Perawan Tetangga Itu Bernama “Menteri”
Usai sudah pesta sekarang saatnya bekerja, bekerja dan bekerja. Jokowi-JK mulai disibukkan dengan permintaan para dayang-dayang dan pengasong keliling menawarkan calonnya untuk dipilih jadi menantu (Menteri). Kesibukan para pengasong menawarkan calonnya dilakukan sejak penetapan Jokowi-JK jadi Capres dan Cawapres hingga keputusan kemenangan melalui MK.
Dari sekian banyak pengasong ada beberapa pengasong yang mulai kecewa dan patah hati karena calon yang ditawarkan belum atau tidak mendapatkan respon dari Jokowi hingga ada curhatan di FB dan Twitter (kebetulan lagi trend kalau ada masalah harus diposting di media sosial).
Kekecewaan para pengasong ataupun orang2 yang merasa “BERJASA” mengantarkan Jokowi-JK ke Istana seperti seorang pekerja musik merangkap perancang acara Pesta Salam 3 Jari di Monas mengatakan “Sekarang sudah banyak orang2 yang dulunya tidak ikut sama-sekali mulai tebar pesona dan sok sibuk mengurus acara pesta Salam 3 Jari, saya akan menonton acara tersebut dari rumah saja” katanya.
Dalam kehidupan politik terutama di Indonesia orang-orang merasa “Tertinggal” atau “Ditinggalkan” adalah hal yang biasa karena politik itu hanya alat untuk mencapai kekuasaan bagi sebagian orang jadi mereka yang “terlupakan” tidak perlulah marah atau mengecam cukup diam dan merenung bahwa politik tidak mengenal kata Kawan, Sahabat atau Saudara.
Karena ambisi serta syahwat untuk mendapatkan kue kekuasaan ada oknum partai politik yang tega menjegal ketuanya sendiri demi mendapat perhatian dari Jokowi-JK padahal dulunya antara tahun 1977-1997 partai tersebut merupakan favorit saya tapi sekarang sikap santun dari partai tersebut sudah hilang.
Selamat bekerja Jokowi-JK kami rakyat Indonesia menunggu karya anda berdua demi kemajuan bangsa pilihlah pembantu-pembantu orang yang kompeten dan bukan para penjilat atau pedagang asset Negara. (Pku, 22-10-2014)
Sumber : http://ift.tt/10larTL
Dari sekian banyak pengasong ada beberapa pengasong yang mulai kecewa dan patah hati karena calon yang ditawarkan belum atau tidak mendapatkan respon dari Jokowi hingga ada curhatan di FB dan Twitter (kebetulan lagi trend kalau ada masalah harus diposting di media sosial).
Kekecewaan para pengasong ataupun orang2 yang merasa “BERJASA” mengantarkan Jokowi-JK ke Istana seperti seorang pekerja musik merangkap perancang acara Pesta Salam 3 Jari di Monas mengatakan “Sekarang sudah banyak orang2 yang dulunya tidak ikut sama-sekali mulai tebar pesona dan sok sibuk mengurus acara pesta Salam 3 Jari, saya akan menonton acara tersebut dari rumah saja” katanya.
Dalam kehidupan politik terutama di Indonesia orang-orang merasa “Tertinggal” atau “Ditinggalkan” adalah hal yang biasa karena politik itu hanya alat untuk mencapai kekuasaan bagi sebagian orang jadi mereka yang “terlupakan” tidak perlulah marah atau mengecam cukup diam dan merenung bahwa politik tidak mengenal kata Kawan, Sahabat atau Saudara.
Karena ambisi serta syahwat untuk mendapatkan kue kekuasaan ada oknum partai politik yang tega menjegal ketuanya sendiri demi mendapat perhatian dari Jokowi-JK padahal dulunya antara tahun 1977-1997 partai tersebut merupakan favorit saya tapi sekarang sikap santun dari partai tersebut sudah hilang.
Selamat bekerja Jokowi-JK kami rakyat Indonesia menunggu karya anda berdua demi kemajuan bangsa pilihlah pembantu-pembantu orang yang kompeten dan bukan para penjilat atau pedagang asset Negara. (Pku, 22-10-2014)
Sumber : http://ift.tt/10larTL