Jokowi oohh Jokowi. Nasibmu "digoyang" JK
Pada dasarnya siapapun Presiden tidak akan kuat melawan hegemoni berbagai kekuatan para mafia yang ada di Indonesia. Jokowi saya yakini pemimpin yang baik , akan tetapi tetap saja tidak punya kekuatan seorang manusia super. Karena Jokowi hanyalah manusia biasa yang sedang berusaha untuk yang terbaik bagi negeri tercintanya. Mungkin Jokowi memang sebuah harapan baru , bukan berarti segalanya bisa terbarukan dengan semudah membalikkan telapak tangan. Usia pemerintahan baru seumur jagung sudah langsung membuat keputusan menaikkan harga BBM yang tidak popularitas, sehingga sejuta alasan logika dikemukakan , tetap saja hanya ada satu kesimpulan di kepala rakyat kecil yaitu , SELURUH KOMODITI KEBUTUHAN POKOK AKAN NAIK!
Subsidi memang akan dialihkan kepada infrastruktur dan pembangunan lain menurut skala prioritas, tetap saja rakyat kecil tidak akan bisa menikmatinya wahai pemimpin Indonesia. Karena contoh didepan mata , seluruh gedung - gedung pencakar langit siapa yang menikmati? , mulusnya jalan raya siapa yang menikmati? , kemutakhiran tekhnologi siapa yang menikmati? , fasilitas - fasilitas negara siapa yang menikmati ? dan seluruh program skala prioritas pada ujung - ujungnya siapa yang menikmati ? . Karena tetap saja rakyat kebawah tidak serta - merta menikmati semua itu, kecuali hanya makanan pokok dan kebutuhan sandang yang alakadarnya. Dan tetap saja kaum kalangan menengah - keatas yang bisa menikmatinya!
Rakyat kecil tetap saja harus mau menelan pil pahit ukuran jumbo , dengan alasan demi “kesehatan” bangsa dan negara. Demi pendidikan yang entah sampai sekarang masih hanya berbentuk slogan. Dan ironisnya, ada sebagian kalangan rakyat kecil yang selalu turut serta memeriahkan pilpres dengan mendukung JKW -JK , tetapi tidak dilirik mendapatkan kartu sakti , Sedangkan pendukung capres sebelah malah mendapatkan bantuan prioritas. Itulah setitik kekecewaan rakyat kecil yang hanya dijadikan umbul - umbul setiap masa kampanye tiba!
Rasa cinta dan kepercayaan , bukanlah sesuatu yang abadi. Dan mungkin saja hal itu dapat diperoleh pada awalnya, tapi akan setengah mati mempertahankannya. Dan tidak menutup kemungkinana bisa terkikis bagaikan deburan ombak yang mengikis kerasnya karang dibibir pantai! Tidak ada yang salah dan yang akan mempersalahkan pemimpin , karena dengan alasan mendapatkan amanah , dan dengan bisa bebas menggunakannya. Bagaikan rakyat memberikan cek kosong , sehingga silahkan berapa nominal yang akan diisi. Itulah ibarat hati yang ingin saya sampaikan!
bagi kaum terpelajar ( akademisi ) dan kalangan yang memahami dinamika ekonomi dan politik , pasti bisa memaklumi dan menerima kebijakan seperti apapun. Dan khusus saya sendiri pun bisa mengerti kenaikan BBM yang akan diterapkan, karena banyak informasi yang telah tersebar ditengah publik. Akan tetapi akan lebih bijak dengan menaikan secara bertahap dengan “3x cicilan” selama 5 tahun memimpin. Lantaran jika menaikkan secara sekaligus dan spontan , maka akan terjadi gejolak sosial yang cukup kuat ditengah rakyat kecil. dan inilah senjata politisasi kubu lawan yang akan dilakukan untuk menggoyang pemerintahan Jokowi.
Setelah subsidi dikurangi , maka dana segar akan diperoleh pemerintahan. Inilah kekhawatiran yang ada disebagian masyarakat bahwa akan terjadi bancakan order proyek. Mungkin bukan Jokowi - JK yang menikmati, tapi para donatur dibelakang mereka selama di pilpres. Karena tidak ada istilah makan siang gratis didunia politik. Semua harus berdasarkan kepada TAKE AND GIVE. Dan mungkin perlu digarisbawahi , bahwa tidak menutup kemungkinan bahwa mafia ada dua jenis yatu, yang diluar pemerintahan. dan yang dlingkungan sekitar pemerintahan! karena yang namanya kekuasaan bagaikan gula segar yang menggiurkan liur semut - semut nakal.
Seandainya Jokowi - JK di saat masa kampanye berteriak “ KAMI AKAN MENGHAPUS SUBSIDI BBM” . Dijamin perolehan suaranya hanya dibawah 30 persen. Karena saya ingin menepis salah satu pernyataan jubir JK yang mengatakan bahwa, dimasa kampanye pasangan tersebut pernah meneriakkan hal itu ditengah masyarakat! Dan perlu dicatat baik - baik , bukanlah JK yang dipilih mayoritas rakyat , melainkan Jokowi. Sehingga JK beserta kroninya jangan terlalu besar kepala dan percaya diri yang berlebihan.
Bahkan tidak menutup kemungkinan jika JK beserta pendukungnya memiliki HIDDEN AGENDA. Dengan menggoyang posisi Jokowi sebagai presiden, agar JK mendapatkan posisi yang paling atas. Dengan demikian Golkar akan serta merta mendukung pemerintahan begitupun diikuti partai KMP lainnya. Selain itu didalam internal KIH sendiri juga , mulai ada ada suara - suara sumbang. Dan hanya lips service semata untuk menenangkan Jokowi, bila katanya dan katanya Presiden tidak mudah dilengserkan secara konstitusi. Tapi bagaimana jika banyak rakyat yang marah dengan berbagai kebijakannya yang tidak pro rakyat ? sedangkan rakyat sendiri pemegang tertinggi kedaulatan. Inilah celah yang coba dipermainkan lawan politiknya.
Artikel ini mungkin sangat berbeda dengan artikel saya sebelumnya , yang dimana sangat pro kepada Jokowi. Tapi disini saya hanya menekankan bahwa yang yang saya pilih dimasa pilpres ialah JOKO WIDODO bukannnya JUSUF KALLA. Bahkan bila harus memilih wakil , maka akan lebih baik pilihan dijatuhkan kepada ABRAHAM SAMAD!! himbauan kepada JK , janganlah terlalu offside terhadap posisi anda sendiri , karena wewenang untuk berbicara kepada rakyat sepenuhnya ada di pernyataan Presiden , karena sangat jelas diatur oleh konstitusi. Wahai Joko widodo WASPADALAH , WASPADALAH , WASPADALAH!!!
Sumber : http://ift.tt/1z3dbR2
Subsidi memang akan dialihkan kepada infrastruktur dan pembangunan lain menurut skala prioritas, tetap saja rakyat kecil tidak akan bisa menikmatinya wahai pemimpin Indonesia. Karena contoh didepan mata , seluruh gedung - gedung pencakar langit siapa yang menikmati? , mulusnya jalan raya siapa yang menikmati? , kemutakhiran tekhnologi siapa yang menikmati? , fasilitas - fasilitas negara siapa yang menikmati ? dan seluruh program skala prioritas pada ujung - ujungnya siapa yang menikmati ? . Karena tetap saja rakyat kebawah tidak serta - merta menikmati semua itu, kecuali hanya makanan pokok dan kebutuhan sandang yang alakadarnya. Dan tetap saja kaum kalangan menengah - keatas yang bisa menikmatinya!
Rakyat kecil tetap saja harus mau menelan pil pahit ukuran jumbo , dengan alasan demi “kesehatan” bangsa dan negara. Demi pendidikan yang entah sampai sekarang masih hanya berbentuk slogan. Dan ironisnya, ada sebagian kalangan rakyat kecil yang selalu turut serta memeriahkan pilpres dengan mendukung JKW -JK , tetapi tidak dilirik mendapatkan kartu sakti , Sedangkan pendukung capres sebelah malah mendapatkan bantuan prioritas. Itulah setitik kekecewaan rakyat kecil yang hanya dijadikan umbul - umbul setiap masa kampanye tiba!
Rasa cinta dan kepercayaan , bukanlah sesuatu yang abadi. Dan mungkin saja hal itu dapat diperoleh pada awalnya, tapi akan setengah mati mempertahankannya. Dan tidak menutup kemungkinana bisa terkikis bagaikan deburan ombak yang mengikis kerasnya karang dibibir pantai! Tidak ada yang salah dan yang akan mempersalahkan pemimpin , karena dengan alasan mendapatkan amanah , dan dengan bisa bebas menggunakannya. Bagaikan rakyat memberikan cek kosong , sehingga silahkan berapa nominal yang akan diisi. Itulah ibarat hati yang ingin saya sampaikan!
bagi kaum terpelajar ( akademisi ) dan kalangan yang memahami dinamika ekonomi dan politik , pasti bisa memaklumi dan menerima kebijakan seperti apapun. Dan khusus saya sendiri pun bisa mengerti kenaikan BBM yang akan diterapkan, karena banyak informasi yang telah tersebar ditengah publik. Akan tetapi akan lebih bijak dengan menaikan secara bertahap dengan “3x cicilan” selama 5 tahun memimpin. Lantaran jika menaikkan secara sekaligus dan spontan , maka akan terjadi gejolak sosial yang cukup kuat ditengah rakyat kecil. dan inilah senjata politisasi kubu lawan yang akan dilakukan untuk menggoyang pemerintahan Jokowi.
Setelah subsidi dikurangi , maka dana segar akan diperoleh pemerintahan. Inilah kekhawatiran yang ada disebagian masyarakat bahwa akan terjadi bancakan order proyek. Mungkin bukan Jokowi - JK yang menikmati, tapi para donatur dibelakang mereka selama di pilpres. Karena tidak ada istilah makan siang gratis didunia politik. Semua harus berdasarkan kepada TAKE AND GIVE. Dan mungkin perlu digarisbawahi , bahwa tidak menutup kemungkinan bahwa mafia ada dua jenis yatu, yang diluar pemerintahan. dan yang dlingkungan sekitar pemerintahan! karena yang namanya kekuasaan bagaikan gula segar yang menggiurkan liur semut - semut nakal.
Seandainya Jokowi - JK di saat masa kampanye berteriak “ KAMI AKAN MENGHAPUS SUBSIDI BBM” . Dijamin perolehan suaranya hanya dibawah 30 persen. Karena saya ingin menepis salah satu pernyataan jubir JK yang mengatakan bahwa, dimasa kampanye pasangan tersebut pernah meneriakkan hal itu ditengah masyarakat! Dan perlu dicatat baik - baik , bukanlah JK yang dipilih mayoritas rakyat , melainkan Jokowi. Sehingga JK beserta kroninya jangan terlalu besar kepala dan percaya diri yang berlebihan.
Bahkan tidak menutup kemungkinan jika JK beserta pendukungnya memiliki HIDDEN AGENDA. Dengan menggoyang posisi Jokowi sebagai presiden, agar JK mendapatkan posisi yang paling atas. Dengan demikian Golkar akan serta merta mendukung pemerintahan begitupun diikuti partai KMP lainnya. Selain itu didalam internal KIH sendiri juga , mulai ada ada suara - suara sumbang. Dan hanya lips service semata untuk menenangkan Jokowi, bila katanya dan katanya Presiden tidak mudah dilengserkan secara konstitusi. Tapi bagaimana jika banyak rakyat yang marah dengan berbagai kebijakannya yang tidak pro rakyat ? sedangkan rakyat sendiri pemegang tertinggi kedaulatan. Inilah celah yang coba dipermainkan lawan politiknya.
Artikel ini mungkin sangat berbeda dengan artikel saya sebelumnya , yang dimana sangat pro kepada Jokowi. Tapi disini saya hanya menekankan bahwa yang yang saya pilih dimasa pilpres ialah JOKO WIDODO bukannnya JUSUF KALLA. Bahkan bila harus memilih wakil , maka akan lebih baik pilihan dijatuhkan kepada ABRAHAM SAMAD!! himbauan kepada JK , janganlah terlalu offside terhadap posisi anda sendiri , karena wewenang untuk berbicara kepada rakyat sepenuhnya ada di pernyataan Presiden , karena sangat jelas diatur oleh konstitusi. Wahai Joko widodo WASPADALAH , WASPADALAH , WASPADALAH!!!
Sumber : http://ift.tt/1z3dbR2