Koalisi Permanen atau Koalisi Permen?
Senin, 14 Juli ‘14. Siang itu, Tugu Proklamasi di Jakarta Pusat tampak meriah. Uniform atau baju seragam berwarna putih tampak mendominasi suasana siang nan gersang dan terik! Meski meriah, pendeklarasian Koalisis Merah Putih Permanen gagasan kubu Prabowo-Hatta pada siang itu tak segegap gempita suasana ketika Jokowi-JK mendeklarasikan pencalonannya sebagai capres dan cawapres, yang juga diselenggarakan di tempat yang sama.
Konon, koalisi permanen dibentuk dengan tujuan untuk memperkuat ikatan atau komitmen sehingga koalisi yang sudah terbentuk tetap solid. Betulkah demikian?
Selasa, 15 Juli ‘14, Pengamat Politik LIPI Ikrar Nusa Bakti mengatakan:
“Koalisi permanen itu rapuh karena tak didukung oleh idiologi politik yang sama. Saya perkirakan koalisi permanen itu sulit bertahan!”
Hal yang sama juga dikatakan oleh Pengamat Politik UGM Ari Dwipayana:
“Dengan tujuan jangka pendek maka kepermanenan Koalisi Merah Putih itu diragukan. Meski ada upaya untuk mencari-cari platform yang sama pada Pancasila namun basis kesamaan platform idiologi kebijakan belum jelas.”
Perlahan tetapi pasti, apa yang dikatakan para pengamat politik itu kini terbukti. Usai KPU mengumumkan pemenang Pilpres ‘14, gelagat untuk segera merapat ke kubu pemenang mulai santer terdengar.
Bahkan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan:
“Ada kawan-kawan saya yang menyatakan untuk segera bergabung ke koalisi kami. Namun tentu saja tak akan saya sebutkan di sini. Tak etis!”
Sementara, meski soliditas koalisi permanen juga sudah diragukan oleh Waketum Golkar Agung Laksono dengan mengatakan:
“Arah koalisi Golkar bisa berubah seiring dengan berubahnya kepemimpinan,” namun Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar bersikukuh:
“Golkar memastikan tak akan bergabung dengan koalisi Jokowi-JK. Golkar tetap konsisten berada di Koalisi Permanen Merah Putih!” ujar Akbar Tanjung (28/07/14).
Koalisi Permanen atau Koalisi Permen? Banyak kalangan nyaris senada mengatakan:
“Di jagad politik tak mengenal kawan abadi. Yang ada kepentingan abadi, ambisi pribadi yang diusahakan agar tetap abadi!”
Alhasil, tak akan pernah ada koalisi permanen, setidaknya di Indonesia. Yang ada Koalisi Permen, yang rasa manisnya hanya bersifat sementara. O, ya?!
*Selamat malam Indonesia. MInal Aidin wal Faizin, Mohon Maaf Lahir & Batin.
Sumber : http://ift.tt/1uHpFPX
Konon, koalisi permanen dibentuk dengan tujuan untuk memperkuat ikatan atau komitmen sehingga koalisi yang sudah terbentuk tetap solid. Betulkah demikian?
Selasa, 15 Juli ‘14, Pengamat Politik LIPI Ikrar Nusa Bakti mengatakan:
“Koalisi permanen itu rapuh karena tak didukung oleh idiologi politik yang sama. Saya perkirakan koalisi permanen itu sulit bertahan!”
Hal yang sama juga dikatakan oleh Pengamat Politik UGM Ari Dwipayana:
“Dengan tujuan jangka pendek maka kepermanenan Koalisi Merah Putih itu diragukan. Meski ada upaya untuk mencari-cari platform yang sama pada Pancasila namun basis kesamaan platform idiologi kebijakan belum jelas.”
Perlahan tetapi pasti, apa yang dikatakan para pengamat politik itu kini terbukti. Usai KPU mengumumkan pemenang Pilpres ‘14, gelagat untuk segera merapat ke kubu pemenang mulai santer terdengar.
Bahkan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengatakan:
“Ada kawan-kawan saya yang menyatakan untuk segera bergabung ke koalisi kami. Namun tentu saja tak akan saya sebutkan di sini. Tak etis!”
Sementara, meski soliditas koalisi permanen juga sudah diragukan oleh Waketum Golkar Agung Laksono dengan mengatakan:
“Arah koalisi Golkar bisa berubah seiring dengan berubahnya kepemimpinan,” namun Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar bersikukuh:
“Golkar memastikan tak akan bergabung dengan koalisi Jokowi-JK. Golkar tetap konsisten berada di Koalisi Permanen Merah Putih!” ujar Akbar Tanjung (28/07/14).
Koalisi Permanen atau Koalisi Permen? Banyak kalangan nyaris senada mengatakan:
“Di jagad politik tak mengenal kawan abadi. Yang ada kepentingan abadi, ambisi pribadi yang diusahakan agar tetap abadi!”
Alhasil, tak akan pernah ada koalisi permanen, setidaknya di Indonesia. Yang ada Koalisi Permen, yang rasa manisnya hanya bersifat sementara. O, ya?!
*Selamat malam Indonesia. MInal Aidin wal Faizin, Mohon Maaf Lahir & Batin.
Sumber : http://ift.tt/1uHpFPX