Surabaya Lagi, Kota Tangerang Lagi
Kota Surabaya dan Kota Tangerang secara geografis sebetulnya jaraknya cukup jauh. Yang satu di ujung timur Pulau Jawa, sedangkan yang satunya lagi di ujung barat Pulau Jawa. Tapi entah mengapa, dua kota ini sepertinya ditakdirkan untuk selalu “bersaing” dalam urusan pengelolaan pemerintahan.
Dibandingkan dengan kota-kota lainnya di Indonesia, dua kota ini memang termasuk yang paling banyak muncul sebagai nominasi bahkan peraih penghargaan dalam berbagai ajang baik di level nasional hingga internasional. Penghargaan yang diterima itu pun bermacam-macam mulai bidang pemerintahan, keuangan hingga pengelolaan lingkungan hidup
Contohnya saja yaitu dalam hal pengelolaan lingkungan hidup. Di ajang penghargaan Adipura Kencana tahun 2014, Kota Surabaya bersama Kota Tangerang meraih penghargaan simbol kota terbersih yang diberikan oleh Menteri Lingkungan Hidup tersebut. Hasil ini juga mengulang prestasi tahun 2013 yang lagi-lagi menempatkan Kota Surabaya dan Kota Tangerang sebagai peraih penghargaan ini. Beberapa penghargaan lainnya juga diraih bersamaa oleh dua kota ini.
Yang terbaru adalah penghargaan di ajang ASEAN Environmentally Sustainable City (ESC). Penghargaan tersebut diterima langsung Walikota Tangerang, Arief Wismansyah pada acara Presentations Ceremony for the 3rd ASEAN Environmental Sustainable Cities (ESC) Award and the 2nd ASEAN Dedicated of Recognition di Vientien, Laos, Kamis 30 Oktober 2014.
Sebelumnya, Kota Tangerang ditunjuk untuk mewakili Indonesia karena Tangerang telah meraih pengharggaan Adipura Kencana untuk kategori kota metropolitan 2 (dua) kali berturut-turut. Dalam ajang ini, Kota Tangerang meraih penghargaan untuk kategori clean air dengan indikator antara lain pemantauan berkelanjutan, uji emisi, pengawasan sumber tidak bergerak, dan manajemen transportasi.
Prestasi yang diraih Kota Tangerang ini termasuk “terlambat” dibanding Kota Surabaya. Pasalnya, Kota Surabaya sudah terlebih dulu meraihnya pada tahun 2011 yang pada saat itu digelar di Pulau Bali. Selain itu, prestasi Kota Surabaya juga sedikit berbeda, karena memenangkan untuk semua kategori yaitu; clean air, clean water, dan clean land.
Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta, Kota Surabaya harus diakui memang banyak memiliki keunggulan. Dari sisi usia, Kota Surabaya juga jauh lebih dulu berdiri dibandingkan dengan Kota Tangerang. Jika Kota Surabaya sudah berdiri sejak ratusan tahun lalu, Kota Tangerang baru terbentuk pada tahun 1993. Begitu pula dari sisi luas wilayah, dimana Kota Surabaya memiliki sekitar 333.063 km2, sementara luas Kota Tangerang kurang setengahnya atau sekitar 164.54 km2. Oleh sebab itu tidak mengherankan jika Kota Surabaya lebih banyak makan asam garam dibanding Kota Tangerang dalam mengelola pemerintahan.
Berbagai keunggulan yang dimiliki Kota Surabaya, juga diakui oleh Walikota Tangerang Arief Wismansyah. Hal itu yang mendorong Pemerintah Kota Tangerang berkunjung ke Surabaya untuk tukar pengalaman sekaligus menimba ilmu dengan Walikota Surabaya Tri Rismaharani (http://ift.tt/1zkTxCS).
Tapi yang jelas, Kota Tangerang dengan usianya yang baru menginjak 21 tahun kini sudah mulai menampakkan keberhasilannya dalam mengelola pemerintahan mengikuti jejak Kota Surabaya. Ibarat pepatah “tiada gading yang tak retak”, pengelolaan pemerintahan di Kota Tangerang juga belum sempurna seratus persen. Masih ada yang bolong dan perlu perbaiki. Mudah-mudahan dibawah kendali Arief Wismansyah sebagai walikota, berbagai kelemahan itu bisa diperbaiki.
Sumber : http://ift.tt/1zkTxCT
Prestasi yang diraih Kota Tangerang ini termasuk “terlambat” dibanding Kota Surabaya. Pasalnya, Kota Surabaya sudah terlebih dulu meraihnya pada tahun 2011 yang pada saat itu digelar di Pulau Bali. Selain itu, prestasi Kota Surabaya juga sedikit berbeda, karena memenangkan untuk semua kategori yaitu; clean air, clean water, dan clean land.
Sebagai kota terbesar kedua di Indonesia setelah Jakarta, Kota Surabaya harus diakui memang banyak memiliki keunggulan. Dari sisi usia, Kota Surabaya juga jauh lebih dulu berdiri dibandingkan dengan Kota Tangerang. Jika Kota Surabaya sudah berdiri sejak ratusan tahun lalu, Kota Tangerang baru terbentuk pada tahun 1993. Begitu pula dari sisi luas wilayah, dimana Kota Surabaya memiliki sekitar 333.063 km2, sementara luas Kota Tangerang kurang setengahnya atau sekitar 164.54 km2. Oleh sebab itu tidak mengherankan jika Kota Surabaya lebih banyak makan asam garam dibanding Kota Tangerang dalam mengelola pemerintahan.
Berbagai keunggulan yang dimiliki Kota Surabaya, juga diakui oleh Walikota Tangerang Arief Wismansyah. Hal itu yang mendorong Pemerintah Kota Tangerang berkunjung ke Surabaya untuk tukar pengalaman sekaligus menimba ilmu dengan Walikota Surabaya Tri Rismaharani (http://ift.tt/1zkTxCS).
Tapi yang jelas, Kota Tangerang dengan usianya yang baru menginjak 21 tahun kini sudah mulai menampakkan keberhasilannya dalam mengelola pemerintahan mengikuti jejak Kota Surabaya. Ibarat pepatah “tiada gading yang tak retak”, pengelolaan pemerintahan di Kota Tangerang juga belum sempurna seratus persen. Masih ada yang bolong dan perlu perbaiki. Mudah-mudahan dibawah kendali Arief Wismansyah sebagai walikota, berbagai kelemahan itu bisa diperbaiki.
Sumber : http://ift.tt/1zkTxCT