Suara Warga

"Hidden Agenda" Mark Zuckerberg Untuk Indonesia dan Jokowi: Sebuah Analisis

Artikel terkait : "Hidden Agenda" Mark Zuckerberg Untuk Indonesia dan Jokowi: Sebuah Analisis

Saya sempat kaget juga ketika saya membuka salah satu sosial media ada gambar Pendiri Facebook ini sedang mengambil foto beberapa orang wisatawan asing di Candi Borobudur Jawa Tengah. Apakah Mark memang benar datang ke Indonesia? Maklumlah saya jarang membaca koran, saya lebih suka membaca berita yang ada di dunia maya saja dari berbagai sumber. Setelah saya membuka peramban Mozilla Fox saya dan mencarinya di Google akhirnya saya menemukan “Mark”. Hmmm…ternyata memang “Mark” saat itu (12/10/2014) telah berkunjung ke Indonesia.

1413375095817135630

Ada gelisik dalam hati saya, seperti orang Indonesia kebanyakan. Lantas timbulah beberapa pertanyaan keingin tahuan dalam pikiran saya waktu itu. Pertanyaan-pertanyaan itu antara lain:

1) Apakah benar hanya karena misi “sebatas bisnis saja” untuk meluncurkan proyek Internet.org, dimana proyek itu (yang katanya) merupakan sebuah kemitraan global dengan misi memperluas jangkauan internet agar mencakup dua pertiga warga dunia yang sejauh ini masih belum bisa mengaksesnya, yang merupakan kelanjutan rencana pada pertengahan 2013 lalu ?

2) Kenapa Mark memilih Candi Borobudur menjadi tujuan pertamanya datang ke Indonesia ? Kenapa tidak Jakarta (Monas)? atau mungkin Bali ? Kenapa ia memilih sisi Relung di pagar langkan 4 baris pertama Rupadhatu sisi Timur ??? Kenapa memilih puncak Borobudur dan bukan Menara BNI 46 ?

3) Pada tanggal 13 Oktober 2014 (1 hari setelah kedatangannya di Indonesia), Mark Zuckerberg memang telah dijadwalkan akan bertemu dengan para pengembang aplikasi, bersama dengan Ericsson dan operator XL. Kenapa memilih Ericsson dan operator XL? Bukankah banyak pilihan yang lain ?

4) Kenapa Mark memilih Warung Bu Ageng (pemiliknya adalah Butet Kertaredjasa/ seniman/artis) diantara ratusan warung/ rumah makan di Yogyakarta ?

5) Tokoh nasional pertama yang Mark temui adalah Jokowi di Balaikota. Kenapa bukan SBY? Apakah hanya karena Jokowi adalah “the darling of social media” ? Apakah ada alasan lain? Setelah itu mereka ke blusukan ke Tanah Abang, kenapa memilih Tanah Abang? Apakah memang itu agenda Jokowi pagi hari itu (jam 9.00 WIB)? Ataukah ada sesuatu yang lain? Bukankah Mark membuka peluang untuk “membantu pengembangan IT” di Indonesia/ Nasional? Dalam bentuk apa dan berapa lama?

1413374470727574593

14133752051056120543

Analisis Agenda Tersembunyi (Hidden Agenda) Mark Zuckerberg Untuk Indonesia

Baiklah saya akan mencoba menganalisis rangkaian peristiwa 1 sampai dengan 5 di atas, yang kira-kira dapat saya tuangkan seperti ini:

1) Saya sangat yakin alasan semata bisnis untuk meluncurkan proyek Internet.org khususnya di Indonesia, adalah sebuah sasaran antara. Lantas apa sasaran utamanya?

Menurut saya “sebuah benda” telah ditempatkan dengan baik dalam salah satu stupa di puncak borobudur sisi relung di pagar langkan 4 baris pertama Arupadhatu sisi Timur adalah jawabannya. Apakah nama benda itu? Sebuah “Decoder”. Saya akan artikan pada dear Kompasianer apa kegunaan sebuah DECODER menurut apa yang pernah saya baca dan dapatkan di dunia maya. Bahasa sederhananya DECODER adalah alat yang di gunakan untuk dapat mengembalikan proses encoding sehingga kita dapat melihat atau menerima informasi aslinya. Lebih singkatnya benda itu merupakan “RECEIVER untuk menerima SINYAL SATELIT. Satelit siapa? Untuk tujuan apa? Coba hubungkan dengan rencana kuat MARK memilih Ericsson dan operator XL. Ingat hingga Juni 2014, XL sudah memiliki 4000 menara BTS (Base “TRANSCEIVER” Station).

Berikut ini saya lampirkan penjelasan “decoder” silahkan buka pada http://ift.tt/1r9wL7W

Lihat juga http://ift.tt/1vcMeKL

Saya tidak akan meneruskan analisis saya perihal “DEKODER” dan “SATELIT ASING”, saya serahkan kepada Kompasianer untuk menganalisanya sendiri. Terlebih jika ada Kompasianer yang ahli dalam bidang ini. Semakin jelas bukan? Apa sebenarnya agenda tersebunyi Mark untuk Internet Indonesia dan Jokowi tentunya.

O iya, lantas dimana “PEMANCAR” nya? Jawabanya adalah Candi Borobudur itulah TIANG “INDUK” PEMANCARNYA, sementara BTS XL yang berjumlah 44.946 (Data 2013) itu hanya akan dijadikan “ANAKAN PEMANCAR”.

2) Kenapa memilih Borobudur sisi Arupadhatu yang berada pada ketinggian 265 m (870 kaki) dari permukaan laut? Jawabannya jelas sangat berhubungan dengan “DECODER” tadi. Seperti kita ketahui bersama, tidak ada bangunan kokoh (tidak banjir/ tahan gempa/ jauh dari jangkauan manusia karena berada di dalam stupa) di Indonesia yang melebihi ketinggian Candi Borobudur. Walaupun Gedung BNI 46 Jakarta (diseberang Wisma Indocement) masih menempati peringkat teratas bangunan “tertinggi” di Indonesia. BNI 46 memiliki tinggi 262 meter masih tetap kalah tinggi dengan Sisi Arupadhatu Candi Borobudur dan belum tentu aman dan “terkesan aneh” dan menimbulkan banyak pertanyaan jika seorang Mark Zuckerberg berada di atas puncak Gedung itu. Kekuatannya tidak akan sekokoh candi Borobudur, jika terjadi Gempa atau angin kencang. tempat kedua adalah Ciputra World dengan tinggi 256,6 meter. Dapat dibayangkan jika SCTV dan RCTI satu tower, gathering antenna dgn memakai T combiner, jadi pemancar masing-masing di combine jadi satu antenna, dan ketinggian towernya mencapai 275 meter saja rasanya nggak mungkin SCTV bisa terganggu oleh obstacle-obstacle gedung-gedung dan bangunan di Jakarta. Tidak akan ada multipath/signal pantul yang mengganggu “KOTAK MARK ZUCKERBERG” itu. Benda itu akan aman di dalam Stupa.

3) Bagaimana dengan daya listrik statis/ baterai untuk DECODER tersebut? Dear Kompasianer, dijaman ini kita menemukan Baterai yang mampu bertahan hingga tahunan. Baterai jam tangan kita saja, ada yang bisa bertahan hingga 2 tahun, lantas bagaimana dengan baterai dengan inti atom? Baterai ini biasa digunakan pada Misi Luar Angkasa?

Lagian jika baterainya tiba-tiba habis, siapapun bisa menggantikannya. Mereka akan datang sebagai seorang TURIS yang berjalan-jalan atau sedang berfoto-foto ria di sisi Timur Aruphadatu Candi Borobudur. Apalagi kedatangannya TURIS tersebut bersamaan waktunya dengan waktu sampainya MARK ZUCKERBERG di sisi Timur Arupadhatu saat matahari terbit. Siapa turis lokal ataupun internasional yang bela-belain naik ke sisi Timur Aruphadatu jam 5.50 pagi ?

4) Kenapa “MARK” memilih Warung Bu Ageng (pemiliknya adalah Butet Kertaredjasa/ seniman/artis) diantara ratusan warung/ rumah makan di Yogyakarta? Jawabannya adalah “kedekatan” Butet Kertaredjasa dengan PdiP yang kemudian ditindaklanjuti dengan pertemuan MARK dengan J0K0WI. Jika saya salah tentang “kedekatan” itu, silahkan Kompasianer mencari bukti bantahannya di DUNIA MAYA (WWW.GOOGLE.COM). Kenapa memilih TANAH ABANG ? Jelas tidak ada hubungannya. Akan tetapi JELAS MEMILIKI HUBUNGAN jika dikaitkan dengan pertemuan MARK dengan J0K0WI.

5) Apa OUTPUT yang diinginkan USER dan BUYER dalam Agenda Tersembunyi (Hidden Agenda) Mark Zuckerberg ke Indonesia? Outputnya adalah : rekaman SUARA, GAMBAR/ FOTO, SMS dan VIDEO. Untuk siapa output ini ??? TOP USER tentunya PIHAK-PIHAK ASING dan YANG BERKEPENTINGAN UNTUK “HIDDEN AGENDA” KEPADA NKRI, “USER dan BUYER “MELAYU” nya siapa? Silahkan Kompasianer menjawabnya untuk 5 tahun ke depan (2014-2019), kira-kira siapa yang memerlukannya ??? Anda pasti tahu Jawabannya. Karena Jawabannya ada pada JUDUL TULISAN saya… Semoga tulisan ini menjadi bahan masukan untuk PIHAK-PIHAK yang berkepentingan DALAM MENJAGA DAN MENGAMANKAN NKRI dan PANCASILA SAKTI.




Sumber : http://ift.tt/1vcMhWJ

Artikel Kompasiana Lainnya :

Copyright © 2015 Kompasiana | Design by Bamz