Cukup ‘demokrasi’ saja. Bukan yang Parlementer. Bukan yang Terpimpin
The good old times. Kebetulan saya ingat persis masih di tahun 1998, Amien Rais bicara di depan khalayak ramai di gedung Berlian Semarang, ” Yang kita inginkan adalah ‘demokrasi’ saja. Tanpa embel-embel demokrasi terpimpin, demokrasi per lementer, atau demokrasi Pancasila”. - yang mana yang terakhir ini sempat jadi mantranya suharto selama puluhan tahun .
“Cukup ‘demokrasi’ saja”, begitu seru pemimpin reformasi itu.
Halo haloo operator. Bagaimana kabarnya hari ini di 2014?
Satu poin pentingnya: Its crystal clear. Kita jelas tidak bisa mengiyakan saat energi partisipasi masyarakat , semata hanya dijadikan ALAT balas dendam kubu yang kalah. Judul filmya Revenge 2.0. Bagi langgengnya logika menang kalah antar kubu dalam pilpres kemarin
Jakarta, 13 September 2014
@romi_mr
Sumber : http://ift.tt/1rZC3DY
“Cukup ‘demokrasi’ saja”, begitu seru pemimpin reformasi itu.
Halo haloo operator. Bagaimana kabarnya hari ini di 2014?
Satu poin pentingnya: Its crystal clear. Kita jelas tidak bisa mengiyakan saat energi partisipasi masyarakat , semata hanya dijadikan ALAT balas dendam kubu yang kalah. Judul filmya Revenge 2.0. Bagi langgengnya logika menang kalah antar kubu dalam pilpres kemarin
Jakarta, 13 September 2014
@romi_mr
Sumber : http://ift.tt/1rZC3DY