PKS Berhasil Mendesak Komisi II Rekomendasikan Pansus Pilpres
PKS memang sangat hebat dan pro rakyat. Di depan Rapat Pleno Komisi II dengan gagahnya berhasil mendesak forum Komisi II agar membentuk segera Pansus Pilpres 2014. Bahkan tidak lupa ayat-ayat dikumandangkan di forum agar semua yang hadir paham betapa mulianya PKS.
Setelah sebelum-sebelumnya Hidayat Nur Wahid dan Mahfud Sidiq berkali-kali mengatakan pada media bahwa diperlukannya Pansus Pilpres Curang, kali ini anggota Majelis Syuro PKS, Jazuli Juwaini mendesak Komisi II DPR untuk segera membentuk Pansus Pilpres 2014.
“Pelanggaran terstruktur, sistematis dan masif tidak terbukti dalam putusan MK, tapi bukan berarti tidak ada masalah,” ucap Jazuli dalam rapat dengan Komisi II di gedung DPR, Jakarta, Senin (1/9/2014). Detiknews.
Menurut Jazuli, pelanggaran yang meningkat menurut laporan Bawaslu terjadi di 50 daerah. Hal itu menurut Jazuli meski pelanggaran tidak terstruktur tapi terjadi massif di banyak daerah. Sehingga DPR harus menyelediki hal tersebut demi kepentingan public (rakyat).
“Dari sini sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik, secara moral dan kepada Allah, kalau gunakan agama, ‘man roa minkum munkaron fal yughayyir bi yadihi’ dan seterusnya, maka dia harus lakukan langkah pencegahan, pelurusan dan seterusnya,” ujar Jazuli.
“Keinginan kita adalah keinginan yang mulia, saya melihat dari Sisa waktu (DPR) sampai akhir bulan ini akan selesai,” ujar Ustad tersebut.
Jadi menurut Jazuli, pekerjaan-pekerjaan lain di DPR harus dikesampingkan dahulu mengingat hal ini sangat penting.
Dan rupanya PKS dalam hal ini sangat didukung oleh Ketua Komisi II DPR Agun Gunanjar dan politisi Golkar Nurul Arifin. Bahkan Ketua Komisi II,Agun Gunanjar sebulan yang lalu sudah berkali-kali menyatakan pentingnya pembentukan Pansus Pilpres Curang ini. Agun sempat menuliskan 2 artikel tentang hal ini di blog pribadinya.
Sependapat dengan Agun, Politisi Golkar mantan artis seksi Nurul Arifin malah mengatakan kecurangan di Pilpres ini seperti Kentut. Tidak ketahuan siapa yang kentut tapi bau nya bisa dicium semua orang. (biasanya sih kalau orang yang teriak ada yang kentut umumnya dia sendiri yang kentut).
“Kecurangan (Pilpres) ini seperti kentut, baunya terasa tapi tak ada yang mau ngaku,” kata anggota Komisi II Fraksi Golkar Nurul Arifin dalam rapat dengan KPU di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (1/9/2014).Detiknews.
Menurut Nurul, Pansus Pilpres ini perlu dibentuk karena KPU bersikap Pongah dan Sombong. “KPU saya tahu banyak didukung media, masyarakat. Tapi kita obyektif sehingga saya pribadi menilai KPU memperlihatkan kepongahan,” kritik Nurul.
“Ketiga, KPU sangat tidak sensitif ketika pasangan calon nomor satu menyatakan mengundurkan diri, KPU tidak berusaha menunda padahal UU mengatakan penetapan hasil pemilu 30 hari setelah pemungutan suara. Jadi saya pribadi dengan teman-teman ingin rekomendasikan penyelidikan mendalam atas kekisruhan daftar pemilih, DPT, DPK, DPTB, dan DPKTb,” imbuh Nurul menegaskan.
Dan karena Ketua Komisi II DPR, Agun Gunanjar juga sebelum-sebelumnya sudah bersuara menggulirkan wacana pembentuk Pansus Pilpres, maka sore tadi Agun pun mengetuk Palu Rapat kordinasi ini dengan keputusan Komisi II DPR merekomendasikan Pembentukan Pansus Pilpres.
Menurut Agun Pansus ini untuk dibentuk agar dapat dijadikan referensi bagi Pilpres-pilpres mendatang. “Komisi II merekomendasikan pembentukan Pansus pemilu untuk melakukan penyelidikan yang terkait dengan data-data pemilih, proses penghitungan dan pergerakan suara dari TPS hingga KPU, penggunaan anggaran, hingga IT yang digunakan,” ujar Agun.
Dan menurut Agun hanya PDIP saja yang menolak rekomendasi hal tersebut.
Sumber :
http://ift.tt/1sUqtvz
http://ift.tt/1lt03Cq
http://ift.tt/1sUqtLP
Sumber : http://ift.tt/1lt03SI
Setelah sebelum-sebelumnya Hidayat Nur Wahid dan Mahfud Sidiq berkali-kali mengatakan pada media bahwa diperlukannya Pansus Pilpres Curang, kali ini anggota Majelis Syuro PKS, Jazuli Juwaini mendesak Komisi II DPR untuk segera membentuk Pansus Pilpres 2014.
“Pelanggaran terstruktur, sistematis dan masif tidak terbukti dalam putusan MK, tapi bukan berarti tidak ada masalah,” ucap Jazuli dalam rapat dengan Komisi II di gedung DPR, Jakarta, Senin (1/9/2014). Detiknews.
Menurut Jazuli, pelanggaran yang meningkat menurut laporan Bawaslu terjadi di 50 daerah. Hal itu menurut Jazuli meski pelanggaran tidak terstruktur tapi terjadi massif di banyak daerah. Sehingga DPR harus menyelediki hal tersebut demi kepentingan public (rakyat).
“Dari sini sebagai bentuk pertanggungjawaban kepada publik, secara moral dan kepada Allah, kalau gunakan agama, ‘man roa minkum munkaron fal yughayyir bi yadihi’ dan seterusnya, maka dia harus lakukan langkah pencegahan, pelurusan dan seterusnya,” ujar Jazuli.
“Keinginan kita adalah keinginan yang mulia, saya melihat dari Sisa waktu (DPR) sampai akhir bulan ini akan selesai,” ujar Ustad tersebut.
Jadi menurut Jazuli, pekerjaan-pekerjaan lain di DPR harus dikesampingkan dahulu mengingat hal ini sangat penting.
Dan rupanya PKS dalam hal ini sangat didukung oleh Ketua Komisi II DPR Agun Gunanjar dan politisi Golkar Nurul Arifin. Bahkan Ketua Komisi II,Agun Gunanjar sebulan yang lalu sudah berkali-kali menyatakan pentingnya pembentukan Pansus Pilpres Curang ini. Agun sempat menuliskan 2 artikel tentang hal ini di blog pribadinya.
Sependapat dengan Agun, Politisi Golkar mantan artis seksi Nurul Arifin malah mengatakan kecurangan di Pilpres ini seperti Kentut. Tidak ketahuan siapa yang kentut tapi bau nya bisa dicium semua orang. (biasanya sih kalau orang yang teriak ada yang kentut umumnya dia sendiri yang kentut).
“Kecurangan (Pilpres) ini seperti kentut, baunya terasa tapi tak ada yang mau ngaku,” kata anggota Komisi II Fraksi Golkar Nurul Arifin dalam rapat dengan KPU di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (1/9/2014).Detiknews.
Menurut Nurul, Pansus Pilpres ini perlu dibentuk karena KPU bersikap Pongah dan Sombong. “KPU saya tahu banyak didukung media, masyarakat. Tapi kita obyektif sehingga saya pribadi menilai KPU memperlihatkan kepongahan,” kritik Nurul.
“Ketiga, KPU sangat tidak sensitif ketika pasangan calon nomor satu menyatakan mengundurkan diri, KPU tidak berusaha menunda padahal UU mengatakan penetapan hasil pemilu 30 hari setelah pemungutan suara. Jadi saya pribadi dengan teman-teman ingin rekomendasikan penyelidikan mendalam atas kekisruhan daftar pemilih, DPT, DPK, DPTB, dan DPKTb,” imbuh Nurul menegaskan.
Dan karena Ketua Komisi II DPR, Agun Gunanjar juga sebelum-sebelumnya sudah bersuara menggulirkan wacana pembentuk Pansus Pilpres, maka sore tadi Agun pun mengetuk Palu Rapat kordinasi ini dengan keputusan Komisi II DPR merekomendasikan Pembentukan Pansus Pilpres.
Menurut Agun Pansus ini untuk dibentuk agar dapat dijadikan referensi bagi Pilpres-pilpres mendatang. “Komisi II merekomendasikan pembentukan Pansus pemilu untuk melakukan penyelidikan yang terkait dengan data-data pemilih, proses penghitungan dan pergerakan suara dari TPS hingga KPU, penggunaan anggaran, hingga IT yang digunakan,” ujar Agun.
Dan menurut Agun hanya PDIP saja yang menolak rekomendasi hal tersebut.
Sumber :
http://ift.tt/1sUqtvz
http://ift.tt/1lt03Cq
http://ift.tt/1sUqtLP
Sumber : http://ift.tt/1lt03SI