihan kecuali bekerja keras mempersiapkan generasi muda supaya berkualitas, dedikatif, nasioanlis dan religious, supaya kuat dan mampu menghadapi masa depan yang penuh tantangan dan persaingan.

Berdasarkan pengalaman, hanya mereka yang belajar keras di masa muda dan memiliki kualitas SDM yang mumpuni, mampu tampil dipentas untuk membangun Indonesia.

Selamat merayakan hari pahlawan. Semoga bangsa Indonesia sanggup mempersiapkan dan mampu melahirkan pahlawan kusuma bangsa.

Allahu a’lam bisshawab





Sumber : http://ift.tt/1pI2ByU

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz