Suara Warga

Bekas kolonialisme Papua, mengemban derita

Artikel terkait : Bekas kolonialisme Papua, mengemban derita

Bagi Penduduk Indonesia yang merasa jiwanya terancam karena berbeda keyakinan, sangat lucu, bahkan mengada-ngada, tak ada intimidasi apalagi berkeinginan menyebarkan agama kepada pemeluk lain, tidaklah, pertanyaanpun timbul bagaimana di Papua? mereka ada yang menyebarkan ajaran Tauhid (Islam) padahal mereka sudah memeluk agama lain?

Sukarelawan tanpa bantuan asing ikhlas sukarela memberitakan kasih sayang sesungguhnya, terhadap diri mereka (orang papua), meningkatkan pengetahuan, memberikan wawasan pemahaman kebersihan yang sangat sederhana, berusaha memanusiakan orang Papua, terutama yang tak tersentuh dunia luar. Kaum Kolonialisme hanya melebelkan pegangan mereka, tanpa berusaha mengubah mereka ke arah yang lebih baik, seolah bekas kolonialisme mengemban derita panjang tak berkesudahan.

Ajaran Islam menekankan kebersihan badan setiap 5x sehari, menjaga pola makan, menghindari permusuhan, menjaga kerukunan (ukhuwwah islamiah), serta berhubungan baik terhadap kepercayaan lain tanpa memaksa mereka untuk ikut menjadi muslim. Lihatlah kondisi papua setelah sukses labelisasi pengikut ajaran kolonialisme (prihatinpapua).

Amati perubahanya setelah tindakan nyata saudara-saudara sebangsa setanah air, memberikan contoh dalam bentuk perbuatan dan contoh yang baik. kembali Kolonialisme gagal membangun rakyat papua, membiarkan tradisi perang padahal mereka satu saudara. Lambat tapi pasti, papua akan jauh lebih maju dari propinsi lain kalau rakyat Papua sudah melekatkan diri pada Ajaran kebersihan (kebersihan sebagian daripada iman).

Rakyat Papua juga ingin maju seperti lainnya, hidup layak, menjadi manusia seutuhnya, mungkin saja dengan cara menghapuskan slogan ” mempertahankan tradisi nenek moyang “, menjadikan rakyat papua akan jauh lebih baik. Aneh sekali, bukan membangun rakyat Papua menuju kehidupan lebih baik malah haus kekuasaan, membawa simbol pegangan ajaran kolonialisme (hut), sadarlah… Mari menjadikan rakyat Papua menjadi lebih baik, kalau bukan kita siapa lagi?

Silahkan amati kehidupan mereka setelah menjadi bagian dari kita…

sebelumnya:



http://ift.tt/1zy6CGF

sesudahnya



http://ift.tt/1zy6CGJ




Sumber : http://ift.tt/XijqmP

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz