Politisi Busuk Incar Posisi Menteri
Meskipun presiden terpilih sebagai hasil pilpres 2014 belum resmi dilantik secara resmi oleh MPR, namun wacana siapa-siapa yang akan duduk menjadi anggota kabinet mulai beredar di beberapa media massa. Ada yang diusulkan oleh parti pendukung, ada yang diusulkan oleh organisasi tertentu, dan ada pula sebagai usulan dari masyarakat umum yang disampaikan melalui tokoh2 masyarakat.
Untuk mengakomodasi dari semua harapan itu, presiden terpilih nantinya haruslah hati2, karena bagaimanapun memilih anggota kabinet itu merupakan hak prerogatif presiden terpilih. Jangan sampai terjadi salah pilih nantinya meskipun jika terjadi kesalahan memilih mudah saja presiden untuk menggantinya, tetapi hal itu tetap akan menjadi hambatan dalam memacu pembangunan nasional.
Berdasarkan pengamatan dan pencermatan yang saya lakukan terhadap calon-calon yang diusulkan, banyak diantaranya yang merupakan politisi maupun anggota partai pendukung dengan track record hitam, yaitu pejabat atau menteri yang terindikasi korupsi pada saat menduduki menteri di kabinet SBY. Ada yang terlibat dalam kasus durian, jual beli jabatan melalui staf khusus yang berasal dari partainya, ada yang terlibat dalam penghapusan pasal-pasal krusial dari rancangan undang-undang, dan lain sebagainya.
Pak Jokowi itu orang baik, jujur, bersih, sederhana, tetapi kalau sampai salah yaitu tetap memilih orang-orang bermasalah sebagai anggota kabinetnya, maka dipat dipastikan pemerintahan Jokowi tidak akan berjalan mulus, dan bahkan akan menjadi pemerintahan yang korup.
Kesimpulannya, jika Jokowi-JK benar-benar dilantik menjadi RI - 1 dan RI-2, maka cermatlah dalam memilih anggota kabinet. Meskipun dia orang nomor satu dalam partai pendukung, tetapi kalau kotor, korup, dan busuk, untuk apa dipilih. Sebagai presiden harus tegas, membela kebenaran, dan tidak pandang bulu.
Sumber : http://ift.tt/1oP9DPh
Untuk mengakomodasi dari semua harapan itu, presiden terpilih nantinya haruslah hati2, karena bagaimanapun memilih anggota kabinet itu merupakan hak prerogatif presiden terpilih. Jangan sampai terjadi salah pilih nantinya meskipun jika terjadi kesalahan memilih mudah saja presiden untuk menggantinya, tetapi hal itu tetap akan menjadi hambatan dalam memacu pembangunan nasional.
Berdasarkan pengamatan dan pencermatan yang saya lakukan terhadap calon-calon yang diusulkan, banyak diantaranya yang merupakan politisi maupun anggota partai pendukung dengan track record hitam, yaitu pejabat atau menteri yang terindikasi korupsi pada saat menduduki menteri di kabinet SBY. Ada yang terlibat dalam kasus durian, jual beli jabatan melalui staf khusus yang berasal dari partainya, ada yang terlibat dalam penghapusan pasal-pasal krusial dari rancangan undang-undang, dan lain sebagainya.
Pak Jokowi itu orang baik, jujur, bersih, sederhana, tetapi kalau sampai salah yaitu tetap memilih orang-orang bermasalah sebagai anggota kabinetnya, maka dipat dipastikan pemerintahan Jokowi tidak akan berjalan mulus, dan bahkan akan menjadi pemerintahan yang korup.
Kesimpulannya, jika Jokowi-JK benar-benar dilantik menjadi RI - 1 dan RI-2, maka cermatlah dalam memilih anggota kabinet. Meskipun dia orang nomor satu dalam partai pendukung, tetapi kalau kotor, korup, dan busuk, untuk apa dipilih. Sebagai presiden harus tegas, membela kebenaran, dan tidak pandang bulu.
Sumber : http://ift.tt/1oP9DPh